thirty two

1.3K 92 50
                                    

Aku keluar dari kamarku setelah selesai bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Yah dad belum pulang dan Dylan tak kunjung membalas pesan bahkan panggilan telpone dariku sejak semalam

Aku memilih untuk memesan taxi online untuk berangkat ke sekolah karena dad takkan mengizinkanku jika aku naik bus walau harga taxi jauh lebih mahal dari pada bus. Beberapa menit kemudian sebuah mobil sedan bertuliskan taxi di atasnya berhenti di depan rumahku membuatku segera berlari kearah mobil itu dan masuk ke dalamnya

Taxi itu mulai berhenti di depan gerbang sekolah membuatku segera membayarnya sesuai tarif yang tertera di layar mobil

"Terimakasih sir"

"Terimakasih kembali Mss" ucap supir itu membuatku segera turun dari mobil itu, lalu mengencangkan tanganku pada tas gemblok yang menempel di punggungku

Aku melihat ke sekitar halaman sekolah dan mendapati Zach yang menyadari kehadiranku membuat lelaki itu datang menghampiriku dengan luka lebam di matanya yang cukup besar

"Aku minta maaf soal semalam-"

"Lupakan soal itu dulu. Ada apa dengan wajahmu?" Ucapku membuatnya meringis saat aku tak sengaja menyentuhnya

"Tak apa."

"Dylan memukulmu?"

"Tidak. Bukan dia."

Gerungan motor memenuhi telingaku dan juga pergerakan motor kencang itu berhasil membuatku hampir terserempet. Untung saja Zach segera menarikku, jika tidak aku bisa saja tertabrak oleh pembawa motor bodoh itu.

Aku menatap kesal kearah si pemilik motor itu yang ternyata sudah memarkirkan motornya. Wanita yang memeluk lelaki itu turun dari motor dan langsung mengibaskan rambutnya.

Dia Selma.

Selma berdiri menunggu kekasihnya yang sedang sibuk melepaskan helmnya dan-

Dylan?

What?!

Apa maksudnya?!

Dylan dan Selma?!

Dylan lelaki yang hampir menyerempetku? dan dia juga lelaki yang membonceng Selma.

Ia tak menjemputku karena menjemput Selma?!

Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat kali ini.

'I love you too Vanilla'

Pembohong.

Ia bahkan tak mendengar penjelasanku dulu, dan malah pergi dengan wanita lain sekarang.

Dylan menatapku membuatku segera membuang muka darinya kasar.

"Zach aku duluan."

Aku berjalan meninggalakan Zach dan juga Dylan yang sedang merangkul Selma di samping motornya karena merasa muak dengan penampakan menyebalkan itu.

Aku berjalan kearah lokerku dan meletakkan tasku di sana. Melihat gambar foto Dylan yang aku tempel di sudut lokerku membuatku segera mencabutnya dan menumpuknya di bagian paling bawah buku bukuku.

Padahal baru 2 hari lalu aku menempel fotoku dan Dylan yang berada di pump housenya dan sekarang ia kembali menjadi lelaki brengsek.

"Morning sayang..." ucap seseorang berbisik di telingaku membuatku segera membalikan badan terkejut kearah si pelaku itu yang ternyata adalah Dylan yang tengah menatapku tajam. Ia meletakan sebelah tanganya di sebelah kepalaku menopang tubuhnya yang hanya berjarak beberapa inci denganku

"Apa yang kau laku-" Ucapku mendorongnya menjauh namun ia menahan tubuhnya dengan kuat membuat apa yang aku lakukan itu tak berhasil sama sekali

"Maaf tadi aku sedikit sibuk jadi tak bisa menjemputmu."

Wound HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang