Jangan lupa tinggalkan jejak pembaca!!
Tau cerita ini darimana?
Selamat Membaca 👍🏻
22.22 WIB
13 - Perkara Boneka
HARI ini mood Kayla sedang tidak bagus. Tidak seperti biasanya, cewek itu sekarang tengah menyenderkan kepalanya di bahu Athaya yang sedang mencatat materi di papan tulis. Athaya hanya membiarkannya saja dan tetap fokus menulis.
Beberapa menit yang lalu, guru yang mengajar mereka keluar dari kelas karena jam pelajarannya sudah habis. Kayla dari tadi sibuk mengeluh. Entah apa saja yang dicelotehkan dan dilakukan cewek itu. Sampai-sampai, rasanya Mauren sudah tidak tahan lagi karena kaki bangkunya menjadi sasaran Kayla untuk ditendang-tendang.
"Kay! Kaki lo jangan gitu!" kesal Mauren menghadap ke belakang, sambil menatap tajam Kayla yang malah mengabaikannya dan tetap melakukan hal yang sama.
Karena mulai merasa jengah, Mauren bangkit dari duduknya. Menghampiri Kayla dengan wajah galak membuat cewek itu mau tak mau berhenti menendang-nendang kursi. Dan berakhir memeluk Athaya dari samping sambil mengadu.
"Ay, Mauren jahat," adu Kayla dengan badan yang sengaja dilemas-lemaskan.
Tinggal beberapa kalimat lagi yang harus ditulis, setelah itu Athaya membereskan bukunya dan membalas pelukan Kayla. "Jangan dimarahin, Ren. Dia lagi patah hati," ujar Athaya sambil menepuk-nepuk bahu Kayla.
Kayla semakin gencar merengek. "Suami gue selingkuh," ucapnya membuat Mauren memutar bola matanya malas.
Kayla sedang dekat dengan anak kelas 12. Namanya Arsen, cowok pintar dan ambis. Tubuhnya tinggi, hidungnya mancung dan alisnya tebal. Oleh sebab itu, Kayla tetap betah walau Arsen belum mengajaknya pacaran.
Hanya saja, Arsen ini kadang cuek dan tidak peduli jika sedang belajar ataupun mengejar sesuatu, contohnya materi pelajaran sekolah yang sedang dia tekuni. Jadinya, Kayla lama-lama merasa tidak dianggap karena diabaikan.
Arsen ini selingkuhnya sama pelajaran sekolah. Mana kadang suka tiba-tiba ngomongin hal yang berbau luar angkasa sama Kayla. Salahnya, Kayla nggak suka yang begituanm
Malas menanggapi ucapan ngawur temannya itu, Mauren kembali duduk di bangkunya. Dia menoleh ke arah Nadya yang sedang mencatat juga. "Lo udah siap tugas Matematika minggu lalu, Nad?" tanya Mauren pada Nadya.
Perempuan berlesung pipi itu menggeleng. "Liat Aya sana," suruh Nadya. "Gue baru selesai tiga soal."
Athaya yang dari belakang mendengarnya, menyeletuk, "Lo aja belom, apalagi gue, Nad." Athaya membalas. Bahkan mulai mengerjakan satu soal, pun, dia belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Garis Dua Arah
Teen Fiction-Ketika arah garis yang dilalui, kini sudah tidak sama lagi- Ketika satu pihak memutuskan berbalik arah dan tak mau berjalan searah lagi, maka pertentangan dan perbedaan akan terjadi. "Gue benci sama lo." "Kamu nggak jago bohong, Aya." "Lo nanti kul...