BAB 2. AWAL DARI KISAH

1.1K 167 19
                                    

Halloooo readerssssss, ayo di VOTE sama KOMEN sebanyak banyaknyaaa🥺

Share cerita ini ke teman atau sahabat kalian yaaaaa

Mari mengulik lebih dalam kisah RaditNara

H A P P Y R E A D I N G

________________________________

Sang matahari perlahan menggantikan bulan, menyinari bumi dengan sinarnya yang begitu terik. Cahaya mulai masuk kedalam kamar melalui celah jendela kamar.

Cahaya menembus manik sang gadis yang masih bergulung dengan selimut tebalnya. Seakan tidak terganggu dengan cahaya yang masuk, gadis itu malah menarik selimut sampai keatas kepalanya hingga cahaya itu terhalang oleh selimut tebalnya.

"Astagfirullah, anak gadis tuh kalau pagi harusnya udah rapi, udah wangi. Ini masih aja tidur, bau iler lagi. Anak siapa sih kamu tuh."ucap Fira pada anak gadis satu - satunya.

Nara Safira, gadis itu mendengus pelan kala mendengar ucapan Mamanya, dengan mata yang masih tertutup. Ia membalikkan badannya, memunggungi Fira.

Fira menghela napasnya sebentar, harus ekstra sabar membangunkan Nara yang susahnya tujuh turunan.

"Bangun Nara Safira, kamu harus sekolah. Nanti telat." ucap Fira lagi. Wanita paruh baya itu menarik kedua tangan anaknya agar bangun.

Yap berhasil, Nara bangun dengan mata yang masih terpejam. Fira melepaskan cekalannya, dan anak gadisnya kembali ke posisi semula, terbaring dengan mata yang terpejam.

Fira menghela napasnya lelah, "Ya sudah, uang jajannya Mama liburin aja kalo gitu."

Nara bangun dengan mata yang terpaksa dibuka, menatap Mamanya dengan wajah yang memelas. "Nara udah bangun, Mama gak bisa liburin uang jajan Nara gitu aja." ujar Nara pada Fira.

"Mandi, kamu bau iler." ucap Fira sembari mendorong anak gadisnya untuk segera mandi.

Nara mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Fira, "Ish, bau iler juga anak Mama Fira."

Nara pergi mengambil handuk lalu bergegas untuk mandi. Setelah 10 menit menyelesaikan mandinya, Nara memakai seragam yang sudah disiapkan sebelumnya.

Nara keluar kamar, berjalan menghampiri meja makan yang sudah di isi dengan Papa dan Mamanya yang sedang sarapan.

"Pagi Pa," sapa Nara pada Renard yang sedang meminum teh hangat buatan Fira.

"Pagi sayang." balas Renard pada putri sulungnya.

Nara menarik kursi lalu duduk, mengambil roti dengan selai storberry yang sudah disiapkan Fira sebelumnya. Menyantapnya dengan khikmad.

"Nara sayang, besok Papa ada dinas di luar kota, Mama ikut temenin Papa. Kamu gapapa kan sendiri?" tanya Renard pada Nara.

Nara memelankan kunyahan dimulutnya, menatap Renard dan Fira bergantian. "Ih kok Mama tumben ikut. Nara jadi sendiri dong." ujar Nara sedih.

"Cuma dua hari kok, Mama butuh liburan, Ra. Bosen dirumah sama kamu terus." ujar Fira yang dibalas dengusan sebal oleh Nara.

"Kalau kamu takut sendiri dirumah, kamu nginep dirumah tante Fara aja." kata Renard pada Nara.

"Ih Nara gak penakut ya Pa. Yaudah, oleh - oleh buat Nara jangan lupa. Awas aja kalo gak dibawain oleh - oleh, Nara ngambek." ujar Nara yang dibalas acungan jempol oleh Renard.

ALLOW (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang