Studytour

42 3 0
                                    

"Mending lo cerita dulu," pinta Alya di tengah-tengah pembicaraan.

Tanpa basa-basi lagi, Nathan menceritakan tentang awal hubungan Yanuar dengan Nabila hingga saat ini. Ia menceritakan menurut cerita yang ia dengar dari Yanuar dan apa yang ia lihat.

"Jadi, saran gue, sebaiknya lo move on aja dari Yanuar." Nathan menyelesaikan ceritanya.

"Nggak semudah itu, gue udah coba berkali-kali buat move-on dari dia, ngejauhin dia, tapi selalu aja setiap gue berusaha jauhin dia, dia malah dateng ke gue, dan disaat gue gagal move-on lagi, dia pergi," kesal Alya. Matanya sudah berkaca-kaca.

Melihat Alya yang sudah berkaca-kaca, Nathan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

*****


Suasana mall yang ramai membuat kedua orang yang terlihat seperti pasangan ini lupa waktu. Pasalnya mereka asik memainkan mainan-mainan yang ada di timezone. Permainan melemparkan bola basket adalah permainan yang terakhir mereka mainkan.

Alya memandang permainan lempar basket itu dengan tersenyum, tiba-tiba ia teringat beberapa waktu lalu, dimana ia dan Yanuar melempar bola bergantian hingga mereka tertawa karena dapat mengalahkan Ferdy dan Dara.

Selesai Nathan melemparkan bola terakhirnya, ia mengajak Alya untuk segera keluar dari timezone dan mulai berbelanja.

"Gue nggak akan biarin lo sedih, Al," batin Nathan.

Kini, mereka berdua masih sibuk memilih barang-barang yang akan mereka bawa untuk studytour. Sudah banyak toko yang mereka kunjungi, mulai dari toko baju, tas, sandal dan sepatu, sampai toko mainan anak pun sudah mereka kunjungi. Entah kenapa mereka berdua ini.

"Ini cantik buat lo, Al." Nathan memakaikan bando berwarna pink di kepala Alya. Lalu setelah itu menyalakan kameranya untuk Alya berkaca.

Hingga akhirnya jam menunjukkan pukul 19:00, waktunya untuk mereka pulang. Mereka membawa belanjaannya masing-masing.

Di perjalanan menuju pulang, mereka berdua berpapasan dengan dua orang yang tadi mereka bicarakan. Keduanya terlihat seperti es yang berjalan beriringan. Tidak ada obrolan dan candaan sama sekali.

"Apa mereka bertengkar?" batin Alya menduga-duga.

Sebelum Alya memikirkan hal lain, Nathan segera menarik tangan Alya untuk berjalan lebih cepat.

*****

Hari ini adalah hari keberangkatan studytour kelas sebelas. Sudah jam dua siang dan Alya masih enggan untuk bangkit dari kasurnya, namun suara ketukan pintu dari mamanya memaksakan dia untuk segera bangun dan membuka pintu.

Setelah pintunya terbuka, mamanya langsung masuk kamar Alya dan bertanya kepada Alya apakah semua barang yang akan dibawa sudah siap atau belum. Walaupun Alya sudah bilang bahwa semuanya sudah siap, tetap saja mamanya mengecek kembali.

Setelah mengetahui bahwa semuanya sudah benar-benar lengkap, mamanya kembali ke ruang tamu untuk menonton lagi sinetron yang sudah tayang, namun sebelum itu ia menyuruh Alya untuk makan dan setelah itu bersiap-siap.

"Gue yang pergi, mama yang rempong," gumamnya setelah mamanya menutup pintu kamarnya. Ia segera melakukan perintah dari mamanya, mulai dari makan hingga bersiap-siap.

*****

Disisi lain, karena suasana jalan yang tidak terlalu ramai membuat Yanuar mengendarai mobilnya menuju sekolah dengan santai. Ia memilih untuk meninggalkan mobilnya di sekolah selama ia studytour nanti, karena selain lebih nyaman ia juga bisa langsung pulang ke rumah tanpa harus menunggu jemputan dari orang tua nya nanti saat sudah pulang. Ia bersepakat dengan Nathan bahwa mereka akan bergantian menyetir. Yanuar saat berangkat dan Nathan saat pulang.

*****

Semua siswa sudah berkumpul di aula untuk menerima arahan dari pak guru karena sebentar lagi adalah keberangkatan mereka. Setelah semuanya selesai, setiap kelas diminta untuk memasuki bus yang sudah diberitahukan dengan tertib.

Semua siswa dan guru pendamping sudah masuk. Bus mulai melaju berurutan sesuai nomor urut yang sudah tertempel di bus. Rasa bahagia menyelimuti seluruh siswa yang sedang duduk di bangku busnya masing-masing karena akhirnya mereka akan bersenang-senang tanpa memikirkan satu tugas pun.

Waktu sudah semakin petang dan sekarang waktunya untuk makan malam dan sholat isya. Bus-bus itu satu-persatu mulai parkir di parkiran restoran yang tersedia dan para siswa diarahkan untuk turun secara tertib.

Setelah sekitar satu jam lamanya makan dan sholat, kini bus kembali melanjutkan perjalanannya menuju pelabuhan.

Pelabuhan sudah terlewati, pagi ini mereka sudah sampai di Pulau Dewata. Perjalanan yang cukup melelahkan tidak membuat mereka lesu setelah turun dari bus.

Sarapan, mandi dan sebagainya sudah terlaksanakan. Jadwal hari ini adalah diawali dengan menonton tari barong, lalu pergi ke Pantai Sanur dan setelahnya makan siang di restoran lokal.

Perjalanan belum selesai. Kunjungan selanjutnya adalah ke Monumen Bajra Sandhi Renon, disini siswa-siswi diceritakan dari awal mula monumen dibangun sampai selesai hingga monumen itu resmi di buka, serta dijelaskan sejarah dan maksud dibuatnya monumen itu.

*****

Suara alarm yang sangat nyaring membuat ketujuh gadis yang tidur nyenyak mendadak bangun. Mereka melihat ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara.

"Pasti hp lo, kan?" tuduh Dara pada Arsa.

"Nggak. Gue nggak pernah pake alarm."

"Palingan punya Laura."

Laura yang masih setengah ngantuk pun hanya menggeleng dan berniat untuk tidur lagi.

"Gausah ribut, coba liat sekarang jam berapa?" Tesya menengahi.

Nadira yang dekat dengan ponselnya pun langsung melihat jam. "Jam tiga lebih tiga puluh menit."

"WIB atau WITA?" tanya Freska memastikan.

"WIB."

"Berarti WITA nya jam empat lebih tiga puluh menit," sambung Alya.

"Ya udah, daripada tidur lagi, kita sholat subuh sekarang," ajak Dara. Semua pun menyetujuinya.

Mereka berwudhu bergantian setelah itu langsung melaksanakan sholat subuh. Dilanjutkan dengan mandi yang juga bergantian karena hanya ada dua kamar mandi.

*****

Setelah sarapan pagi, tujuan hari ini adalah berjalan-jalan di di seputaran Nusa Dua dan dilanjutkan ke Pusat Watersport di Tanjung Benoa. Tidak mau menyia-nyiakan pemandangan indah, Alya, Dara, Arsa, Laura, Tesya, Freska, dan Nadira pun berfoto-foto ria.

Sudah banyak gambar yang mereka ambil dari awal perjalanan sampai tak terasa waktunya untuk mengunjungi satu tempat lagi sebelum makan siang. Tujuan keduanya adalah Puja Mandala. Tempat ini adalah tempat ibadah lima agama yang ada di Bali. Sama seperti tempat sebelumnya, Alya dan teman-temannya pun tak lupa untuk berfoto di sekitar Puja Mandala.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WITA itu berarti sudah waktunya untuk makan siang. Para siswa-siswi diminta untuk kembali ke bus dan berangkat menuju restoran lokal yang berada tidak jauh dari Puja Mandala.

Di bus, Alya mengecek kembali isi tasnya. Rasanya ia kehilangan salah satu isinya, namun ia belum sadar apa yang tidak ada disana.

*****

Terimakasih sudah membaca. Bagaimana untuk chapter ini? Jangan lupa vote dan komen, ya!

Follow instagram @unayastory untuk mendapatkan informasi update dan cerita lainnya.

Salam sayang dari Una❤

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang