Di gantung

170 30 12
                                    


"Ngomong apaan?"

"Good night and sweet dream, Alya." Alya tersenyum, jantungnya sudah dipastikan tidak berdetak normal.

"Lo juga," balasnya.

Alya memasuki rumahnya. Lalu menutup pintunya kembali dan tak lupa menguncinya. Sunyi. Bagaimana tidak? Orang tuanya belum pulang. Bi Inah pastinya ada di belakang, di kamarnya. Alya berjalan ke kamarnya lalu mandi. Selesai mandi ia merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Alya meraih benda pipih itu yang tergeletak di meja.

Dara is calling...

"Hallo."

"Eh Al, dari mana aja si lo, bolos ngga ngajak ngajak,"  sewot Dara dari seberang sana.

"Eits, santai dong, Dar." Alya terkekeh.

"Dari mana aja lo?" tanya Dara.

"Gue? Ooh gue, gue tadi tuh abis jalan-jalan sama Yanuar Pragastha," Alya tertawa sedangkan di sebrang sana Dara kesal setengah mati.

"Enak banget mba, jalan-jalan, tau nggak sih, gara-gara lo ngga masuk, gue dihukum bersih-bersih kelas sama mamih cantik," geram Dara.

"Kok bisa?" tanya Alya.

"Buku PPKn gue kan di bawa sama lo!" Dara semakin geram.

"Apa hubungannya?" Alya bingung.

"Yaelah kan ada tugas yang harus di kumpulin, dan hari ini cuma gue sama lo yang ngga ngumpulin, lo nya ngga berangkat, lagi. Kan jadinya gue dihukum sendiri," jelas Dara.

"Ooh, sabar, ya." Alya malah tertawa. "Lah yang lain nggak bantuin lo?" Alya menghentikan tawanya.

"Bantuin doa. Tapi tau nggak?"

"Apa?"

"Gue dianter Ferdy, dong." Dara senyum-senyum sendiri di sebrang sana.

"Cie ada kemajuan."

"Harus dong," bangga Dara.

"Nggak usah terbang, jatuhnya sakit," Alya mengingatkan. "Eh iya ada tugas buat besok ngga?" lanjutnya.

"Banyak!"

"Yaudah besok gue berangkat pagi."

"Besok gue jemput lo."

"Sip. Suruh Arsa sama Tesya buat berangkat pagi juga," perintah Alya.

"Kasian disuruh berangkat pagi cuma buat dimintain contekan." Dara dan Alya tertawa.

"Yaudah ah gue mau tidur, siapa tau mimpi Ferdy juga suka sama gue," pamit Dara.

"Halu," cibir Alya.

"Bodoamat." Dara memutuskan panggilanya sepihak.

Alya meletakkan kembali ponselnya di meja dan beranjak ke meja belajarnya untuk merapikan bukunya. Alya memandangi bukunya, bingung mau mengerjakan atau tidak.
Malas. Lelah. Akhirnya ia menutup bukunya dan tidur.

*****

Dara memasuki rumah Alya seperti memasuki rumahnya sendiri. Bagaimana tidak? Saat masuk ia langsung berteriak memanggil Alya dan langsung menuju ruang makan.

"Alya!"

"Hai, Bi," sapanya pada Bi Inah.

"Hai, Mbak Dara." Bi Inah tersenyum.

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang