Pagi ini adalah hari pertamaku akan masuk kesekolah baru. Yahh pasti semuanya akan berbeda.
Forge senior High School
Sekolah yang hampir dikatakan paling dekat dari rumahku ini adalah sekolah unggulan di kota London, karena banyak anak lulusan sekolah ini yang berhasil mendapat beasiswa dari berbagai universitas terbaik di seluru dunia. Maka dati itu mom dan dad berharap aku juga bisa seperti beberapa anak yang beruntung itu.
"Are you ready to school cutie pie?" Ucap dad setelah aku masuk kedalam mobil sedan hitamnya itu
"Yess i am ready dad" ucapku pada dad yang kini memandangku sambil tersenyum haru
"Are you okey dad?" Ucapku pada dad yang membuatnya mengangguk lembut"Dad hanya terlalu bahagia. Akhirnya dad bisa mengantar putri kecil dad kesekolah. Hal ini sudah sangat lama dad mimpikan"
"Aku juga menginginkan hal yang sama denganmu dad. Diantar kesekolah oleh dadku sendiri" ucapku yang langsung memeluk dad dari samping
Mobil mulai bergerak maju. Memori latihanku untuk memperkenalakan diri di depan cermin terus berulang membuat rasa gugupku mulai menghantuiku setiap detik perjalanan yang aku dan dad tempu menuju sekolah baruku.
Huh.
Mobil dad akhirnya berhenti persisi di depan gerbang sekolah membuatku menarik nafas perlahan dan mencoba untuk tersenyum sambil keluar dari mobil
I can do this.
"Cutie pie dad tak bisa menjemputmu pulang sekolah nanti. Apa kau bisa pulang mengunakan bus?"
"Tentu dad. Vanilla bisa pulang mengunakan bus "
"Apa kau ingat jalan pulangnya?"
"Yahh aku ingat dan aku juga punya waze jika aku lupa jalannya. Jangan kawatir"
"Baiklah cutie pie , see you later" ucap dad yangku jawab dengan anggukan
"See you later too dad" ucapku pelan walau aku tau bahwa dadku tak akan mendengarnya.
Aku berjalan masuk kedalam ruang kelasku setelah wali kelasku mengintruksi agar aku segera memperkenalkan diri.
Aku mengambil nafas perlahan lalu membuangnya keudara sambil meneggakan posisiku.
Okey.
Calm down V.
You can do it.
"Haii guys , my name is Vanilla Aderson. Just call me V or Vanilla. Aku adalah murid pindahan dari Rusia"
"Baiklah cukup perkenalannya sisanya kau bisa tanya langsung kepada V nanti, bersikap baiklah kepada teman baru kalian dan Vanilla kau bisa duduk di bangku kosong sebelah sana" ucap guru tersebut menunjuk kearah bangku yang terletak di sudut ruangan itu yang di kelilingin oleh laki laki
Baiklah sepertinya mereka lelaki yang baik, jadi tak perlu kawatir V.
Ucapku menenangkan diriku sendiri
"Baik Mrs" ucapku dan kemudian berjalan kearah tempat aku duduk nantinya
Guru itupun keluar kelas karena jam mata pelajaran pagi ini belum di mulai. Masih ada waktu 10 menit untuk bersantai.
Syukurlah.
Brukk
"Vanilla-" ujar seorang laki laki yang menendang kursiku dari belakang membuatku menengok kearah lelaki kurang ajar itu dengan tatapan sinis
Tidak punya etika sekali lelaki itu. Ia hanya tertawa menatapku bukan minta maaf.
"What?" Ucapku datar
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Healer
Romance17+⚠️ (𝔂𝓸𝓾𝓷𝓰 𝓪𝓭𝓾𝓵𝓽) Follow for read full chapter❣ Setelah ia memutuskan untuk tinggal di London bersama ayahnya. Vanilla Aderson dipertemukan oleh Lucifer, outlaws. Lucifer adalah raja dari raja iblis, iblis terkuat dan terjahat yang perna...