BUCIN II

Bab 15

BUCIN II
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto
saya hanya meminjam untuk hiburan semata
pairing : sasuke fem naruto, dll
warning : ooc, oc , typo (s) dll.

Masih dikediaman Namikaze.

Diruang keluarga sudah duduk di sofa, hanya minato yang tidak ada berada diruang kerjanya.

“ apa sasuke-sama yang memberimu hadiah mobil” sarah bertanya.

“ Apa sasuke-sama tidak bisa datang, bukankah ini ulang tahun mertuanya. Kenapa dia tidak bisa menyempatkan waktu sedikit saja” sarah menatap naruto yang masih diam.

“ apa kamu merasa beruntung tidur dengan sasuke sama, jangan sombong” sarah mulai menghina.

“ aku dengar dia tidur dengan banyak wanita setiap malam, siapa juga yang tidak mau denganya” sarah kembali bersuara.

“ dapat apa kamu setelah menjadi istri sasuke-sama” sarah membondong pertanyan pada naruto yang diam dari tadi.

“ apa sudah selesai? Aku mau menemui toosan” naruto buka suara.

“ Kaa-san lihat, dia berani kurang ajar sekali” sarah merengek pada ibunya seperti anak kecil yang maiannya diambil. Padahal tanpa mengadu ibunya sudah tahu dari tadi duduk disana.

“ sudah jangan menggangunya” tayuya cukup tahu diri, meskipun naruto tidak mendapat kasih sayang sasuke, tapi statusnya tetaplah istri sah uchiha sasuke.

“ Kaa-san sekarang takut karena dia menikah dengan uchiha sasuke. dia tidak mendapat cinta dan kasih sayang suaminya kaa-san. Jika sasuke perduli pasti dia sudah datang hari ini” sarah mengoceh kemana-mana.

Saat bibi pelayang masuk, di ikuti beberapa orang dirumah itu ada tiga pelayan dan dua sopir membawa masuk barang-barang yang dibeli naruto tadi.

“ Nona naru dimana meletakan barang-barang ini?” bibi pelayan bertanya meletakan boks yang dia pegang.  Naruto bangun dari duduknya menghapiri bibi pelayang tanpa menjawab pertanyaan sarah.

“ dua boks ini dibagi-bagi ya. Satu boks ini makanan dan diinikmati bersama. Yang satunya hadiah sudah saya pisah sesuai nama semoga cocok untuk kalian dan ini juga” naruto memberikan lima buah amplop menyerahkan pada tangan bibi pengurus rumah tangga.

“ nona, kenapa anda baik sekali” bibi pelayan itu menerima dengan tangan keriputnya bergetar wanita paruh baya yang mengurus naruto sejak bayi itu mentapannya, berkaca-kaca.

“ bibi bicara apa, aku yang berterimakasih sudah mau menjagaku selama ini dengan sangat baik” naruto mengelus tangan keriput itu dengan hangat dan lembut mengucapkan terimakasih.

“ Terimakasih nona, terimakasih untuk semuanya semoga anda bahagia” bibi pelayan dan empat orang lainnya menunduk hormat lalu masuk kedapur meletakan barang yang naruto beli untuk rumah ini.

“ cih, membeli para pelayan hadiah, membelikan kyubi banyak hadia mahal. Tapi sama sekali tidak ingat pada nee-sanmu ini” sarah bicara tanpa tahu malu sedang berdiri dibelakang naruto.

“ nee-san, maaf sepertinya kamu dan aku tidak akrab bahkan kamu selalu marah ketika aku panggil nee-san. Lalu alasan apa aku memberimu hadiah” naruto mendapat kebenarian untuk menjawab membuat wajah sarah merah karena marah.

“ Baiklah kamu memang kurang ajar, tidak memberiku hadiah tidak masalah. Tapi sampai tidak memberi kaasan hadiah itu keterlaluan” sarah menemukan kata menjatuhkan naruto.

“ Sarah-nee jangan keterlaluan” kyubi buka suara.

“ diam jangan ikut kampur, mentang-mentang dapat hadiah mahal darinya kau makin membelanya” sarah menatap kyubi marah.