02. Anastasia

8.5K 429 18
                                    

Hi!
Ketemu lagi sama si Aland

Jangan lupa vote, comen dan share ya...

Happy Reading

Kadang memang benar, sesuatu yang baik sekalipun akan tetap salah jika tidak dilihat dari sudut pandang yang tepat.

– He Is Psicopath

•••

Pagi hari, pukul 07:00 waktu setempat.


Di taman kota itu sudah ada segelintir masyarakat menghabiskan waktu pagi disini. Entah itu sedang melakukan joging, olahraga ringan—seperti push up, sit up , jumping jumb, lompat tali—, piknik, atau hanya duduk menikmati suasana seperti yang dilakukan pria berjas abu-abu tua itu. Ia duduk manis di salah satu bangku yang tersedia. Sendiri.

Ia memperhatikan sekelilingnya, kadang menatap orang-orang yang melintas depan tempatnya duduk, sesekali juga ia melihat arloji di tangan kirinya. Maksud kedatangannya kesini untuk bersantai, menjernihkan pikiran dengan angin segar dan udara pagi, sebelum melakukan aktivitas berat nanti. Tidak ada kerjaan memang.

Lalu tidak lama pria itu, Aland, melihat kearah seorang wanita tengah duduk di bangku berjarak beberapa meter di kanannya. Orang itu sudah dari tadi di sana, bahkan hampir 10 menit setelah kedatangan Aland di sini pun orang itu enggan pergi.

Kebetulan sekali. Mangsa di depan, siap diterkam. Dalam hati Aland tertawa licik. Otaknya sudah dipenuhi skenario-skenario indah yang akan ia lakukan kepada si mangsa.

Aland terus mengawasinya, dari mulai wanita itu mengambil tas, bermain ponsel lalu menelpon, kemudian ponsel ditaruh setelah selesai. Intinya semua yang wanita itu lakukan, Aland memperhatikannya. Kadang juga ia mengalihkan atensi ke depan begitu kepala wanita itu tidak sengaja berpaling kearahnya.

Tidak lama datanglah seorang gadis berpakaian seragam SMA, duduk di samping wanita itu. Keduanya terlihat berbincang-bincang cukup lama, karena wanita itu sendirilah yang memulai percakapan, dimana ia bertanya mengapa berkeliaran di luar padahal sudah jam sekolah. Dan gadis itu menjawab kalau ia terlambat.

Tentu saja mata tajam Aland masih melihat interaksi dua orang itu.

Kemudian si gadis pamit pulang, meninggalkan wanita itu sendirian. Karena melihat tidak ada lagi lalat pengganggu, maka Aland memutuskan untuk pergi ke tempat wanita itu berada. Biasa, cari teman. Kan tidak mungkin ia hanya duduk seperti patung tanpa ada teman mengobrol.

Tanpa permisi, Aland duduk di dekatnya, hanya berjarak beberapa jengkal saja. Aland diujung kanan, wanita itu diujung kiri. Sengaja ada space ditengah biar wanita itu merasa aman, nyaman, dan tentunya tidak curiga.

Aland berpangku kaki, tangan kanannya menyentuh handle bangku—jari telunjuk mengetuk-ngetuk dengan gerakan pelan, sedangkan tangan satunya ditaruh diatas paha. Ia melihat kearah danau di depan sana, ada beberapa ekor angsa tengah berenang.

Wanita di samping sedang bertelepon, Aland membiarkannya. Setelahnya, wanita itu menoleh kesamping, sesudah menyadari ada penghuni baru disebelahnya. Ia hanya melihat Aland sekilas dan kembali fokus pada ponselnya.

"Kau sendirian?"

Jari jempol wanita itu berhenti mengetik ketika mendengar pertanyaan dari pria disebelah. Lekas ia menoleh kepadanya. "Kau bisa lihat sendiri," jawabnya. Sudah tahu sendiri malah bertanya lagi.

He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang