*****
"Apa?" tanya Alya.
"Lo mau sampai kapan berjuang buat Yanuar?"
"Ntahlah. Gue juga nggak tau."
"Apa lo nggak ada niatan untuk move on?"
"Gue juga lagi berusaha buat move on, Nath."
"Tapi gue nggak yakin berhasil apa enggak."
"Apa sih yang buat lo suka sampai sayang ke dia?" lanjut Nathan.
"Karena..." Alya menggantung ucapannya.
"Lo kepo!" lanjutnya.
Alya berdiri. Lalu berkata, "Dah lah gue mau pulang."
"Yaudah yuk."
"Siapa yang ngajak lo?"
"Katanya mau pulang."
"Kan gue cuma pamit, nggak ngajak lo pulang juga."
"Tapi kan lo kesini bareng gue, berarti pulang juga bareng gue."
"Terserah." Alya berjalan mengambil sepedanya dan meninggalkan Nathan.
*****
Pagi ini seluruh siswa-siswi SMA Bina Bangsa sedang sibuk bersih-bersih kelas. Ada pula yang sibuk membersihkan halaman sekolah. Berbeda dengan siswa lainnya, Yanuar dan teman-temannya sedang duduk-duduk santai di kantin sambil menikmati makanan yang mereka beli.
"Mereka terlalu rajin," kata Gerald.
Brian menyahuti, "Kayak kita dong santuy."
"Betul," tambah Arya.
"Tumben si Wirdan nggak ikut bersih-bersih," sindir Ferdy.
"Iya nih, biasanya rajin," timpal Yanuar.
"Males," kata Wirdan.
"Belajar aja sana, besok waktu ulangan jadinya gue tinggal nyontek," saran Randi.
"Ogah nyontekin lo."
"Nyontekin gue aja," ucap Brian.
"Randi aja gue ogah apalagi lo."
*****
Di sela-sela kegiatan kebersihan, Nathan memutuskan untuk kabur ke kantin bersama Daniel dan Rangga. Sampainya mereka di kantin, mereka melihat Yanuar dan teman-temannya sedang asyik mengobrol. Ternyata tidak hanya mereka bertiga yang kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [LENGKAP]
Teen Fiction[LENGKAP] ~Disaat yang dianggap lebih dari seorang teman ternyata tidak lebih dari sekedar sahabat dekat~ Mustahil, tidak ada perasaan antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Sayangnya tidak semua perasaan bisa diungkapkan dan singgah pada hati...