"Max .. kamu sudah sadar ..... bagaimana dengan keadaanmu?" tanya Ally kepada Max yang baru saja membuka kedua matanya setelah 2 hari yang lalu jatuh pingsan setelah berusaha mengingat siapa dirinya.
"Sedikit pusing ... bagaimana aku bisa disini .." tanya Max sambil berusaha mendudukkan tubuhnya tapi di tahan oleh Alma.
"Tidurlah sebentar lagi, kemarin kamu pingsan lagi ... sudah aku katakan untuk tidak bekerja terlalu keras Max ... kita masih berlibur disini ..."
Laki - laki itu terdiam dan menatap ke arah wanita yang duduk disamping tempat tidurnya.
"Apakah aku sangat mencintaimu?" tanya lelaki itu
"Max ... pertanyaan apa lagi ini ... sudah jelas kita saling mencintai ... bahkan kita sudah menikah ... dan yang pasti iya ... aku sangat mencintaimu terlebih kamu mencintaiku saat ini atau tidak ..."
"Maafkan aku ... aku hanya tidak bisa mengingat apapun ..."
"Max ... maafkan aku karena kecelakaan itu membuatmu menjadi lupa akan kenangan kita bahkan masa kecilmu dulu .... tapi kita memang saling mencintai ... aku mohon .. jangan ragukan lagi pernikahan kita hmmm ...."
"Maafkan aku Ally .. aku hanya ...."
"Aku tau .. aku hanya harus bersabar seperti kata dokter Wand ... aku akan terus mencintaimu Max .. apapun yang terjadi ... kamu mengingatku atau tidak ... kamu masih mencintaiku atau tidak ... kamu pemilik hati dan cintaku Max .... aku harap kamu tidak meragukan lagi pernikahan kita ...."
"Maafkan aku Ally .. sungguh .. maafkan aku ...."
Setahun lelaki itu hidup bersama perempuan yang mengatakan bahwa dia adalah istrinya, selama setahun itu pula perempuan yang bernama Ally itu terus merayu dan merajuk pada Mew untuk memulai hubungan pernikahan mereka dengan wajar. Tapi lelaki itu masih belum bisa mendekati atau melakukan hubungan yang sangat intim dengan perempuan yang mengaku sebagai istrinya itu.
Kali ini mereka sudah berada di Paris sejak tahun lalu. Ally sudah kembali bekerja sebagai dokter jantung di salah satu rumah sakit terbaik di Paris. Sedangkan Max saat ini bekerja di hotel yang kata Ally adalah usaha milik Max yang dia rintis dari awal.
Saat ini Max berada di ruangannya bersama sekretarisnya yang bernama Bretta yang sedang membahas rencana kunjungannya ke Bali dimana ada sebuah reosrt yang akan dijual oleh pemiliknya.
"Cari waktu dan buatkan janji temu dengan pemiliknya, aku sangat ingin memiliki resort di Bali" kata Max pada Bretta dan Bretta memberikan beberapa informasi tambahan sampai perbincangan mereka selesai.
"Bretta, apa kamu dulu mengenalku sebelum aku kecelakaan?"
"Maaf tuan, kita tidak terlalu akrab bahkan kita hanya berbicara mengenai pekerjaan saja, diluar itu saya tidak mengetahui tentang tuan kecuali ya .. kalau tuan menikah dengan Nyonya Ally 3 bulan sebelum kecelakaan itu ..."
"Baiklah .. terima kasih ... aku akan pulang lebih dulu Bretta, aku ingin istirahat."
Max segera keluar dari kantornya dan menuju ke apartmen tempat dia tinggal bersama Ally. Sesampainya di apartmen Max tidak terkejut dengan keberadaan Ally yang sudah ada di rumah pukul 3 sore, karena jam praktek Ally hanya di pagi hari setiap harinya.
Max duduk disamping Ally dan mengambil minuman yang ada di meja. Ally memperhatikan Max lalu berdiri menuju ke lemari pendingin dan mengambil sesuatu dari sana. Ally mendekati Max dan memberikan botol minuman itu pada Max.
"Apa ini ..."
"Obat perangsang ..." jawab Ally dengan santai.
"Untuk apa?"
"Supaya kita bisa kembali seperti dulu lagi ... kamu bahkan sudah setahun ini tidak lagi mau memeluk atau sekedar memberikan kecupan padaku ... jadi minumlah ..."
"Kalau aku tidak mau?"
"Percayalah Max, aku akan memberikan obat itu pada setiap minuman dan makananmu sampai kamu mau bercinta denganku ! apa kamu pikir aku tidak tersiksa selama setahun ini ??? kamu seperti orang asing !!! sedangkan kamu suamiku !!! apa salah aku meminta hak ku ?? apa salah kalau aku pun ingin seperti dulu ??? aku ingin dicumbu olehmu !!! aku ingin bercinta denganmu !!!! apakah kamu tidak mengerti ???"
"Maafkan aku Ally, hanya saja aku ...."
"Aku tau !!! alasanmu aku tau Max !!!! kamu merasa bahwa aku bukan istrimu !!! cukup dengan omong kosong mu MAX !!! apa rumah ini bukan buktinya ?? apa foto pernikahan kita tidak cukup ???? apa semua yang ada selama setahun ini tidak cukup membuatmu yakin kalau aku adalah istrimu ?????"
"Ally .... aku minta maaf ... aku ...."
"Aku tidak percaya kata - katamu ... kalau kamu memang minta maaf dan merasa bersalah padaku, minum obat itu ... "
Max masih terdiam dan menatap minuman yang ada di genggamannya.
"Kamu memang membuatku terluka Max ... kalau kamu memang tidak mencintaiku .. kenapa dulu kamu memperjuangkan hubungan kita sampai kita harus mengalami kecelakaan malam hari itu?"
"Maaf Ally ... maafkan aku ... aku hanya ..... tolong beri aku waktu Ally ...."
"Apakah setahun tidak cukup Max ?? butuh berapa lama lagi ??? apakah sampai akhirnya aku tua dan mati baru kamu mau mengakui ku sebagai istrimu ???"
"Tidak ... maaf ... maafkan aku ... hanya saja .... "
"Katakan ... hanya saja apa ...."
"Maaf .. aku hanya merasa kalau aku bukan Max ... ini bukan diriku ... dan ini bukan hidupku ..."
"Apa kamu bilang Max ???" Ally sudah tidak bisa mengontrol emosinya lalu dia mengambil minuman yang ada di tangan Max dan tanpa persiapan apapun bahkan Max pun tidak bisa menghindar dari gerakan yang dibuat oleh Ally menegak minuman itu walau tidak semuanya karena Max mendorong tubuh Ally dan dengan emosi Max berkata
"DENGARKAN AKU !!! AKU SUDAH BERUSAHA MENERIMA YANG TERJADI SELAMA SATU TAHUN INI !!! AKU BERUSAHA MENERIMANYA !!! TAPI DI SINI .. DIHATI INI ... TIDAK BISA .. BERULANG KALI AKU MENGATAKAN PADA DIRIKU SENDIRI BAHWA INI SALAH ... AKU TIDAK MENIKAH DENGANMU ... AKU MERASA AKU MEMANG MENIKAH TAPI TIDAK DENGANMU !!! AKU SUDAH CUKUP BERTERIMA KASIH PADAMU KARENA KAMU YANG MERAWATKU SAAT AKU TERLUKA SAMPAI AKU BISA BERJALAN KEMBALI !!! TAPI HANYA ITU YANG AKU RASA !!!! AKU HANYA MERASA BERTERIMA KASIH PADAMU !!!!"
PLAK !!!!! Ally menampar Max dan kemudian mencium Max secara paksa tapi Max berhasil mengendalikan diri.
Ally terus mengoceh sampai Max merasakan ada hanya yang tidak enak dalam tubuhnya, minuman perangsang itu bekerja .... Max sekuat tenaga menahannya lalu dia berlari ke dalam kamar dan mengunci kamarnya.
Ally mendobrak pintu itu berulang kali tapi Max tetap bertahan ... dia masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower lalu terduduk di bawah shower yang mengalirkan air dengan derasnya.
Max menangis .... di dalam hatinya dia merasa melukai seseorang jika Max melakukan hal itu pada Ally .... Max merasa ini semua salah ... Ally bukan istrinya ... tapi kenyataan yang dilihatnya tidak bisa dia terima .. dari semua foto yang ada di rumah ini dan di handphone milik Ally .... Max mengakui kalau itu wajahnya .... wajah lelaki yang berada di foto itu, yang tersenyum mesra dan beberapa video intim yang Ally perlihatkan ... itu memang wajahnya ....
Tapi hati Max tidak mau menerimanya .... Max selalu berkata ini salah ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
Fanfiction💕💕💕 Dree mencium bibirku, aku sedikit terkejut, tapi aku membiarkan Dree melakukannya. Sampai saat aku membuka mataku dan melihat Gulf melihatku dari balkon sebelah kamarku. Aku melihat Gulf meneteskan airmata, aku menghentikan ciuman itu dan mem...