Bingung

33 2 0
                                        

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Kita pacaran, tapi nggak saling cinta. Jadi lebih baik, kita udahan aja."

"Jujur. Selama ini aku anggep kamu udah kayak adek aku sendiri."

"Dan aku tau. Kamu nembak aku sebagai rasa terimakasih kan?"

Yanuar sedikit merenungi pertanyaan itu. Hatinya seperti membenarkan apa yang Nabila tanyakan.

"Dan daripada hubungan kita sia-sia. Lebih baik kamu perjuangkan Alya, yang jelas suka sama kamu, selalu ada buat kamu, dan sebelum dia diambil orang. Kesempatan nggak datang dua kali, Yan."

Yanuar masih melamun, mengingat percakapan siang tadi bersama mantan pacarnya itu. Jujur, ia tidak merasa kehilangan Nabila. Ia juga tidak marah saat bertemu tunangan Nabila.

Justru ia lebih tidak suka saat melihat Nathan yang mendekati Alya. Apa benar bahwa ternyata selama ini dirinya menyukai Alya?

"Selagi Alya masih suka kamu, jangan di sia-siakan."

Kalimat itu tiba-tiba terlintas. Namun kejadian saat dirinya membuat Alya menangis di jembatan itu pun ikut terlintas, seolah berusaha menyadarkannya akan kesalahan yang ia perbuat.

*****

Disini mereka sekarang. Sebuah pasar malam yang sangat ramai. Mereka memutuskan untuk menaiki wahana bianglala sambil menikmati harum manis yang mereka beli di salah satu penjual yang ada di sana.

Alya dan Nathan sudah mengikuti putaran pertama, dan kini mereka menuju putaran ke dua. Sepertinya topik pembicaraan mereka tidak ada habisnya, Alya berkali-kali tertawa karena ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Nathan.

Hingga satu kalimat yang terucap dari mulut Nathan mampu membuat Alya menghentikan tawanya, ia mematung seketika.

"Gue suka sama lo."

Dan saat itu juga, bianglala itu mendadak berhenti. Posisi mereka kini berada di paling atas. Suasana canggung kini menyelimuti keduanya.
Alya yang masih terkejut dengan ucapan Nathan hanya bisa berharap bianglalanya segera berputar lagi dan mereka segera turun. Rasanya ia ingin segera pulang.

Sekitar sepuluh menit, mereka sibuk dengan diamnya, menatap ke luar melihat pemandangan pasar malam yang sangat ramai dari atas. Menikmati semilir angin yang menyejukkan. Nathan merasa bersalah, ia segera meminta maaf dan meminta Alya untuk tidak memikirkannya. Namun, tetap saja, meskipun mereka sudah saling mengobrol lagi, namun suasana canggung itu tidak hilang. Bianglala itu kembali berputar, dan kini Alya dan Nathan sudah turun. Mereka memutuskan untuk pulang.

*****

Pagi ini Yanuar memutuskan untuk berangkat lebih pagi dan berniat untuk meminta maaf kepada Alya. Setelah semalaman bergelut dengan pikirannya dan membuang ego nya, akhirnya ia memutuskan untuk meminta maaf, ia sadar ia salah. Dan dia tidak ingin kehilangan Alya.

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang