10

1.7K 248 8
                                    

Apa yang kalian ketahui tentang revolusi?

Menurut penjelasan wikipedia dunia Jean, revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.

Dua tahun yang lalu, masyarakat yang berada di daerah perbatasan kerajaan menuntut revolusi berdirinya negara sendiri dan ingin keluar dari bagian kerajaan. Hal itu tentu saja cuma disambut tawa oleh Raja Albert, raja angkuh namun bijaksana itu kemudian menyuruh beberapa kesatria terbaiknya pergi untuk mengatasi ketegangan dari kelompok penuntut revolusi tersebut. Semuanya jelas tak berlangsung singkat.

Tak pernah menginjakkan kakinya di ibukota sejak saat itu, para kesatria akhirnya berhasil menumpas semua pemberontakan di tanah pinggiran, kemudian hari ini mereka dijadwalkan kembali dengan disambut karnaval dan festival meriah oleh rakyat ibukota.

Lalu disinilah Tara berdiri berdampingan dengan laki-laki yang setahun belakangan ini menyandang gelar Pangeran muda. Memasang senyum palsu yang terlihat begitu alami. Tentu saja ia berbakat untuk hal ini, ia sudah melakukannya sejak 5 tahun terakhir. Sambil menatap pasukan berkuda yang baru kembali dari masa tugasnya. Jobdesc nya cuma mendampingi Lordy sambil tersenyum. Pada dasarnya mungkin ia cuma pelengkap atau formalitas semata.

Setelah sambutan dari sang Raja, acara itu berlanjut ke karnaval meriah dengan festival makanan di sepanjang jalan utama kota. Sayangnya Tara benar-benar tak tertarik menikmati acara langka itu. Ia memilih segera kembali ke dalam mobil pribadinya, menjauh dari kerumunan yang takutnya harus membawanya berinteraksi dengan orang banyak.

Suara ketukan jendela membuatnya mau tak mau harus membuka kelopak matanya, mendapati Hera yang tengah menunduk sopan. Ia membuka sedikit kaca mobilnya, "Apa?"

"Nona tidak ingin menikmati festivalnya terlebih dahulu?"

"Aku mau pulang."

"Sudah pamit dengan Pangeran Lordy?"

"Sudah."

Ia menjawabnya singkat dan seadanya. Sebelum akhirnya nafasnya berhembus pelan kala supirnya memasuki mobil.

Wah... Ia lelah sekali. Berpura-pura bahagia sambil memasang senyum palsu itu menghabiskan daya kehidupan dan mempercepat kematian.

Sepanjang jalan ia cuma melamun, membuat perjalanan panjangnya menjadi terasa singkat, tapi memang begitulah yang ia inginkan. Begitu memasuki mansion insting waspadanya mendadak menyala, entah mengapa ia merasakan ancaman disana. Matanya mengernyit mendapati mobil sedan hitam yang ia kenali itu. Tidak, ia bukannya terkejut atau bagaimana, seingatnya ia tak ada jadwal konsultasi hari ini.

"Hai nona galak." Sudah bisa ditebak wanita gila itu akan merecoki hari damainya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya sambil mendudukkan dirinya ke sofa. Tangannya dengan cekatan melepaskan mantel tebal yang seharian ini membalut tubuhnya.

"Jadi siapa yang datang ke pesta penyambutan hari ini? Tara atau Jean?"

"Aku."

Wanita dewasa itu nampak kecewa. "Ah, melihat tatapan tak bernyawa itu sudah jelas kau ya."

Tara menatapnya tajam. Memangnya apa yang ia harapkan? "Berhenti mengatakan seolah aku mayat hidup." Bentaknya dengan kesal pada konselor pribadinya. Wanita itu cuma nyengir. "Ngomong-ngomong apa yang membawamu kemari?"

Wanita itu menyerahkan kotak bingkisan pada Tara. "Coklat."

"Untukku?"

"Untuk Nona Jean, ia kan suka coklat."

Dream With SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang