BAB 1. SANTET CINTA

3.3K 205 83
                                    

Selamat datang di kisah Radit dan Nara

Jangan lupa untuk vote sama komennya ya.

JANGAN LUPA MASUKIN KE PERPUS KALIAN YAAAA

H A P P Y  R E A D I N G

______________________________

Duk

Pendaratan yang sempura dilakukan oleh gadis berambut sebahu. Ia menoleh kebelakang, menyuruh teman dekatnya untuk segera turun sebelum aksi mereka dilihat patroli sekolah.

Bruk

Pendaratan yang buruk dialami oleh teman dekat gadis berambut sebahu itu. Hal yang dilakukan gadis berambut sebahu itu tertawa cekikikan meratapi nasib temannya yang terjatuh, baru setelahnya bantu menolong. Sudah menjadi tradisi dalam pertemanan, 'ketawa dulu baru ditolongin'.

"Puas lo Sya liat gue jatuh." desisnya kesal.

Gadis dengan name tag Nara Safira itu mengerucutkan bibirnya kesal sembari bangun dan menepuk – nepukkan roknya yang kotor.

"Engga sih, lo jatuhnya duduk, coba kalo jatuhnya tengkureb mungkin gue sedikit puas." ujar gadis berambut sebahu dengan name tagnya yang bernama Syarlin Fredella.

Syarlin mengedarkan pandangannya, berusaha waspada takut – takut patroli sekolah memergokinya. Karena yang mereka lakukan berdua sekarang adalah membolos, katanya sih mau fulltime hanya karena besok Syarlin sudah tidak bersekolah bersamanya lagi.

"Kok gue bisa jatuh sih, padahal udah hati – hati banget." keluh Nara.

"Lo kurang pro mainnya." balas Syarlin.

"Iya tau yang udah pro mah." cibir Nara malas.

"Ayo, ntar keburu ketauan." ujar Syarlin yang dibalas anggukan oleh Nara. Kemudian kedua gadis itu mulai pergi meninggalkan sekolah.

"Anjay gue bolos." heboh Nara.

***

Kedua gadis itu menghabiskan waktu bolosnya bermain time zone dimall ternama. Tak terasa, langit sudah berganti warna dari terang menjadi gelap. Mereka bermain sampai lupa waktu.

"Gila, gue ngantuk banget Ra." kata Syarlin sembari menutup mulut saat dirinya menguap.

"Sama, udah cape banget gue. Taksi juga mana lagi." keluh Nara karena Taksi tak kunjung datang. Padahal mereka sudah kelelahan dan ingin segera tertidur.

Syarlin berlari tiba – tiba saat melihat sosok anak kecil yang ingin menyebrang tanpa pengawasan orang dewasa. Namun hal tak terduga terjadi pada Syarlin, gadis itu ambruk setelah menyelamati anak kecil dengan dahinya yang mengeluarkan darah akibat terbentur pembatas jalan.

"Syarlinnnn..." Nara menjerit histeris melihat teman dekatnya jatuh dengan dahi yang berdarah. Dengan segera Nara berlari menghampiri Syarlin.

Isak tangis Nara mulai terdengar saat ringisan keluar dari mulut Syarlin. Kenapa jadi seperti ini. Harusnya pulang dengan senyum yang merekah, bukan pulang dengan isak tangis. Kalau tau akan seperti ini, Nara tidak akan mengajak Syarlin membolos. Tapi apa boleh buat, kita gak akan pernah tahu apa kejadian selanjutnya yang akan menimpa kita.

"Ra.. g-gue ngantuk." ujar Syarlin lirih.

Nara menggelengkan kepalanya, "Jangan tutup mata lo Sya. Jangan biarin gue sendirian, bangun Syarlin." isak Nara saat Syarlin perlahan menutup matanya.

ALLOW (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang