Sedang merayu waktu, biar halu menjadi nyata.
- Ansley Palevhi -
•••
Dinzello's House | Barcelona, Spain. 21:03 PM.
Mobil Lamborghini Aventador mulai memasuki kawasan bangunan bertingkat tiga diikuti dengan beberapa mobil Jeep hitam dari belakang. Mobil yang ditumpangi oleh Aland berhenti didepan pintu masuk rumah megah tersebut.
Seorang Pria berkemeja putih turun dari mobilnya setelah Jhon membukakan pintu penumpang. Aland kemudian berjalan dengan tegapnya menuju ke arah pintu, masuk kedalam dengan Jhon yang setia mengikuti dari belakang.
“Julia!” panggil Aland seraya menghentikan langkahnya setelah tiba diruang tamu.
“Julia!” panggil Aland lagi. Beberapa detik kemudian seorang pelayan wanita berjalan datang menuju tempat Aland berada.
“Selamat malam, tuan. Maafkan saya jika-”
“Kunci,” potong Aland. Ia menatap tajam Julia yang sedang menunduk kepalanya. “Berikan kunci kamarku sekarang!” ulangnya lagi.
“Ini tuan,” jawab Julia lalu menyerahkan beberapa kunci kepada Aland.
Pria itu mengambilnya lalu bertanya, “Apa kau mengurusnya dengan baik?”
“Iya tuan, semua keperluan nona Ansley sudah saya perhatikan dengan sebaik mungkin. Gadis itu juga sudah meminum obat seperti apa yang anda perintahkan.”
“Bagus. Apa gadis itu sudah makan?”
“Belum tuan, nona Ansley belum makan malam.”
“Kalau begitu, siapkan makan malam untuk gadisku sekarang!” perintah Aland lalu mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya dan menyerahkan benda itu ke tangan Julia. “Jangan lupa untuk tambahkan ini kedalam makanannya.” Setelah itu Aland berbalik dan menaiki tangga.
“Baik, tuan.” Julia kemudian berbalik arah dan menuju dapur. Sedangkan Jhon sudah berjalan menuju kamarnya sebab pria itu juga tinggal satu rumah dengan Aland.
Langkah kaki terdengar, Aland berjalan seraya memainkan kunci ditangannya. Ia kemudian menghentikan langkahnya saat sudah tiba dihadapan sebuah pintu berwarna coklat tua. Langsung saja ia memutar kunci itu lalu mendorongnya pelan dan masuk kedalam kamarnya.
Sudut bibirnya melengkung keatas membentuk sebuah senyuman ganjil. Aland duduk dipinggir ranjang tangannya tidak tinggal diam, ia mengelus pelan kepala gadisnya.
Rentina sebiru samudera itu menatap bibir tipis milik Ansley, tanpa aba-aba ia langsung mengecupnya singkat takut jika gadis itu terbangun. Aland lalu membisikan sesuatu ketelinga Ansley. “Aku merindukanmu, sayang.”
Aland menatap miris borgol yang melingkari pergelangan tangan dan kaki Ansley. Pria itu langsung mengambil kunci lalu membukakan benda besi itu kemudian menyimpannya di laci nakas.
“Maaf,” kata Aland pelan sambil mengelus pelan bekas tanda merah dikedua pergelangan tangan Ansley. “Maaf jika aku memperlakukanmu seperti ini. Aku hanya tidak ingin kau melarikan diri dariku, Ansley.”
Aland masih mengelus pelan rambut gadisnya hingga akhirnya suara ketukan di pintu mengalihkan perhatian pria itu. “Masuk,” kata Aland.
Pintu mulai didorong pelan lalu masuklah Julia, kepala pelayan itu menunduk sedikit kepalanya dan berkata, “Makan malam sudah siap, tuan.”
“Keluar!” titah Aland tegas.
Julia langsung bergegas keluar, tidak lupa ia menutup kembali pintu itu. Aland mengalihkan pandangannya pada Ansley. Jari pria itu mulai menepuk pelan pipi kiri gadisnya kemudian berkata, “Bangun, sayang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]
Mystery / ThrillerMy first story ♡ Jantung gadis itu bergemuruh hebat, ia menahan amarahnya agar tidak melunjak. "KAU IBLIS!!" Gelak tawa kesetanan mengelegar mampu membuat Ansley ketakutan setengah mati. "Tapi iblis ini mencintaimu!" *** Ini hanyalah sebuah kisah te...