Twenty-Two

617 68 2
                                    


"Bright ...." Bright menoleh saat ada seseorang memanggil namanya, tapi saat melihat orang yang memanggil namanya, Bright tersenyum dengan senyuman pahit yang tidak ingin dia perlihatkan, tapi khusus untuk orang itu ... Jangankan senyuman pahit ... hukuman terpahit pun Bright akan lakukan.

"Bright .... aku ingin berbicara ..."

"Tak ada yang perlu kita bicarakan tuan .."

"Bright ... nak ..."

"Dengar tuan ... aku bukan anakmu, jadi jangan memanggilku dengan sebutan nak atau apapun itu!"

"Apa yang kamu inginkan Bright ... aku akan lakukan untukmu ... asalkan kamu mau menerimaku ..."

"Apapun?"

"Apapun ...."

"Hidupkan kembali ibu dan nenekku ..."

"Aku tak bisa melakukan itu Bright ... aku bukan Tuhan ..."

"Kalau itu tidak bisa kamu lakukan .. jangan pernah berharap aku akan menganggapmu ada .. anda ingin membunuh Gulf? silahkan ... tapi langkahi dulu mayatku!"

"Tidak ... tidak Bright ... aku tidak akan membunuhmu .... aku tidak akan mengejar Nattarin lagi .... tidak ... aku tidak mau lagi kehilanganmu .."

"Kehilanganku? apa kamu tidak alah bicara tuan? aku tidak pernah menghilang .... dan kamu tidak pernah kehilanganku ..."

"Bright ... maafkan aku ... aku ..."

"Kenapa tuan .. apa anda kira setelah aku tau kalau kamu adalah pemerkosa ibuku, aku akan menyambutmu dengan hangat? setelah apa yang kamu lakukan pada keluargaku? pada Gulf?"

"Bright .. maafkan aku .. aku ... aku akan menghentikan untuk Nattarin .. aku akan berjanji padamu aku tidak akan mengusik Nattarin lagi ..."

"Asal ..."

"Asal apa maksudmu nak ..."

"Bukankah tadi kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu tidak akan mengusik Nattarin lagi ... pasti bukan hal yang gratis bukan?"

"Iya .. asal kamu kembali pada ayah ... aku janji aku tidak akan mengusik Nattarin lagi ..."

"Aku akan kembali dengan 1 syarat ..."

"Apa itu .... katakan ..."

"Semua harta keluarga Traipipattanapong, jatuh atas nama Nattarin dan Mew ..."

"KAMU GILA!!! tidak akan ayah serahkan harta yang sudah susah payah ayah simpan dan kumpulkan untuk kamu dan adik - adikmu!"

"Oke .... jangan pernah menemuiku lagi ..."

Bright pergi meninggalkan Mean dengan rasa tidak percaya .. seorang Mean ... harus bertekuk lutut dihadapan anaknya sendiri ... anak yang tidak dia kenal sepanjang usia Bright ....

Mean lalu menghubungi semua anak buahnya untuk berhenti mencari dan menggangu Nattarin. Sunshine yang mendengar kabar dari orang kepercayaannya, tidak setuju dengan apa yang diminta oleh ayahnya itu. Sunshine diam - diam tetap meminta anak buah ayahnya untuk tetap mencari dan menghabisi Nattarin atau Gulf. Karena Sunshine tidak mau membagi harta warisan yang akan jatuh ketangannya.

Sunshine tidak tau, kalau Bright justru yang akan mendapatkan seluruh warisan kakeknya itu. Sunshine tidak mengetahui kalau Bright adalah kakak satu darah dengannya, karena Mean tidak membicarakan mengenai status Bright pada Sunshine.



"Gulf ... bagaimana keadaan Gema?"

JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang