Siap membaca bab ini?
Tarik napas, hembusan!
Aku peringatkan kepada kalian, terima jalan cerita yang sudah aku buat ini. Mau happy end atau sad end semua sama saja, okay?Happy Reading ❤️
•••
“A-aland?” Ansley tergagap sambil memundurkan langkahnya pelan. Jantungnya berdetak kencang, menatap sosok titisan iblis yang mulai beranjak berdiri itu. “Ba-bagaimana kau bisa .... menemukanku?” lanjutnya bertanya.
Masih dengan seringai ganjilnya, Aland menatap menampilan Ansley dari bawah sampai atas membuat gadis itu berdiri gelisah. “Kau terlihat kurus, sayang. Apa kau tidak memperhatikan pola makanmu, hmm?”
Ansley menelan pelan salivanya saat Aland mencondongkan tubuhnya. Suasana kafe sangat ramai, beberapa pengunjung menatap mereka berdua sedangkan yang lainnya seakan acuh. Tidak penting bagi mereka.
Aland kemudian membisikan sesuatu ditelinga Ansley membuat gadis itu dilanda ketakutan. “Sudah terlalu lama kau bermain-main denganku, sweetie. Kini saatnya kau ikut denganku!”
“Ti-tidak! Aku tidak mau ikut denganmu!” bantah Ansley sambil menggeleng kepala.
“Why?” tanya Aland dengan nada pelan.
“Karena ....,” pandangan Ansley berkeliaran ke segala arah, berusaha keras untuk mendapatkan jawaban. Pandangan kembali mengarah pada Aland.
“Karena?” ulang Aland lalu bersedekap depan dada sambil menatap bola mata kembar milik gadis didepannya ini.
“Karena kau iblis! Aku tidak sudi ikut denganmu!” jawab Ansley tiba-tiba. “Aku tidak mencintaimu sama sekali, selamanya tidak akan pernah! Jadi jangan harap aku kembali kepadamu!” lanjutnya.
Raut wajah Aland menjadi datar, menatap tajam sosok pujaan hatinya itu lalu segera menarik pergelangan tangan Ansley, membuat gadis itu menjatuhkan nampan yang berhasil menghasilkan bunyi nyaring.
Teman-temannya Ansley menoleh kearahnya, melihat Ansley yang diseret keluar oleh pria yang tidak dikenal. Mereka tidak bisa membantu karena mereka tahu siapa gerangan pria asing itu. Silvestro yang baru saja keluar dari dapur pun segera berjalan tergesa-gesa menuju keberadaan Ansley.
“Lepaskan dia!” kata Silvestro setelah berhasil menarik pergelangan tangan Ansley yang satunya. Mencegah Ansley dibawa pergi oleh Aland.
Langkah Aland terhenti, ia berbalik dan menatap datar Silvestro, lalu beralih menatap tangan kiri Ansley yang digenggam Silvestro. Alisnya menukik tajam kearah Silvestro bahkan genggamannya semakin mengerat membuat Ansley kesakitan.
“Lepaskan dia atau kau akan tahu akibatnya!” ancam Aland pada Silvestro.
Silvestro tidak melepaskan genggamannya, malah pria itu semakin mengengam erat tangan Ansley. “Ayo Ansley, ikut aku!” lalu menarik Ansley.
“Tidak! Dia gadisku! Kau tidak punya hak untuk ikut campur!” Aland menarik tangan Ansley membuat gadis itu terhuyung dan menambraknya. Genggaman Silvestro terlepas.
“Tidak sebelum aku mendapatkan Ansley!” Silvertro tidak mempedulikan pergelangan tangan Ansley yang sudah memerah akibat ulah mereka berdua.
“Silver,” panggil Ansley pelan, menatap wajah Silvertro lalu menggeleng kepalanya seakan berkata, lepaskan aku atau pria itu akan membunuhmu, Silver!
Aland menarik sudut bibirnya, melengkung membentuk sebuah seringaian menakutkan. Ia melepaskan tangannya lalu memundurkan langkah . Matanya menatap tajam Silvestro yang memeluk Ansley, gadis itu mulai terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]
Mystery / ThrillerMy first story ♡ Jantung gadis itu bergemuruh hebat, ia menahan amarahnya agar tidak melunjak. "KAU IBLIS!!" Gelak tawa kesetanan mengelegar mampu membuat Ansley ketakutan setengah mati. "Tapi iblis ini mencintaimu!" *** Ini hanyalah sebuah kisah te...