05 - Jangan Nakal, Aya

1.4K 134 386
                                    

Mulai besok upnya siang atau sore.

Follow wp ku dong. Yakali ga follow.

Selamat Membaca 🕊

21.38 WIB

05 - Jangan Nakal, Aya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05 - Jangan Nakal, Aya

"BAGI dua dong, Kean."

"Ogah! Ini punya gue! Lo pesen sendiri, lah!" seru Kean menjauhkan piring batagornya dari jangkauan Zidan.

"Nggak tau berterima kasih, ya, lo! Nyesel gue ngajak lo ke sini." Zidan menipiskan bibir dengan mata menatap Kean sinis.

"Gue laper banget, Dan." Kean mengeluh. Memang pagi tadi cowok itu tidak sempat sarapan. Tidak sarapan saja dia terlambat dan berakhir terkena hukuman. Apalagi sarapan.

Zidan memutar bola matanya malas. Dia melengos masuk ke dalam warung—menghampiri Mang Tono—memesan makanan untuknya. "Mang! Batagor satu ya. Saosnya banyakin. Pake bawang goreng ya Mang, biar spesial."

Mang Tono mengacungkan kedua jempolnya ke udara. "Siap!"

"Ngomong-ngomong, si Leon sama pacarnya yang cantik itu beneran udah putus?" Mang Tono berujar sambil menabur bawang goreng ke atas batagor yang diselimuti saos.

Zidan menghentikan pergerakannya yang sedang membuka kulkas. "Mang Tono tau dari mana?" tanyanya kemudian meneruskan membuka kulkas dan mengambil satu minuman kaleng dari sana.

"Denger-denger dari kalian." Pria paruhbaya itu menyodorkan sepiring batagor kepada Zidan.

Zidan mengangguk. "Ini uangnya, Mang." Zidan memberikan selembar uang sepuluh ribu. Kemudian dia keluar dari sana menuju meja di halaman warung Mang Tono setelah mengucapkan terimakasih.

Dia mengambil posisi duduk di sebelah Oky yang tengah berkipas menggunakan daun yang berserakan di halaman warung.

Oky menghisap rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengahnya kemudian menghembuskan gumpalan asap itu ke udara.

"Lo nggak pesen makan, Ky?" Zidan bertanya.

Oky menoleh, kemudian menggeleng. "Gue udah sarapan tadi di rumah."

Zidan sebenarnya juga sudah sarapan tadi. Tapi entah kenapa melihat Kean makan, membuat rasa lapar dan seleranya datang. Awalnya dia ingin meminta pada Kean, tapi karna cowok itu pelitnya nggak ngotak, akhirnya dia pesan sendiri.

"Si Leon sama Mauren... beneran putus?" tanya Zidan sambil mulai menyuapkan potongan batagor ke dalam mulutnya.

Oky menoleh. Dia memicingkan mata. "Perasaan lo, deh, yang paling kepo dari kemaren."

Satu Garis Dua Arah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang