09 - Abai

906 96 283
                                    

Selamat Membaca 🦋

vote + komennya jangan lupa

absen dulu yuuu di sini. nemu/tau cerita ini darimana?

 nemu/tau cerita ini darimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09 - Abai

AKIBAT kemarin hujan satu harian, jadi halaman sekolah mereka becek. Seharusnya saat ini mereka sudah di lapangan karena tengah jam pelajaran olahraga, tapi karena halaman basah jadi mereka tetap di kelas sampai jam Pak Iwan, Guru Olahraga mereka habis.

"Ay, buku Ekonomi lo." Mauren memberikan buku tulis Ekonomi Athaya ke pemiliknya, kemudian berjalan menuju meja-meja lain, memberikan buku tulis yang dibawanya dari Ruang Guru ke teman sekelasnya juga.

Athaya membuka bukunya itu. Dia memandang nilai yang tertera di sana beberapa saat, lalu menutup buku itu dan memasukkannya ke dalam laci meja.

Tidak ada yang menarik sekarang.

"Yang nilainya di bawah KKM, disuruh diperbaiki. Kalo udah selesai, antar ke Ruang Guru," ucap Mauren pada teman-teman sekelasnya.

"Batas waktu kumpulnya kapan, Ren?" tanya salah satu dari mereka.

"Besok, sebelum jam istirahat kedua," jawab Mauren, setelah itu dia berjalan ke bangkunya.

"Untung gue ngga remed. Males banget," ujar Kayla.

"Yang remed di kelas kita cuma 5 orang, deh kayaknya. Aldo, Dio, Tiara, sama dua lagi gue lupa siapa." Mauren memberitahu.

"Lo liatin satu-satu tadi?" tanya Nadya.

Mauren menyengir. "Iya." Pandangannya lalu beralih pada Athaya.

"Eh, Ay. Lo kemaren pulang sama siapa?" tanya Mauren pada Athaya yang diam sambil bermain ponsel.

Athaya mengalihkan pandangannya dari benda pipih di tangannya, lalu membalas, "Kenapa emang?"

"Itu kemaren Kayla nanyain gue," jawab Mauren. "Tapi, kan, gue udah pulang duluan sebelum kalian balik."

Kayla yang awalnya menghadap ke belakang, mengobrol bersama Lita yang duduk di belakang mejanya, langsung membalikkan kursinya ke arah depan dan ikut menimbrung. "Oh, iya! Lo ke mana kemaren? Tiba-tiba ngilang."

"Lo pulang sama siapa?" Kini Nadya yang juga ikutan bertanya.

Athaya tak menjawab pertanyaan dari mereka.

Satu Garis Dua Arah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang