twenty seven

1.8K 98 39
                                    

Aku menunggu Dylan di halaman flat karena Dylan bilang bahwa ia akan mengambil barang sebentar saja di kamar dan setelah itu kita akan langsung pergi.

Beberapa kali aku mengetukkan sepatu pada aspal karena merasa bosan. Dan berjalan kesana kemari hingga melihat Dylan yang keluar dari pintu flat sambil membawa jaket di tangannya

"Pakai ini. Udara hari ini cukup dingin" ucapnya memberikan jaket besar miliknya itu padaku membuatku segera mengenakannya walau membuat separuh tubuhku tenggelam di dalam jaket besarnya itu

 Udara hari ini cukup dingin" ucapnya memberikan jaket besar miliknya itu padaku membuatku segera mengenakannya walau membuat separuh tubuhku tenggelam di dalam jaket besarnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih"

"Yaa Vanilla" ucapnya bersamaan dengan dia yang naik keatas motornya dan aku mengikutinya

"Kau ke dalam hanya mengganti baju dan mengambil jaket tadi?" Tanyaku membuatnya mengeleng

"Aku juga mengambil kunci-, pegangan" ucap Dylan membuatku segera memeluk tubuhnya reflek bersamaan dengan motornya yang melesat dengan kencang

Aku cukup menikmati pemandangan jalan yang kita lewati di sore ini karena  matahari bersinar cukup cerah membuatku dapat melihat cahaya berwarna orange menghiasi langit dengan indah

"Lamgitnya sangat indah. Apa kau suka langit di sore hari Dylan?" Tanyaku pada Dylan sedikit berteriak

"Tidak. Aku sangat membencinya karena mengingatkanku saat dimana ibuku pergi meninggalkanku." Ucap  Dylan yang membuatku bingung ini merespont apa lagi

Kukira ia suka.

Hampir 30 menit lebih kita tak kunjung sampai di tempat yang Dylan tuju hingga jalanan beraspal berubah menjadi jalanan dengan bebatuan tidak rata dan juga di kelilingi pepohonan yang lebat. Sepertinya kita masuk ke dalam hutan.

Baru pertama kali aku melihat hutan secara langsung bukan hanya dari internet. Ternyata benar benar keren dan sejuk.

Dylan terus mengemudikan motornya hingga aku dapat melihat beberapa pump house cantik berada di tengah pepohonan walau berjarak sangat jauh satu sama lain.

Dylan kemudian mulai memelankan laju motornya setelah masuk ke jalan yang di tumbuhi rumput rumput lumayan tinggi, sepertinya jarang sekali di lalui orang makanya jalanan ini terlihat tidak seperti jalanan yang layak.

Dylan menepikan motornya di samping danau yang begitu indah membuatku melotot tak percaya dengan apa yang aku lihat di depanku ini.

Danau ini indah sekali. Seperti surga di dunia yang bahkan tak pernah aku lihat. Cuitan burung saling bersautan satu sama lain dengan bunyi hembusan angin yang menerpa wajahku

Wound HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang