Kacamata

30 5 0
                                    

Melewati atau mengunjungi suatu tempat tanpa mengabadikan dengan sebuah foto rasanya pasti tidak akan mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melewati atau mengunjungi suatu tempat tanpa mengabadikan dengan sebuah foto rasanya pasti tidak akan mungkin. Apalagi jika tempat itu indah dan tidak setiap hari bisa mengunjungi. Yanuar dan teman-temannya pun seperti itu. Mereka juga ikut berfoto walaupun tidak sebanyak teman yang lain.

Bersamaan dengan selesainya foto bersama, Yanuar, Ferdy, Randi, Arya, Gerald, Brian, dan Wirdan, suara pengumuman untuk kembali ke bus terdengar.

"Pasti makan siang nih," tebak Brian.

"Pas banget gue udah laper," sahut Gerald.

"Bisa laper, lo?"

"Nggak, sih."

Brian, Arya, Gerald, dan Randi berjalan lebih cepat membuat Yanuar, Ferdy, dan Wirdan sedikit tertinggal di belakang.

Yanuar yang sibuk melihat-lihat sekitar tidak sengaja melihat benda yang tergeletak di tempat yang tidak jauh dari tempat dia berjalan. Ia berjalan menghampiri benda itu dan mengambilnya membuat Ferdy dan Wirdan berhenti berjalan.

"Lo ngambil apa?" tanya Wirdan.

Tanpa menjawabnya, Yanuar menunjukkan sebuah kacamata.

Panggilan untuk semua siswa-siswi yang belum masuk pun kembali terdengar. Tanpa terburu-buru, mereka berjalan kembali ke bus. Yanuar memasukkan kacamata itu ke saku jaketnya.

*****

Jam makan siang adalah jam yang ditunggu-tunggu mereka yang lapar dan mereka yang lelah. Kunjungan ke Nusa Dua dan Puja Mandala cukup melelahkan bagi mereka yang memang tidak terbiasa untuk berjalan kaki dalam waktu yang tidak sebentar.

Restoran lokal kali ini memiliki meja yang cukup panjang yang bisa untuk diisi Alya dan teman-temannya. Mereka menikmati makanannya dengan santai, karena pak guru bilang, waktu makan dan istirahat mereka adalah satu setengah jam.

Setengah jam berlalu, Brian dan Gerald baru saja datang diikuti Randi dan Arya dan yang paling belakang adalah Yanuar, Ferdy, dan Wirdan.

Dara sempat tersedak makanannya saat melihat Ferdy yang datang dengan gaya coolnya sambil menenteng sebuah kamera. Sial, lagi-lagi Dara selalu terpesona dengan laki-laki itu. Tesya yang ada di sampingnya langsung memberikan minum pada Dara. Dan yang lain hanya tertawa kecil.

Brian dan Gerald yang memang sudah sangat lapar langsung menempati meja yang kosong dan langsung memakan makanannya tanpa menunggu yang lain. Masa bodo, yang penting mereka kenyang.

Alya yang sudah selesai pun mengedarkan pandangannya ke segala sisi, ramai, itulah suasana yang ia lihat. Tanpa sengaja ia melihat Nathan yang juga sedang melihat ke arahnya, laki-laki itu masih makan bersama dua temannya di meja yang jaraknya cukup jauh dari yang Alya tempati.

"Eh guys, gue mau ke WC," pamit Laura.

"Gue ikut," ucap Arsa dan Dara bersamaan.

"Ke WC aja ikut. Kayak ekor, lo," sindir Tesya.

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang