BAB 14. MEMBUAT RENCANA

572 107 35
                                    

HALLO, SORRY BANGET YA YANG UDAH NUNGGU ALLOW

AKUNYA LAGI KURANG SEHAT JADI BARU BISA UPDATE SEKARANG

KANGEN ALLOW YAAA?

OKE LANGSUNG AJA, TAPI SEBELUMNYA

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN DULU OKEY

H A P P Y R E A D I N G
_____________________________

"Makasih banyak Bim," ucap Nara tersenyum manis saat baru saja turun dari motor milik Bima. "Mau mampir dulu?." tanya Nara pada Bima.

Bima membuka helm fullfacenya, menaruhnya diatas tangki motornya. "Gue langsung pulang, lo istirahat aja kalau masih pusing. Lukanya jangan lupa diobatin lagi."

"Siap pak boss." kekeh Nara sembari memberikan hormat kepada Bima.

"Bim, masih marah sama gue?." tanya Nara pada Bima.

"Emang siapa yang marah?." tanya Bima balik.

"Lo Bima sakti."dengus Nara kesal.

Bima terkekeh, "Gue gak marah."

"Tapi lo nyuekin gue." ujar Nara memberenggut kesal.

Bima terkekeh, "Yaudah maaf."

"Karena lo udah nyuekin gue, masa traktir diperpanjang 2 periode."

Bima melotot tak terima, lelaki itu menggeleng keras. "Apaan, Gak!."

"Ih gak mau tau. Lo dilarang keras menolak."

"Ra, lo mau bikin gue bangkrut?!."

Nara terkekeh geli, "Anggap aja sedekah sama anak yatim piatu."

Bima menghela napasnya lelah, lelaki itu memilih mengusap pelan luka gadis itu. "Lukanya belum sempet dibersihin. Mau gue bantu bersihin?."tanya Bima.

Nara menggeleng pelan dengan senyum senyum tipisnya. "Gapapa, gue bisa sendiri. Pertolongan pertamanya udah lebih dari cukup." kata Nara sembari mengusap hansaplast yang tertempel didahinya.

Setelah Bima dipisahkan oleh anak Cakrawala lainnya dari Arzi karena melayangkan pukulannya bertubi - tubi. Emosi Bima memuncak saat melihat guratan merah didahi Nara akibat dorongan yang diciptakan Arzi.

Bima langsung memakaikan hansaplast untuk menutupi luka didahi Nara. Lelaki itu lantas membawa Nara pergi untuk mengantarkan pulang.

Bima mengangguk, lelaki itu menepuk pelan pucuk kepala Nara, lalu memakai helm fullfacenya. "Gue pamit pulang Ra."

"Iya atau engga?." tanya Nara lagi memastikan.

"Apanya?."

"Di perpanjangnya."

Bima mengangguk pasrah, "Gimana lo aja deh. Mau nolak juga lo tetep maksa."

Nara terkekeh, "Anak pintar."

"Gue pamit."

Nara mengangguk, gadis itu melambaikan tangannya. "Hati - hati."

Sedangkan dilain trmpat, Warbeh menjadi tempat rutinitas geng Brital berkumpul. Menikmati waktu sorenya bersama dengan anak Brital lainnya.

"SUSUUUU GUEEEE." teriak Gerry tak terima saat melihat es susu coklat miliknya diteguk habis oleh Rey.

"ASTAGFIRULLAH, KEBABLASAN GUE." ujar Rey terkejut saat menyadari dirinya menghabiskan es susu coklat milik Gerry.

ALLOW (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang