Bab 36

1.6K 123 15
                                    


BUCIN II
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto
saya hanya meminjam untuk hiburan semata
pairing : sasuke fem naruto, dll
warning : ooc, oc , typo (s) dll.




Kejadian ini masih di kafe hidan.

Sasuke memberikan hidan pukulan tendangan setelah kepergian naruto, emosinya sudah tidak bisa dibendung lagi. Naruto penasaran ingin keluar dari ruangan itu dia takut sasuke akan jadi pembunuh nantinya.

“ Nona, saya mohon” Izumi mencegah naruto yang sudah memegang handle pintu.

“ Sasuke-sama sangat marah tadi, kalau nona membela laki-laki itu saya tidak bisa menjamin keselamatan laki-laki itu termasuk nona sendiri” Izumi masih mencoba mencegah naruto.

“ Tapi” naruto ragu dia ingat Jugo memperingatinya.

Naruto pun tidak berani keluar dia hanya merapatkan telingganya ke pintu dia penasaran apa yang terjadi. Izumi lega naruto tidak keluar dia takut hukumanya akan bertambah berat nantinya.

Sedangkan ditempat lain.

“ Cukup sasuke sama” Jugo mengentikan tindakan sasuke pada hidan yang sudah babak belur.

“ aku mau menguburnya dan meratakan tempat ini dengan tanah” sasuke mendorong tubuh hidan dan memberikan beberapa pukulan kewajah hidan.

“ Tangan anda akan kotor sasuke-sama, bocah ini tidak berharga biarkan saya yang membereskanya” Jugo menatap sasuke dengan sorot permohonan, dia tidak ingin majikanya mengotorinya tanganya.

Bagi Jugo, uchiha sasuke penyalamatnya maka dari itu dia mengabdikan dirinya untuk bekerja dan melindungin uchiha sasuke seumur hidupnya. Dari balik pintu naruto bernafas lega, namun sedetik kemudian naruto mencengkram tangannya.

Saat mendengar suara Hidan jauh lebih tertengar kesakita ketimbang tadi, sekujur tubuh naruto gemetar. Naruto menyadari jika Jugo atau yang sering dia sebut beruang kutub itu, Lebih menakutkan dari pada sasuke.

“ Nona ayo kita duduk sambil menunggu” Izumi paham situasi dan melihat keadan naruto yang gemetar dia menuntun naruto untuk duduk di kursi yang berada diruangan itu.

.
.
.

Rumah sakit XX sebelah barat kota suna.
Kedo zero, rumah sakit sebelah barat kota suna mendapat panggilan darurat membuat semua petinggi RS kalang kabut. Mendapat kabar jika istri Uchiha sasuke terluka, begitu intruksi dan informasi gawat yang disampaikan.

Di sebuah ruangan VVIP setelah melalu kekacauan naruto menempati ruangan itu. Sasuke di sampingnya duduk bersandar di tempat tidur, terlihat kuatir dari sorot wajahnya.

“ Sayang, aku tidak apa-apa sungguh lihatlah” naruto mencoba menyakin sasuke jika dia tidak perlu dirawat.

“ Yang terluka itu Izumi dan dua pengawal yang melindungiku” naruto berusaha menenangkan suaminya yang terlihat tegang. Naruto dapat melihat wajah kuatir sasuke, yang tidak mau mendengar penjelasan naruto sedikitpun.

“ Diam, dokter akan memeriksamu” sasuke meraih tangan kiri naruto dan mengengamnya kuat.

Dokter wanita rekomendasi sakura mulai pemeriksaan, memeriksa semua bagian dari denyut jantung, tekanan darah, mata, telinga, lidah serta bagian vital naruto. Dokter itu terdiam sesaat dia tidak menemukan luka sedikitpun, bahkan sekecil apapun.

Pasien yang sedang terbaring di VVIP itu dalam keadan sehat walafiat bahkan satu goresan sedikitpun tidak ada. Dokter wainta itu berusaha menahan tawanya membayangkan wajah para petinggi rumah sakit yang sudah kalang kabut dari tadi.

Lalu kode Zero tadi apa! para petinggi rumah sakit sudah gempar tadi” Dokter wanita itu membatin.

“ Istri anda baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda atau goresan di kulitnya. Semuanya baik-baik saja sasuke-sama” Dokter wanita itu menjelaskan.

“ Hn, lanjutkan pekerjaanmu, keluarlah” sasuke bicara tanpa mengalihkan padangan matanya, masih menyentuh pipi merah naruto yang manhan malu.

Aku pasti dianggap gila oleh dokter cantik ini, sasuke teme yang gila buka aku dokter. Aku sudah bilang tadi kalau aku baik-baik saja."naruto of

“ Baik, saya permisi sasuke-sama” dokter wanita itu menganggukan kepalanya memandang naruto.

“ ia, dokter terimakasih maaf sudah merepotkan” Naruto yang menjawab karena sasuke tidak terlihat akan membuka mulutnya.

Setelah kepergian dokter itu. Wajah tegang dan panic sasuke sudah berangsur menghilang. Dia terlihat sangat lega sekarang, tapi sekarang giliran naruto yang terlihat panic.

“ sayang kau mau apa?” naruto terkejut tidak sadar dia berteriak dengan tindakan sasuke.

“ Kenapa menarik bajuku? Lepaskan” naruto meraih bantal dalam pelukanya menepis tangan sasuke yang berniat melepas kancing bajunya.

Apa yang dia lakukan, dia tidak mungkin mengajaku bercinta disinikan” naruto of.

“ hentikan pikiran mesumu dobe, aku hanya memeriksa tubuhmu apa ada yang terluka atau tidak” sasuke manarik bantal dan membuangnya sembarang arah, dia berhasil melepas pakaian naruto menyisakan baju kaos dalam.

“ Dokter sudah memeriksanya tadi, aku baik-baik saja” Naruto berusaha menahan tangan sasuke yang mustahil bisa dia lawan.

“ aku mau memeriksanya sendiri sudah diam!” sasuke bicara datar tiba-tiba menjadi dokter dadakan.

Tapi tidak perlu melepas baju juga kali” naruto of.

Naruto menyerah, pemeriksaan kesehatan oleh dokter dadakan itu lakukan. Setiap inci bagian tubuh naruto tidak luput dari pemeriksaan meskipun masih
mengunakan baju kaos tipis. Pemeriksaan itu dibumbui dengan kecupan di sana sini.

Lagi pula aku tidak mungkin terluka di bagian dalam teme, apa kamu lupa aku tadi masih lengkap mengunakan pakaian” naruto of.

selesai sudah hasil pemeriksaan oleh sasuke, dia sudah merasa puas kalau narunya benar-benar baik-baik saja. Dia menjautuhkan tubuhnya berbaring di samping naruto, melingkarkan tangan. Menempelkan pipi kiri naruto kebibirnya.

“ maafkan aku” sasuke bicara lembut.

Kenapa kalu dia minta maaf aku malah takut.” Naruto of.

“ seharunya aku tidak membiarkanmu pergi, seharusnya tetap di bawah pandanganku” sasuke kembali melanjutkan perkatannya.

“ aku tidak apa-apa sayang, Izumi dan dua pengawalmu melindungiku dengan baik bahkan sampai mereka terluka” naruto menjawab.

“ kamu mau aku melakukan apa pada laki-laki itu?” sasuke kembali bertanya.

Bagaimana ini, kalau aku bilang untuk melepaskannya, takut kamu marah padaku dan berpikir negatif nantinya” naruto of.

“ aku mungkin saja sudah membunuhnya kalau Jugo tidak menahanku” sasuke mengecup pipi istrinya sayang.

“ maaf, maafkan aku membuatmu kuatir, dan terimakasih sudah datang. Aku benar-benar senang melihatmu tadi sayang” naruto memeluk sasuke erat membuat wajah sasuke tersenyum senang mendengarnya.

“ Naru janji satu hal padaku” sasuke membelai pelan kepala istrinya.

“apa?” naruto mendongakan wajahnya.

“ jangan sampai teluka, karena aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan pada orang yang melukaimu” sasuke mengecup kening narunya.

“ baik sayang……..” naruto ragu menjawabnya dan dia hanya memeluk sasuke lebih erat.









Tinggalkan jejak ya selamat membaca.

BUCIN IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang