Sebuah Rencana

104 20 6
                                    



Selesai menyalin PR matematikanya, Ferdy, Wirdan dan Randi kembali melanjutkan bermainnya. Yanuar masih setia menonton televisi. Gerald, Arya, dan Brian memilih untuk mabar Free Fire di ponselnya.

Merasa sudah bosan, Ferdy menghampiri Yanuar dan duduk di sebelahnya. Merebut camilan yang dipegang oleh Yanuar dengan tidak sopan.

"Si anjir main rebut aja," ucap Yanuar tak terima.

Ferdy hanya mengangkat bahunya, menatapnya datar. Yanuar tak mau memperpanjang masalah akhirnya mengambil lagi yang masih ada di meja. Ferdy mengambil remot televisi dan mengganti channelnya.

"Udah ngrebut makanan, ganggu lagi," sindir Yanuar.

"Bodo amat."

Brian, Gerald, Arya, Wirdan, dan Randi yang mendengar keributan kecil antara Yanuar dan Ferdy akhirnya memilih untuk bergabung.

"Eh, Yan, tadi si Alya nyariin lo tuh," ucap Gerald sambil mengambil bungkus snack yang di pegang Yanuar.

"Terus?" tanya Yanuar.

"Lo ngga ada niatan ketemu gitu?" tanya Arya.

"Buat?" Yanuar balik tanya.

Yang lain hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu. "Lagian lo juga sekarang jarang sama Alya." ucap Wirdan yang dari tadi hanya diam.

"Sibuk," balas Yanuar datar.

"Sok sibuk," cibir Randi.

Brian memegang ponselnya sambil tertawa tertawa sendiri membuat teman-temannya menatapnya heran.

"Lo waras kan?" tanya Yanuar heran.

"Bukan teman gue," cibir Arya melihat Brian yang tak menjawab.

Brian memberhentikan tawanya dan meletakkan ponselnya di meja, menatap teman-temannya bingung.

"Kalian kenapa?" tanyanya.

"Lo yang kenapa," sewot Gerald.

"Ini nih mantan gue yang putusin gue minta balikan anjir," kata Brian tertawa kencang.

"Gue kira apaan," cibir Randi.

"Dasar kepo!" sindir Brian.

"Bukan kepo, takutnya lo gila," kata Wirdan sambil menepuk-nepuk bahu Brian.

"Sialan," umpat Brian.

*****


"Wah Al lo bentar lagi ultah," heboh Dara.

"Hm," gumam Alya.

"Kayak ngga pernah liat orang ultah aja," cibir Freska.

"Bodo amat!"

"Mau rayain gimana tahun ini?" tanya Nadira.

"Nggak dirayain," jawabnya.

"Aelah nggak asik lo, ngga ada traktiran dong," kata Tesya. Alya hanya mengangkat bahunya tak peduli.

"Kalian ngga ada niatan ke kantin gitu? Kan udah istirahat," ucap Laura memelas.

"Ah, iya, lupa. Laper ya, Neng?" tanya Dara.

Mereka berjalan ke luar kelas. Tiba-tiba Dara mendadak berhenti membuat teman-temannya menatapnya heran. Menatap teman-temannya dengan puppy eyes nya membuat Laura mencibir, " Kebiasaan!"

"Ya, ya, Lau..," mohon Dara pada Laura.

"Hm." Gumaman Laura membuat Dara berjingkrak kesenangan.

"Gue sekalian," Arsa ikut-ikutan.

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang