hai, jam berapa baca chapter ini?
selamat membaca 🕊
21.00 WIB
Dia memang penting. Dan itu faktanya.
- Satu Garis Dua Arah07 - Apel Pagi
SEPERTI biasa, setiap Hari Rabu sampai Hari Jum'at selalu diadakan Apel Pagi di SMA Purnama. Apel Pagi ini dilakukan untuk memberikan motivasi, arahan serta bimbingan untuk para siswa-siswi.
Sejak pukul 07.10 WIB, seluruh siswa-siswi sudah mulai berlarian berkumpul di lapangan. Athaya, Kayla, Mauren dan Nadya juga sudah berada di sana, di barisan kelas mereka.
Mereka bergegas cepat karna tidak mau terkena omelan dan hukuman oleh guru yang bertugas mengecek siswa-siswi yang masih berada di dalam kelas.
"Kayaknya kelas kita kena, deh," kata Mauren pada teman-teman sekelasnya.
Kayla berbalik. Berjinjit sedikit untuk melihat ke arah kelasnya yang berada beberapa meter di belakang mereka dari tempat mereka berdiri. "Mampus. Si Dio kena, tuh!" ujar Kayla dengan wajah senang ketika melihat Dio dijewer oleh Bu Rahela. Sepertinya cewek ini mempunyai dendam terkesumat dengan cowok berkepala botak itu.
"Untung kita buru-buru ke sini sebelum Bu Rahela keliling," ujar Athaya bernapas lega.
Athaya menoleh ke samping. Melihat Nadya yang hanya diam, membuat cewek itu bertanya, "Kenapa, Nad?"
Nadya tersentak dari lamunannya. Cewek berlesung pipi itu menggeleng menandakan dia tidak apa. "Biasalah," jawab Nadya.
"Tante Zia lagi?" Kayla bertanya dari belakang.
Nadya bergumam menjawabnya. Pagi-pagi Mamanya sudah membuat mood-nya buruk. Tiba-tiba saja ketika dia sarapan tadi pagi, Mamanya bilang jika sudah mendaftarkan dirinya kursus make up. Nadya tentu saja kaget bukan main dan menolak tidak mau. Tapi seperti biasa, Mamanya selalu melakukan hal sesuka hati membuat Nadya sama sekali tak bisa membantah.
"Sabar ya, Nad." Mauren menatap kasihan.
Suara salah satu Anggota Osis membuat mereka semua merapikan barisan dan melihat ke depan. Terlihat seorang cewek mengenakan jas Osis SMA mereka tengah memarahi Tiara, teman sekelas mereka yang berdiri di barisan paling depan.
"Baris yang bener!" ujar Lannie ketus membuat Tiara menunduk malu karna menjadi pusat perhatian.
"Itu yang di belakang barisannya dirapiin!" Teriakan dari Kakak kelas mereka itu membuat mereka cepat-cepat memperbaiki barisan mereka.
"Ay, geser ke sana dikit," bisik Nadya kepada Athaya yang baris di sebelahnya.
Athaya bergeser ke kanan sedikit. Salahnya, pergerakannya itu ternyata dilihat oleh Lannie. "Yang di belakang budeg, ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Garis Dua Arah
Teen Fiction-Ketika arah garis yang dilalui, kini sudah tidak sama lagi- Ketika satu pihak memutuskan berbalik arah dan tak mau berjalan searah lagi, maka pertentangan dan perbedaan akan terjadi. "Gue benci sama lo." "Kamu nggak jago bohong, Aya." "Lo nanti kul...