24 - More Important

519 55 2
                                    

FOLLOW WATTPAD @ milyuvi UNTUK INFO UPDATE!!

jangan lupa tinggalkan jejak pembaca!!
vote dulu biar nanti nggak lupa 💨

absen dulu di sini kamu lahir di bulan apa!!

selamat membaca 🌗

(11.00 WIB)

<----->

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<----->

24 - Lebih Penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24 - Lebih Penting

KEAN sudah siap-siap ingin pergi ke kantin. Hari ini dia akan makan di kantin sekolah saja. Karena beberapa hari ini dia dan teman-temannya berulang kali hampir kepergok keluar dari gerbang belakang sekolah—menuju warung Mang Tono. Firasatnya juga tidak enak, membuat dia memilih untuk tidak keluar dari area sekolah. Sekalian mau tepe-tepe sama ciwi-ciwi kelas 10.

Baru saja kemarin malam jalan sama Cici, sekarang udah mau godain anak orang lagi!

Tapi sebelum menuju ke sana, dia akan menuju ke kelas Oky terlebih dahulu. Sekalian mengajak Zidan ikut ke kantin bareng sama mereka. Leon dan Zidan sudah kembali musuhan lagi. Jadi jika tidak diajak, Zidan pasti tidak akan gabung bersama mereka. Kean kadang tak habis fikir dengan kedua cowok itu. Kerjaannya berantem mulu. Lagian, ngapain juga dia mikirin mereka?

Baru saja Kean sampai di ambang pintu bersama Erthan dan Leon yang berjalan di belakangnya, Pak Tio tiba-tiba datang—masuk ke dalam kelas—membuat murid-murid kelas XII IPA 1 yang hendak keluar, tak jadi dan kembali duduk ke tempat mereka masing-masing. Beberapa ada yang berdiri memojok ke dinding kelas.

"Saya nyari Dafa. Di mana dia?" Pak Tio tanpa basa-basi langsung bertanya pada Erthan yang berdiri di dekat dinding, tidak jauh dari pintu kelas.

"Keluar, Pak," jawab Erthan.

Begitu Erthan menjawab, selang beberapa detik Dafa masuk ke dalam kelas. Membuat seisi kelas—termasuk Pak Tio, mengalihkan pandangan ke arah laki-laki itu.

Satu Garis Dua Arah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang