Libur Hari Terakhir

610 61 40
                                    



Begadang sampai larut malam dan berakhir bangun lebih siang sudah menjadi kebiasaan banyak remaja dikala liburan. Membuat orang tua kadang kesal melihat anaknya yang masih begitu nyenyak sedangkan dirinya sudah membereskan rumah. Seperti pagi ini, sinar matahari sudah menyelinap masuk melalui celah jendela kamar seorang gadis namun tidak mampu membuatnya terbangun. Ibunya yang sudah selesai memasak berniat untuk membangunkan anak gadisnya yang sedari tadi dipanggil tidak menyahuti.

"Alya, bangun! Ini sudah jam tujuh!" teriak Rina, mama Alya, sambil mengetuk ngetuk pintu kamar putrinya.

"Iya, Ma," balas Alya dengan suara khas bangun tidur.

Alya beranjak dari kasurnya dan segera menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka, untuk urusan mandi, biarlah nanti jika dirinya akan pergi.
Alya turun dari kamarnya menuju ke meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. Di meja makan ayahnya sudah menunggunya. Alya menyapa ayahnya, itu kebiasaannya.

Selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga, mereka berbincang-bincang mengenai rencana ayahnya dan mamanya yang akan pergi keluar kota untuk mengunjungi saudara-saudaranya karena mereka semua berkumpul di rumah neneknya dalam rangka hari libur.

"Alya, ayah sama mama mau pergi ke rumah nenek, mau ketemu om sama tantemu. Katanya mereka mau pulang lusa. Kita mau ikut mengantar mereka. Kamu mau ikut?" tanya ayahnya kepada anak bungsunya yang sibuk menonton televisi.

"Kenapa nggak dari kemarin gitu, Yah? Alya besok udah mulai sekolah lagi," keluhannya.

"Yaudah, kapan-kapan lagi aja. Bulan depan juga kayaknya mereka pulang lagi, dan main ke sini," ucap mamanya menenangkan.

"Okay, Ma. Alya ke kamar dulu, ya," pamit Alya. Gadis itu langsung melangkahkan kakinya melewati tangga untuk menuju kamarnya.

Di kamar, Alya kembali merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Bukan untuk tidur, melainkan bermain ponsel, lebih tepatnya chat bersama sahabat-sahabatnya.

PRIVATE

Alya

Hallo everybody, sibuk liburan yah?

Arsa

Apa itu liburan? Hari-hariku full rebahan

Tesya

Yah nolep

Arsa

Daripada libur-libur belajar

Laura

Mending main


Alya

Nah setuju! Sebelum besok sekolah, sabi lah


Freska

Yuk! Gue udah bisa nih


Nadira

Gas! Kumpul di rumah Laura, seperti biasa.


Percakapan diakhiri setelah satu dua chat yang mengatakan mereka akan bersiap-siap dan langsung menuju rumah Laura. Alya yang tadi belum mandi segera mandi dan mempersiapkan pakaian dan tas yang akan ia bawa. Setelah beberapa menit, dirinya turun, masih ada ayahnya dan mamanya di ruang keluarga, sibuk menonton televisi. Sebelum ditanya, gadis itu segera mengucapkan tujuannya, "Ma, Yah, Alya pergi dulu ke rumah Laura." Setelahnya ia mengambil kunci motor yang ada di meja dekat mama dan papanya duduk.

"Ke rumah Laura aja?" tanya mamanya memastikan.

"Niatnya mau ke mall, menghabiskan waktu libur. Besok, kan, udah mulai berangkat."

"Ya, hati-hati. Nggak usah ngebut-ngebut bawa motornya."

"Siap!" Gadis itu mencium tangan mamanya dan ayahnya lalu keluar menuju garasi untuk mengeluarkan motornya.

Mereka semua sudah berkumpul di rumah Laura. Sesuai rencana, mereka hari ini akan ke mall. Dikarenakan mereka berjumlah tujuh, daripada mereka mengendarai sendiri-sendiri, seperti biasa mereka berboncengan. Kali ini Alya bersama Freska, Laura bersama Dara, Tesya bersama Arsa, dan Nadira sendiri. Tidak masalah, mereka akan bergantian nanti.

Jalanan pagi ini cukup lenggang, mereka bisa melesatkan motornya dengan sedikit lebih cepat. Cuaca juga begitu bersahabat, langit cerah tanpa awan, matahari bersinar tanpa menyilaukan. Sungguh, hari ini sepertinya akan sangat menyenangkan.

Benar saja, ini menyenangkan untuk Alya. Baru saja memasuki pintu masuk, dirinya sudah melihat Yanuar, teman sekolahnya sekaligus sahabat laki-lakinya. Selama liburan ini memang dirinya tidak pernah bertemu Yanuar dikarenakan laki-laki itu pergi ke rumah saudaranya bahkan sebelum pengumuman libur diberikan. Ada rasa rindu pada diri Alya untuk laki-laki itu.

"Eh, guys! Liat, deh. Yanuar disini," tunjuk Alya ke arah Yanuar.

"Sekangen itu sampai seneng banget?" cibir Tesya.

Alya mengangguk. Kini mereka berjalan menuju Timezone, ini permintaan Laura yang tidak sabar untuk mengumpulkan tiket. Dan mereka pun menurutinya. Dilanjutkan dengan makan di salah satu restoran yang ada disana. Karena waktu yang berjalan dengan cepat tanpa disadari, mereka memutuskan untuk pulang.

Saat di parkiran Alya mendapatkan chat dari mamanya, yang berpamitan akan berangkat ke rumah neneknya beberapa menit lagi. Terlintas sebuah ide, "Guys, gue di rumah sendiri. Gimana kalau kalian nginep? Besok kita berangkat bareng dari rumah gue."

"Yuk! Tapi kita ambil seragam sama tas dulu." Dara menyetujui dengan semangat. Begitupun yang lain, mengangguk setuju.

*****

Terimakasih sudah membaca. Bagaimana untuk chapter ini? Jangan lupa vote dan komen, ya!

Follow instagram @unayastory untuk mendapatkan informasi update dan cerita lainnya.

Salam sayang dari Una❤

FRIENDZONE [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang