eleven

2.1K 124 17
                                    

Autor POV*

"Siapa yang melakukan ini!" Sentak Dylan sambil menggengam erat secarik kertas dan menatap kelompoknya satu persatu dengan tatapan membunuhnya

"Siapa yang melakukan ini! Jawab aku!" Teriak Dylan lagi membuat semua orang yang berada dikelas itu menunduk ketakutan saat mata Dylan berteriak kesal

Mata Dylan berhenti kearah lelaki bernama Bright yang Dylan yakini dialah pelakunya karena Bright selalu menganggu Vanilla dimanapun Vanilla berada

"Bukan aku yang melakukannya Xander. Sumpah aku sama sekali tidak tau menau soal surat sialan itu." Ucap Bright saat Dylan berjalan mendekat kearahnya dengan tangan yang siap mencengkram kerah baju milik Bright

"Baiklah jika kalian tidak ada yang ingin mengaku. Akanku cari tau sendiri siapa pelakunya-"

"Berhenti bertindak berlebihan X. Kau bahkan terlihat sangat membela gadis idiot itu" celetuk Selma dengan tatap kesalnya

"Benar sekali. Kau terlihat sangat peduli padanya-" tambah Steph

"Jika aku memang peduli padanya kenapa?!" Ucap Dylan lagi membuat Steph mudur dari posisinya dan membuang muka dari Dylan

"Dan kau Selma!"

"Jika kau masih ingin hidup, tutup mulutmu sialanmu rapat rapat dan berhenti berkomentar tentang apa yang aku lakukan. Persetan dengan kakamu yang memimpin kelompok ini. Aku yakin jika aku membunuhmu.... ia akan berfikir 2 kali untuk membalas dendam padaku.." Bisik Dylan sambil mencengkram kerah baju Selma dan mendorongnya menjauh setelah selesai berbicara dengan kata kata menusuk itu yang berhasil membuat Selma gelagapan

"Jika aku menemukan pelakunya. Aku akan melakukan yang seharusnya aku lakukan kepada seorang pengecut. Karena hal itu juga sangat mengangguku." Ucap Dylan sarkastik yang membuat semua orang benar benar saling menyalahakan satu sama lain dan ketakutan atas ancaman yang di berikan oleh Dylan.

Gurupun masuk kedalam kelas bersamaan dengan Dylan yang mengambil tas ranselnya bersiap keluar dari kelas ini karena ia sudah tidak memiliki keinginan untuk berada di kelas ini.

"Kelas akan segera aku mulai!" Ucap guru itu yang tak dihiraukan oleh Dylan

"Berhenti! Aku akan memulai kelasnya! Dylan Alexander Moore berhenti!" Ucap guru itu namun tak di hiraukan oleh Dylan yang malah berjalan kearah luar kelas dengan santai tanpa memperdulikan guru tersebut.

Dylan berjalan kearah kamar mandi dan mulai meluapkan emosinya itu pada dinding yang tak bernyawa.

"Sialan! Mengapa aku bersikap berlebihan saat Vanilla di ganggu! Tolol! Kau terlihat bodoh  di depan kawananmu Dylan!" Teriak Dylan yang kemudian meninjukan tangannya beberapa kali ke dinding  hingga tangannya mengeluarkan cairan kental berwarna merah,tapi ia malah terus melanjutkan apa yang ia lakukan tadi tanpa memperdulikan tangannya sama sekali.

"Aku bahkan membiarkan dia memakiku dan tangan tolol ini tak berani bergerak untuk menyakitinya! Ada apa ini?! Sialan!" Teriak Dylan lagi

"Fuck you Vanilla Aderson, setiap kali aku melihat tubuhmu aku selalu ingin menidurimu namun saat aku melihat tatapan matamu rasa itu seketika hilang entah mengapa tapi saat itu juga aku malah memilih untuk melindungimu." Batin Dylan yang terus menolak untuk berhenti melindungi Vanilla dari banyak masalah yang bahkan masalah itu timbul karena dirinya sekalipun.

Wound HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang