You are playing my game now.
– Alanddz –
•••
Dinzello's House | Barcelona, Spain. 14:00 PM.
Aland berdiri dengan melipat kedua tangannya di depan dada seraya memperhatikan dokter pribadinya yang sedang memeriksa keadaan gadisnya, Ansley.
"Bagaimana kondisinya?" tanya Aland.
Pedro Zanetti, Dokter pribadi Aland sekaligus teman kuliahnya beranjak berdiri. Ia berbalik, menatap Aland. "Begini, keadaannya sekarang cukup parah apalagi luka ditubuhnya. Peluru di bahunya sudah aku keluarkan. Tapi kau tenang saja aku sudah menyuntiknya vitamin, makanan yang ia makan ternyata basi mengakibatkan pencernaannya sedikit terganggu," jelasnya.
"Apa ia pernah memakan nasi basi?" tanya Pedro.
Aland diam, ia menatap wajah cantik Ansley yang sedang tertidur. Pria itu tidak menjawab pertanyaan dari dokter pribadinya.
Pedro menghembuskan napasnya, ia lalu menyimpan peralatan dokternya kedalam tas. "Aku sudah menulis beberapa resep obat, kau hanya tinggal membelinya saja," kata Pedro. "Aku ingatkan, jangan terlalu menyiksa fisiknya, aku rasa ia mengalami sedikit trauma dengan kejadian yang ia alami."
"Jangan lupa untuk memberinya salep agar luka-luka ditubuhnya cepat sembuh."
"Terima kasih, Pedro."
Pedro tersenyum, lantas dirinya menepuk pundak kiri Aland. "Tidak masalah, aku pergi dulu. Jika terjadi sesuatu padanya kau bisa langsung menghubungi ku." Pedro kemudian berlalu pergi.
Aland menatap pintu kamarnya yang mulai tertutup. Pandangannya mengarah kepada Ansley, gadisnya masih saja tertidur sebab masih dalam pengaruh obat bius. Pria itu berjalan menuju ranjang lalu duduk dipinggir.
"Maaf," lirih Aland dengan tangan yang mulai mengelus pelan kepala gadisnya. "Maaf, karena aku kau seperti ini," sambungnya.
"Jika malam itu aku mencegah mu pergi maka kau tidak akan mengalami kejadian ini, Ansley." Aland mencium punggung tangan Ansley.
Jujur saja, ia sangat prihatin dengan kondisi tubuh gadisnya. Bekas memar dimana-mana, sayatan dan memakan makanan basi.
"Pasti sakit, kan?" tanya Aland, seakan ia sedang berbicara langsung dengan Ansley.
Tidak lama keheningan meliputi ruangan itu. Aland menatap dalam wajah terlelap gadisnya, ia masih mengelus pelan pipi Ansley. Hingga akhirnya perhatiannya teralihkan oleh ketukan di pintu.
"Masuk!"
Pintu dibuka seiring masuknya Jhon. Orang kepercayaannya itu sedikit menundukkan kepalanya. "Maaf menganggu, tuan."
"Kenapa?"
"Semua perlengkapan sudah saya siapkan sesuai apa yang anda inginkan."
Aland mengangguk. "Kau sudah membawa mereka?"
"Sudah, tuan."
"Bagaimana dengan Drizella?" tanya Aland.
"Ms. Stone saat ini sedang ditangani oleh dokter yang anda perintahkan."
"Bagus, bawa wanita jalang itu padaku."
"Baik, tuan." Jhon keluar.
Aland kembali menatap gadisnya, ia mengecup singkat pelipis Ansley kemudian berdiri dan pergi meninggalkan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]
Mystery / ThrillerMy first story ♡ Jantung gadis itu bergemuruh hebat, ia menahan amarahnya agar tidak melunjak. "KAU IBLIS!!" Gelak tawa kesetanan mengelegar mampu membuat Ansley ketakutan setengah mati. "Tapi iblis ini mencintaimu!" *** Ini hanyalah sebuah kisah te...