Suara tembakan serta backsound game rpg yang dimainkan Jean dan Filo sore itu menggema di ruang tamu keluarga Laura, mereka bertiga bersantai setelah menjalani jadwal padat sekolah yang cukup menguras tenaga. Sekedar duduk sambil mengobrolkan banyak hal(rencananya) meski pada akhirnya mereka berdua fokus bermain game.
"Kok level lo udah gede banget, Fi? Ngecheat ya lo?"
Masih dengan mata dan seluruh fokus indra kearah ponselnya, Filo menyahut, "Idiih.. iri bilang bos."
"Level 50 gilak, gak waras. Lo main dari jam 12 tadi malem? Emang bisa naik sampe 50 level gitu? Perasaan baru rilis semalem."
Filo terkekeh, melanjutkan menggerakkan karakternya dari satu sisi ke sisi lain dengan sangat lincah.
"Gue main dari close beta."
Jean merengut.
"Bangke. Gak ngajak lu kadal!""Inilah pentingnya mantengin gugel ple."
Seseorang dari arah dapur yang melihat perdebatan keduanya cuma menghela nafas pasrah saja. Sudah lelah dan terbiasa. Percuma, dibilangin seperti apapun juga Jean dan Filo memang seperti itu.
"Aduh, makasih Lau. Jadi repot-repot." Ujar Jean sambil menyeruput jus jeruk yang disuguhkan Laura.
"Yoi.."
Tak tertarik dengan mainan Filo dan Jean, Laura memilih membuka novel romansa yang baru ia beli secara online. Membaca lembar demi lembar dan mendalami karakter tiap tokoh. Ia benar-benar masuk dalam cerita sampai melupakan dunia nyatanya kalau saja umpatan keras dari bibir Filo tak membuat otot-otot wajahnya menegang kesal.
Tanpa pikir panjang ia melempar kacang telur dari atas meja tepat mengenai dahi Filo.
"Heh, gak sopan lempar-lempar makanan."
"Lo pikir sopan misuh-misuh di rumah orang?"
Jean dan Filo menciut, merapatkan duduk mereka sambil berbisik.
"Yang punya rumah galak." Cibir Filo.
"Iya, dulu mamanya ngidam cihuahua."
Kesal mendengar hal itu Laura menabok keduanya dengan novel yang sedari tadi ia pegang.
"Au ah, kesel sama lo-lo pada."
Keduanya cuma tertawa sambil melanjutkan permainan mereka yang sempat tertunda. Mereka benar-benar fokus, entah tengah melawan apa, yang jelas ketika Filo mengatakan, "Eh aduh notif sms nya kepencet." Sontak Jean panik sambil mengumpat berkali-kali.
"Wahh, Fi.. dimakan char lo, Fi. Relog cepet, ayo Fi cepet balik. Anjir gue dikejer, anjir monster nya sagne sama gue Fi, tolongin anjir. Akh... "
"You lose." Suara itu mengakhiri permainan mereka, Jean menatap Filo dengan muka pasrahnya dan meletakkan ponselnya dengan lemas.
"Ah.. payah lo, gak bisa nggendong gue lo, ah males ah."
Filo cuma terbahak lalu menunjukkan ponselnya pada Jean. "Gak sengaja wey, itu tadi mau mungut demon slayer, malah kepencet notif sms."
Jean merengut lalu menggeser tubuhnya menjauhi Filo pura-pura marah.
"Nih baca, pesugihan halal millenial. Tanpa ngepet, tanpa tuyul, hasil pasti, dan murah meriah. Mengatasi berbagai masalah hidup anda, mulai dari harta, jodoh, penyakit, hajat, dan lain-lain. Berminat? Hubungi nomor dibawah ini." Ia membaca notif sms nya lalu menunjukkannya pada Jean
Jean terbahak bahkan sampai terjungkal dari sofa. Serius ia tak habis pikir dengan sang pemilik usaha.
"Aduh orang-orang makin aneh aja." Cibir Laura sambil menyilangkan kakinya khas nyonya rumah. Tapi sedetik kemudian ia menutup bukunya.
"Btw, Jean. Mimpi lo udah sampe mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream With Sleep
FantasyDream With Sleep adalah novel karya Bolli Ethan yang ke-3 sekaligus terakhirnya sebelum sang penulis wafat. Kabarnya, novel ini mencari tumbal kematian tiap tahunnya. Namun bagaimana jadinya jika ternyata dibalik kematian itu ada kehidupan baru yang...