Suara bel istirahat berbunyi. Suara yang sangat ditunggu tunggu murid yang malas mendengarkan penjelasan guru yang menurut mereka mengantukkan.
Dan kini semua murid dengan semangat empat lima segera keluar kelas dan langsung menuju ke kantin untuk makan atau sekedar duduk duduk. Termasuk Yanuar dan sahabat sahabatnya yang sangat semangat keluar dari kelas.
Mereka baru saja keluar dari kelasnya. Duduk-duduk di depan kelas melihat murid-murid lain berlalu lalang. Brian yang merasa lapar mencoba untuk mengajak teman-temannya untuk pergi ke kantin. "Nggak ke kantin nih kita?"
Fredy hanya menggeleng.
"Masih rame."
Brian mengedarkan pandangannya. Mencari seseorang yang bisa dimintai tolong, lebih tepatnya diperintah mungkin.
"Eh Sinta!" Yang merasa dipanggil pun menoleh dan menghampiri mereka.
"Apa?"
"Beliin gue siomay dong."
"Gue mau ke ruang guru."
"Ya udah habis dari ruang guru lo ke kantin."
"Nggak bisa gue mau ke perpustakaan." Belum saja Brian menjawab Sinta sudah melenggang pergi.
Brian hanya mengumpat, "Sialan!"
"Yah ditolak," ejek teman-temannya.
"Sialan lo pada!"
Baru saja Brian ingin memanggil seseorang lagi suara datar Fredy menghentikan aksinya. "Nggak bakalan ada yang mau diperintah sama lo."
"Mending lo aja yang ke kantin sana, kita nitip," saran Randi.
"Strawberry mangga apel! Sorry nggak level!" sinis Brian.
"Eh kalian tau nggak?" Suara Gerald membuat semuanya menoleh dengan tatapan bertanya.
"Aneh muka lo pada kalo kepo," decak Wirdan yang baru datang.
Memang tadi Wirdan di tugaskan oleh guru yang mengajar sebelum bel istirahat untuk mengantarkan buku ke kantor. Secara kan dia yang paling rajin.
"Mantan lo tuh." Gerald menepuk pundak Brian.
"Ya terus?"
"Nggak diajak balikan?"
"Ogah njir, dia yang minta putus."
*****
Alya dan teman-temannya tak henti-hentinya menggerutu kesal. Hukuman dari Pak Parto benar-benar tidak bisa ditoleransi. Lihat saja sekarang. Mereka membereskan perpustakaan yang sangat berantakan. Seperti tempat bermain anak-anak saja!
Kata penjaga perpustakaan karena tadi ada beberapa kelas yang mengunjungi perpustakaan untuk tugas Bahasa Indonesia dan saat bel istirahat mereka langsung keluar tanpa berberes terlebih dahulu.
Menyebalkan!
"Beresin sampai rapi ya neng, jangan lupa lantainya disapu juga, bapak mau ke kantin dulu," ucap penjaga perpustakaan.
"Nitip dong pak," pinta Laura.
"Batagor, siomay, piscok, bakso pentol, es teh." Laura menyebutkan makanan yang ingin ia beli.
"Aduh neng banyak banget bapak nggak mau ngantri nanti aja ya beli sendiri, assalamu'alaikum." Penjaga perpustakaan itu menolak dan berpamitan pergi.
"Waalaikumsalam," balas semuanya dengan lesu.
"Gue kira mau dititipin makanan," gerutunya Laura.
"Salah lo sih mau nitip banyak banget," ucap Nadira sambil membersihkan debu di rak buku.
![](https://img.wattpad.com/cover/214947389-288-k886112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [LENGKAP]
Teen Fiction[LENGKAP] ~Disaat yang dianggap lebih dari seorang teman ternyata tidak lebih dari sekedar sahabat dekat~ Mustahil, tidak ada perasaan antara dua sahabat laki-laki dan perempuan. Sayangnya tidak semua perasaan bisa diungkapkan dan singgah pada hati...