Aku kamudian turun dari motor Dylan dan membenarkan letak rok seragamku yang agak sedikit tidak rapih. Yahh hari ini Dylan kembali menjemputku lagi padahal aku tak memintanya. Dad sangat bangga pada Dylan yang mau menjemputku sepagi tadi. Kata dad, Dylan adalah lelaki yang bertanggung jawab dan baik hati padahal Dad tak tau saja bagaimana Dylan sebenarnya.
"Terimakasih Dylan..." ucapku sambil memberikan kembali helmnya dan beranjak pergi lebih dulu sebelum teman temannya datang dan meledekku.
"Hmm"
"Vanilla wait-" ucapnya membuatku berhenti dan membalikan badan kearahnya lalu ia berlari kecil kearahku"Ya Dylan, ada apa?"
"I wanna show you something."
"So show me then." Ucapku cukup penasaran dengan apa yang ingin ia tunjukkan
"No, not here. It's a place." ucap Dylan
"Want to go with me after classover?" Tanya lagi membuatku berfikir sejenak bahwa hari ini tidak ada tugas apa apa dan dad juga lembur jadi sepertinya aku bisa pergi bersamanya. Lagi pula aku juga penasaran dengan apa yang ia ingin tunjukkan padaku"Yess of course."
"Okey. I'll see you around" ucap Dylan santai dan kemudian meninggalkanku setelah Megan menghampiriku
"Morning Vanilla..."
"Morning Megan..." ucapku yang langsung merangkulnya
"Umm, mood kekasihmu terlihat bagus pagi ini" Cibir Megan mengarah kepada Dylan yang berjalan meninggalkan kami dengan senyuman
"Ya... pagi ini ia belom mengomeliku sepatah katapun" lanjutku lagi membuat Megan terkekeh
"Bagus ada kemajuan bukan?" Ucap Megan membuatku mengangguk sambil tersenyum
Fikiranku terus kembali kembali kepada perkataan Dylan tadi malam
'Bantu aku melupakannya'
Entah apa ia serius atau tidak mengatakan hal itu tadi malam namun sejak pagi ia agak berubah menjadi seseorang yang lebih baik, tak seperti biasanya kasar dan dingin.
"Morning V" bisik seseorang di telingaku membuatku sedikit terkejut dan orang itu berhasil menahan reaksi terkejutku dengan memegang kedua lenganku dari belakang
"Huh Zach kau mengejutkanku!"
"V aku masuk duluan.." ucap Megan, sepertinya ia memeberikanku waktu untuk mengobrol dengan Zach
"Okey" sahutku
"Apa kau benar benar terkejut?" Ucap Zach penasaran sambil memandang wajahku dan berjalan mundur di depanku
"Ya Zach. Kau benar benar mengejutkanku." Ucapku
"Maafkan aku Vanilla yang baik hati" ledeknya membuatku terkekeh
"Tidak masalah Zach yang tidak baik hati." Ledekku yang membuatnya terkekeh
"Apakah kau sudah mulai membaca novelnya? Apa ceritanya semenarik bayanganmu?" Ucapnya penasaran
"Belum, tadi malam ada sesuatu hal yang membuatku terus berfikir jadi tidak bisa berkonsentrasi untuk membaca novelnya..."
"Apa itu? Apa sebuah rahasia?"
"Um bukan rahasia, hanya segelintir rasa cemas yang terkadang datang saat sedang sendirian Zach. You know right?"
"Ya aku juga sering merasakannya. Telphone aku jika kau merasa kesepian. Itupun jika kau ingin-"
"Tentu aku akan menelphonemu agar tidak kesepian lagi." Jawabku
Yah rasa cemas yang aku maksud adalah rasa cemas tentang ucapan Matthew yang terus terngiang ngiang di kepalaku dan juga aku sangat terkejut dengan apa yang Dylan katakan tadi malam padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Healer
Romance17+⚠️ (𝔂𝓸𝓾𝓷𝓰 𝓪𝓭𝓾𝓵𝓽) Follow for read full chapter❣ Setelah ia memutuskan untuk tinggal di London bersama ayahnya. Vanilla Aderson dipertemukan oleh Lucifer, outlaws. Lucifer adalah raja dari raja iblis, iblis terkuat dan terjahat yang perna...