Nabila

125 23 1
                                    


Setelah dari kantin Alya berjalan ke kelasnya tanpa minat. Rasanya hari ini sangat hampa. Tidak ada Yanuar yang sering merangkulnya dan bercanda tawa dengannya.

Jam pelajaran terakhir hari ini kosong. Alya dan yang lainnya memanfaatkan jam kosong untuk duduk di depan kelas sambil bersenda gurau. Seperti biasa, hanya Tasya, Arsa, dan Nadira yang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Yang lain? Kalau bisa nanti kenapa harus sekarang.

Alya terdiam memandangi kelas Yanuar yang sepi. Namun nampaknya tidak ada guru yang mengajar. Dimana mereka? Biasanya selalu duduk-duduk jika jam kosong.

"Al kenapa sih lo dari tadi diem aja?" tanya Dara sambil menepuk bahu Alya.

"Nggak papa," jawab Alya kaget.

"Yakin? Cerita aja kalo ada masalah, " kata Friska.

"Biasa Yanuar nya ilang," celetuk Tesya.

"Kangen ya mbak?" ledek Laura.

"Ya gimana ngga kangen sih, dia ngilang gitu aja," keluh Alya.

"Ya mungkin dia sibuk, Al," tebak Freska.

"Ya masa nggak ngabarin gue," ucap Alya cemberut.

"Lo siapanya?" tanya Laura, Freska, Dara, Tesya, Nadira, dan Arsa kompak.

"Cuma temen," ucapnya sambil tersenyum miris. Tapi memang, Yanuar sering mengabarinya setiap laki-laki itu sedang apa, dimana, dan dengan siapa.

Bunyi yang paling ditunggu-tunggu oleh semua murid akhirnya berbunyi. Alya dengan semangat berjalan ke arah parkiran. Siapa tau ketemu Yanuar, pikirnya. Setibanya di parkiran, Alya memang melihat Yanuar. Namun kelihatannya Yanuar sedang buru-buru. Alya berniat menghampiri teman-teman Yanuar yang masih di parkiran.

"Hai!" sapanya.

"Eh Alya, nyari Yanuar ya?" tanya Gerald.

"Em... hehe, btw Yanuar kemana tumben nggak bareng kalian?" tanya Alya hati-hati.

"Nggak tau tuh, dari kemarin dia gitu, pulang awal terus, dan kemarin juga nggak ikut kumpul di rumah Brian," jawab Randi seadanya.

"Ooh gitu, yabudah thanks, ya," ucap Alya.

"Sama-sama, oiya lo pulang sama siapa? Pulang sama gue aja," ajak Arya saat menyadari tidak ada motor atau mobil Alya yang terparkir.

"Nggak usah deh, Ar, gue nanti dijemput kok," bohong Alya.

"Ooh yaudah, hati-hati ya." Alya hanya mengangguk lalu meninggalkan mereka dan menuju ke halte dekat sekolahnya.

"Hey," sapa Nathan.

Alya yang sedang terburu-buru jalan pun kaget. "Kebiasaan banget si jadi orang, suka ngagetin aja!" sewotnya.

*****

"Hai, Bil," sapa Yanuar setelah membuka helmnya.

"Hai," sapa Nabila balik dengan riang.

"Langsung pulang atau makan dulu?" tanya Yanuar.

"Makan dulu yuk," ajak Nabila.

Nabila Ariani. Kaka kelas Yanuar, lulusan tahun lalu dan sekarang ia kuliah di salah satu Universitas di Jakarta. Yang pernah menolong Yanuar saat hampir kecelakaan pada malam itu.

Nabila menaiki motor ninja Yanuar dan memakai helm yang diberi oleh Yanuar khusus untuknya. Mereka menyusuri jalan yang bisa dibilang masih padat menuju ke salah satu restoran untuk makan siang.

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang