He Is Psicopath - 51

480 37 0
                                    

Terkadang perkataan seseorang memang menyakitkan... tapi cobalah untuk menjadikan perkataan yang menyakitimu itu sebagai motivasi untuk dirimu.

– He Is Psicopath –

•••

Rossé de Café | Barcelona, Spain. 13:00 PM.

Hari beranjak semakin siang, cuaca sangat terik saat ini. Kendaraan-kendaraan melintas, banyak pejalan kaki berlalu-lalang di trotoar jalan. Waktu sudah menunjukan pukul satu lewat dua menit.

Pradista Reegand, gadis cantik dengan celemek khas pelayan itu meletakkan nampan kosong diatas working table setelah selesai mengantarkan dua piring dessert pesanan pelanggan.

"Kau sudah makan siang?"

Pandangan Dista menoleh kesamping, menatap seorang pria yang baru saja bertanya padanya. "Belum," jawab Dista.

Julio mengangguk pelan, ia duduk dikursi samping Dista. "Dista, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."

"Tanyakan saja," kata Dista, mempersilahkan.

"Aku tidak melihat Ansley hari ini. Apa temanmu itu sakit?"

"Tidak. Hari ini Ansley izin tidak masuk karena sedang mengurus apartemennya."

Julio ber oh-ria saja. "Ah sudah waktunya ternyata," Julio berkata setelah ia melihat arloji yang melingkar manis dipergelangan tangan kirinya. "Ayo, Lucas dan yang lainnya sudah menunggu," sambungnya dan beranjak berdiri.

"Kau pergi duluan saja, aku ingin ke toilet sebentar," ujar Dista.

"Baiklah." Julio melengos pergi.

Dista mengambil nampan kosong itu lalu menyimpannya. Kemudian berjalan menuju toilet. Setelah selesai buang air kecil, gadis itu keluar dan menuju sebuah ruangan di lantai dua.

Gelak tawa disertai obrolan ringan mulai terdengar saat Dista memasuki sebuah ruangan yang sudah dihuni teman-teman kerjanya. Gadis itu memilih duduk di lantai dekat temannya, Ranee Nuttanicha. Dista tersenyum sekilas kearah Ranee sebelum mengambil satu kotak styrofoam diatas meja.

"Ehem! Perhatian semua!" Suara Lucas mengema membuat atensi semua orang yang berada didalam ruangan itu memfokuskan perhatian mereka padanya.

"Kebetulan semuanya sudah berkumpul, maka aku akan mengumumkan sesuatu," ujar Lucas, tidak lama kemudian, pria itu tersenyum tipis dan kembali melanjutkan perkataannya, "Bahwa hari ini adalah hari dimana aku dan Ranee menjalani sebuah hubungan spesial."

Sontak saja suasana menjadi ricuh. Ada yang terang-terangan menggoda gadis yang bernama Ranee itu dan ada juga yang mencibir Lucas, sebab pria itu dikategorikan sebagai playboy kelas kakap.

Dista menoleh kearah Ranee. "Aku tidak menyangka kalau kau berpacaran dengan Lucas," goda Dista.

Kulit wajah Ranee yang putih itu menjadi merah, ia malu mendengar godaan teman-temannya.

"Pipi mu memerah," kata Dista, ia tersenyum jahil lalu menoleh kearah Lucas yang sedang mengobrol dengan Julio dan Ferdinand. "Lucas, wajah kekasihmu ini memerah, aku takut dia sakit," sambungnya sedikit mengeraskan suara.

"Dista!" gerutu Ranee pelan, rasanya ingin mencakar wajah menyebalkan Dista sekarang.

Lucas langsung menoleh, ia berjalan menuju kekasihnya berada lalu menangkup wajah Ranee dengan raut khawatirnya dan bertanya, "Apa kau sakit, baby?"

He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang