BAB 43. BERAKHIR ATAU BERTAHAN

404 84 4
                                    

AYO VOTE DAN SPAM KOMEN LAGI

@ptr.wulansr_
@bulansipit.wp

H A P P Y R E A D I N G
______________________________


Bak petir di siang bolong, hati Adit tersambar dengan dahsyat saat menyadari jika yang berdiri di ambang pintu adalah Nara sebenarnya, lalu halusinasi yang membuat Adit berani mencium Nara ternyata Qeiza, calon tunangannya sendiri.

"Minggir," Adit menyingkirkan tubuh Qeiza, laki - laki itu berusaha menghampiri Nara dengan tubuhnya yang masih lemas.

Lain dengan Nara, gadis itu justru memundurkan langkahnya. Cukup sudah Nara membiarkan hatinya kembali terluka sendirian.

"Nara,"

Adit berhasil menggapai tangan Nara yang hendak pergi, "Gue bisa jelasin, Ra."

Nara melepaskan tangannya dari cekalan Adit, ia menatap manik Adit dengan sorot penuh kekecewaan. "Jelasin apalagi? Semua udah jelas, Dit. Aku liat sendiri kamu cium Qeiza." ujar Nara, pipi gadis itu bahkan sudah sangat basah.

"Ra, sorry. Gue bisa jelasin," sahut Qeiza pelan.

"Diem lo," tunjuk Nara dengan tajam membuat Qeiza sontak bungkam tertunduk, "Lo juga kenapa bisa ada di sini, bukannya lo ada acara keluarga?" lanjutnya bertanya pada Qeiza.

Nara menatap keduanya curiga, "Ada hubungan apa lo berdua yang gak gue tau?" desak Nara bertanya. "Apa yang lo sembunyiin dari gue?"

"Ra,"

"APA YANG KAMU SEMBUNYIIN DARI AKU, DIT?" emosi Nara seraya mendorong dada Adit kuat. "Aku salah, nyangka kamu selingkuh sama Syarlin, nyatanya kamu justru selingkuh sama Qeiza." lanjut Nara dengan lirih.

Adit mengeraskan rahangnya, ia tak sanggup melihat sorot coklat madu yang penuh kekecewaan dan penuh kesakitan itu. Binar bahkan senyum manis itu lenyap, karena kesalahannya.

Qeiza perlahan menghampiri Nara, ia ingin menjelaskan semuanya namun bibirnya seolah kelu, Qeiza hanya tak ingin membuat Nara terluka lebih dalam lagi.

"Gue minta maaf Ra," cicit Qeiza pelan.

"Gue gak butuh maaf lo, gue butuh penjelasan hubungan lo sama Adit apa?"

Qeiza menunduk dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan seperti apa rasanya, ia menghembuskan napasnya sebelum akhirnya ia mendongak, "Gue---" Qeiza menggantungkan ucapannya, menatap sekilas Adit yang diam dengan dinginnya.

"--- di jodohin sama Adit."

Hening seketika, pernyataan itu kembali membuat rongga dadanya menyempit dengan cepat sampai membuat hatinya sesak. Nara tertawa sumbang pada kenyataan yang luar biasa menyakitkan ini.

"Hahaha, sakit banget gila dengernya." ujarnya terkekeh bersamaan dengan linangan bola kristal yang terus mengalir.

"Udah di bohongin, di khianatin, di selingkuhin, indah banget hidup gue." kekeh Nara menertawakan kehidupannya yang menyedihkan.

Adit menarik Nara ke dalam pelukannya, ia benar - benar tak sanggup melihat Nara yang seperti ini. Sangat menyakitkan hatinya. Sementara Nara pasrah, tangisnya kembali pecah dipelukan Adit. Tidak lama, karena setelah itu Nara melepaskan pelukannya, menatap sendu manik elang Adit.

"Jadi, haruskah hubungan kita berakhir sekarang?"

***

Riuh sorak keadaan dalam kelas terdengar sampai luar, Nara terhuyung kebelakang saat satu murid laki - laki yang berlari kencang itu menabrak bahunya. Salah Nara yang berjalan menunduk dan tak memperhatikan sekitar.

ALLOW (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang