THIRTEEN

821 94 1
                                    


Gulf POV

Sudah 2 bulan berlalu dari kejadian malam itu, saat ini kami telah sampai di Bandara Thailand. Aku melihat Nyonya Moist yang ikut menandatangani kontrak kerjasama datang menjemput kami di Bandara. Kami sedikit berbincang dan sepertinya ibu dan ayah sudah mengenal nyonya Moist, karena sejak bertemu di bandara mereka tidak berhenti berbicara.

Sepanjang perjalanan dari bandara ke rumah sahabat ayah, aku hanya terdiam dan mengingat kejadian 2 bulan lalu. Aku masih belum bisa melupakan Mew dari ingatanku. Aku belum bisa menghapus Mew dari hatiku. Cintaku untuk Mew masih sama besarnya walau aku tahu, dia sudah bahagia dengan pasangannya.

Sesampainya dirumah besar milik sahabat ayah, kami bertemu dengan seorang laki-laki tampan yang sudah berusia lanjut. Apakah nanti saat tua Mew akan setampan lelaki itu? Aku memejamkan mata memaki diri sendiri kenapa aku harus memikirkan Mew disaat seperti ini.

Kakek: Halo selamat datang, Thomas, Lia, Hugo, Gulf

Sapa kakek itu sambil bersalaman dengan kami satu persatu.

Thomas: Terima kasih tuan Jongcheveevat, mohon maaf kami akan merepotkan selama berada di Thailand.

Kakek: Tidak masalah Thomas, anggap saja rumah sendiri. Rumah ini jarang saya tempati karena saya lebih sering menghabiskan waktu saya bersama dengan anak dan cucu saya dirumahnya.

Gulf: Terima kasih tuan, kami akan menjaganya

Kakek: jangan panggil aku tuan, Gulf, panggil saja aku kakek. Nah ayo semua masuk dan barang-barang kalian sudah dimasukkan kedalam kamar. Kalian beristirahatlah, besok pagi akan da kendaraan untuk keperluan kalian. Hugo sudah mendapatkan semua data-data karyawan dirumah ini kan?

Hugo: oh sudah tuan, besok pagi kami akan langsung kekantor nyonya Moist dan melakukan pemotretan di studio Bright.

Kakek: baiklah, selamat istirahat, sampai jumpa di akhir pekan, kita kan makan bersama.

Setelah kakek itu pergi, kami semua masuk ke dalam kamar masing-masing.

Aku langsung masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan diriku dan setelah itu aku menjatuhkan badanku ke atas tempat tidur dikamarku. Aku sedikit mencium aroma dari sprei yang aku tiduri, aku merasa mengenali aroma ini. Aroma dari baju Mew .... Aku kembali menutup mataku dan memaki diri sendiri, itu sudah lama berlalu dan kenapa aku masih mengingat bau kemeja yang Mew kenakan saat menggendongku dan saat menemaniku dikamar di Bali. Bukan orangnya, bukan cintaku saja yang tidak bisa aku hilangkan dari hati dan pikiranku, bahkan aroma wanginya tidak hilang dari ingatanku. Mungkin karena ini Thailand, jadi mereka menggunakan jenis detergent yang sama, pikirku untuk menghilangkan rasa rindu yang mulai hadir dihatiku.

Selamat malam Mew, semoga kamu berbahagia.

Ucapan yang tidak pernah lupa aku ucapkan setiap malam saat aku menidurkan badanku.

Sudah 1 minggu jadwal pemotretanku sangat padat dan Bright serta Winnie selalu memberikan aku kesempatan untuk mengeluarkan semua hal yang bisa aku lakukan untuk membuat client puas dengan kerja keras kami selama seminggu ini. Jadwal 1 bulan pemotretan ternyata lebih cepat dari yang kami duga. Bright membuat nya dari 30 hari menjadi 7 hari saja dan nyonya Moist sangat puas dengan kinerja kami.

Moist: Hugo, ini hari ketujuh dan kalian sudah menyelesaikan semuanya? Apakah Gulf tidak membutuhkan waktu istirahat dalam beberapa hari yang lalu? Bukankah saya memberi banyak waktu untuknya?

Hugo: Nyonya, Gulf dan Bright sangat professional, jika mereka bisa mengerjakan dalam waktu singkat, mereka tidak akan membuang waktu, sehingga mereka dapat mengerjakan apa yang bisa mereka kerjakan setelahnya.

JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang