Akan ada saatnya takdir mempertemukan kita kembali.
•••
Numa Supermarket | Barcelona, Spain. 16:05 PM.
Ansley mendorong pintu supermarket itu lalu masuk kedalam, mengambil satu troli dan mulai bertempur memburu bahan-bahan makanan-minuman yang akan ia beli nanti.
Kepala Ansley menoleh kearah rak-rak khusus mie instan, berhenti sebentar untuk melihat satu persatu merek makanan cepat saji itu. Ia mengambil dua bungkus mie goreng dan kuah kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju freezer. Mengambil beberapa stok daging sapi dan ayam mentah lalu meletakannya kedalam troli yang ia bawa.
Hampir lima menit berlalu, troli belanjaannya sudah hampir penuh dengan bahan-bahan makanan yang ia pilih. Berhenti didepan lemari pendingin, dibukanya pintu kulkas itu dan melihat isinya sebentar lalu mengambil tiga botol minuman rasa coklat-strawberry dan kaleng soda.
Kembali melanjutkan langkahnya sambil melihat-lihat salah satu jejeran rak berisi berbagai jenis cemilan. “Eh maaf,” kata Ansley tersentak saat tidak sengaja trolinya menabrak seseorang. Ia menunduk kepalanya sebentar.
“Tidak apa-apa.”
Dahi Ansley berkerut binggung, suara orang yang ia tabrak itu sangat familier dipendengarannya. Sontak saja ia mendongak, menatap kaget orang itu. Dunia memang sesempit itu.
“Kendrick!” panggil Ansley.
Sedangkan orang yang berada didepannya itu menatap binggung Ansley. “Siapa?” tanyanya.
Ansley menghembuskan napasnya. “Kau tidak mengingatku? Oh astaga! Aku Ansley, gadis yang pernah kau tolong itu!”
“Ansley?” ulang pria itu. Dahinya masih mengernyit, wajah gadis didepannya itu sangat familiar.
Ansley mengangguk antusias. “Ya! Apa aku harus memperkenalkan kembali namaku agar kau mengingatku?”
Pria berbaju putih itu diam sebentar, nampak berpikir sesuatu. Sedangkan Ansley menatapnya dengan penuh harapan. Bisa-bisanya pria itu melupakan dirinya.
“Bagaimana, kau sudah mengingatku?” tanya Ansley.
“Ya,” jawab pria itu.
Terdengar dengusan kesal dari Ansley. “Hanya 'ya'?” Dahinya menekuk, menatap kesal orang itu.
Kendrick Ricardo namanya, ia mengangguk pelan kepalanya mengiyakan.
“Ku pikir kau akan semangat jika bertemu denganku, tapi nyatanya tidak. Menyebalkan!” kesal Ansley, ia mendorong trolinya pergi sambil menghentak-hentakkan kakinya meninggalkan Kendrick.
Sedangkan Kendrick terkekeh geli. Sungguh ia juga sama halnya dengan Ansley. Terkejut. Ia pikir ia tidak akan pernah lagi bertemu gadis itu, tapi nyatanya ia bertemu lagi dengan gadis yang sangat cerewet menurutnya. Dunia memang sesempit ini ternyata.
“Hei, tunggu!” kata Kendrick, menghentikan langkah Ansley. Kendrick berjalan kearahnya dengan mendorong troli belanjaannya. “Aku mengingatmu, jangan kau marah seperti itu. Wajahmu terlihat ... jelek,” sambungnya.
Ansley mendelik, menatap kesal Kendrick. Ansley membuang pandangan kearah lain, ia terus berjalan menuju rak khusus cemilan tanpa mempedulikan Kendrick yang juga mengikutinya dari belakang. Hey, dimanakah sifat Kendrick yang dingin dan datar itu? Kenapa sekarang pria itu terlihat begitu ... menyebalkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]
Mystery / ThrillerMy first story ♡ Jantung gadis itu bergemuruh hebat, ia menahan amarahnya agar tidak melunjak. "KAU IBLIS!!" Gelak tawa kesetanan mengelegar mampu membuat Ansley ketakutan setengah mati. "Tapi iblis ini mencintaimu!" *** Ini hanyalah sebuah kisah te...