He Is Psicopath - 26

982 56 7
                                    

Abandoned Buillding | Barcelona, Spain. 10:38 AM.

Aland keluar dari bangunan megah itu dengan Jhon dan beberapa pengawal mengekorinya dari belakang. Kemudian masuk kedalam mobil masing-masing.

Aland menyetir mobil keluar dari halaman mansionnya. Rahang pria itu mengeras, ia meramas kuat setir mobil. Orang itu benar-benar membuatnya naik darah.

"Drizella, kau akan mendapatkan hukumannya, jalang!" gumam Aland seiring melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Mobil yang ia kendarai mulai berbaur dengan kendaraan lainnya, klakson mobil terdengar bersahutan. Aland menerobos lalu lintas, persetan dengan mobil polisi yang mulai mengejarnya dari belakang.

"Fuck!" umpat Aland, jika situasinya seperti ini maka ia tidak bisa menyelamatkan nyawa gadisnya. Ia sangat tahu bagaimana sifat tunangannya itu.

Aland menekan tombol airpods-nya lalu menghubungi orang kepercayaannya, Jhon. "Alihkan perhatian para polisi sialan itu!" Panggilan terputus.

Mobil seharga miliaran dolar itu semakin melaju kencang sesekali melirik GPS yang memperlihatkan tempat tunangannya berada. Ia lalu membelokkan mobilnya ke kiri, memasuki kawasan sebuah bangunan terbengkalai. Kemudian memarkirkan mobilnya begitu saja dan keluar lalu berlari masuk.

Napas Aland memburu, ia mencari di setiap ruangan. Namun, hasil hanya sia-sia karena bangunan itu kosong tidak ada orang sama sekali.

Ia berhenti, lalu kembali menghubungi Jhon agar mereka datang ke tempatnya. Beberapa menit kemudian, Jhon dan anak buahnya mulai memasuki area dalam gedung.

Pendengaran Aland tidak sengaja menangkap suara gelak tawa seseorang, lantas hal itu membuat Aland beserta anak buahnya mengikuti arah suara itu.

Langkah mereka terhenti saat sudah berada di belakang gedung. Masih tinggal satu bangunan lagi yang belum diperiksa. Dan benar saja ada dua buah mobil terparkir di luar gedung itu.

"Kalian lewat area barat!" Perintah Jhon pada anak buahnya, mereka mengangguk paham lalu pergi.

Aland mengeluarkan pistolnya, ia dan Jhon akan lewat pintu utama sebab tidak ada penjagaan sama sekali. Langsung saja kedua pria itu menerobos masuk.

Pendengaran Aland semakin jelas menangkap seseorang yang berteriak kesakitan. Mereka berhenti didepan pintu, Aland memberi isyarat agar Jhon mendobrak pintu itu.

Brak!

Dor!

"DRIZELLA!!"

Teriak Aland, untung saja Jhon dengan cekatan menembak lengan Drizella membuat tembakan wanita itu meleset dan hanya mengenai bahu Ansley.

Tubuh Drizella mematung, ia meringis kesakitan, pistol ditangannya terjatuh. Sejak kapan Aland disini? Dan darimana juga pria itu tahu kalau mereka ada dibangunan ini?

Drizella dengan cepat mengambil kembali pistolnya. "Menjauh!" perintah Drizella, lalu berjalan menuju belakang Ansley, ia menarik kasar rambut Ansley dengan moncong pistolnya mengarah di kepalanya.

"Jatuhkan pistol mu sekarang!" perintah Aland, berusaha untuk mendekat.

Drizella tertawa lepas, ia semakin mengeratkan cengkeramannya membuat Ansley meringis kesakitan. Drizella tidak mempedulikan peluru yang bersarang di lengannya. "Menjauh atau aku tembak gadis ini!" ancamnya.

Sementara Ansley hanya bisa menatap rentina sebiru lautan itu dengan air matanya mengalir sambil menggeleng seakan mengatakan, jangan, kumohon.

Aland menatap gadisnya sekilas, ia tidak pantang menyerah. Pria itu berjalan maju perlahan-lahan sambil mengarahkan pistolnya kearah tunangannya.

"Please," pinta Ansley pelan.

He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang