He Is Psicopath - 20

2K 85 8
                                    

NOTE : BAB REVISI

Kamu,
Ada tapi terasa tidak ada.

•••

Dinzello Mansion | Barcelona, Spain. 06:02 AM.

Aland mengeliak dalam tidurnya, sinar matahari dengan tidak malunya menerangi tubuhnya membuat pria itu mau tidak mau harus bangun sekarang.

Ia menatap sekeliling ruangan, pandangannya menatap pada jam weker di atas nakas. Waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat lima. Ketukan di pintu terdengar, Aland menghela napas pelan sebelum turun dari ranjang lalu mengayunkan kakinya menuju pintu keluar.

“Ibu, aku sudah bilang–"

"Hai, good morning."

Kalimat Aland langsung terpotong oleh suara seorang wanita yang paling ia benci, Drizella–tunagannya sudah berdiri dihadapannya dengan senyum memuakkan.

"Kenapa kau kesini?" Tanya Aland sinis.

Drizella mengedikan bahunya acuh lalu dengan tidak sopannya ia menerobos masuk kedalam kamar milik Aland.

"Drizella!!" Panggil Aland kesal. Kenapa ia sampai dipertemukan dengan wanita seperti Drizella?

"Keluar sekarang!" Perintah Aland seraya menunjuk pintu keluar dengan berjalan menuju tempat Drizella berada.

"Aku tidak mau!" Bantah Drizella, ia mendaratkan bokongnya di atas ranjang.

"Jangan menyentuh barang-barang milik ku!" kata Aland menatap tajam Drizella.

"Aku tidak menyentuhnya, aku hanya duduk–"

"KELUAR!!" bentak Aland lagi, dengan sekali hentakan ia menarik pergelangan tangan Drizella lalu mendorongnya keluar. "Apa kau tidak mengerti ucapanku? Jangan menggangguku lagi!"

"Aland, kau–"

BRAK!

Pintu itu langsung tertutup dengan kerasnya sampai membuat tubuh Drizella terlonjak kaget. Wanita itu mengelus pelan dadanya, ia harus bersabar menghadapi sikap Aland.

"Drizella?"

Drizella berbalik, raut wajahnya nampak sumringah, bibirnya melengkung keatas membentuk sebuah senyuman manis saat melihat Zila berjalan kearahnya.

"Bagaimana? Apa Aland sudah bangun?" tanya Zila menatap sebentar pintu kamar anaknya.

"Iya, Ibu. Aku tadi sudah membangunkannya dan sekarang ia sedang mandi," sahutnya berbohong, tentu saja ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

Zila tersenyum lebar lantas tangannya mengelus pelan punggung tangan Drizella lalu berkata, "Aku tidak percaya kau dengan mudahnya membangunkan pria seperti Aland. Bahkan, aku saja susah sekali untuk membangunkannya."

"Terima kasih, Ibu."

"Kalau begitu, ayo kita ke bawah," ajak Zila, menarik tangan Drizella membawanya menuju lantai satu.

He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang