He Is Psicopath - 57

597 31 0
                                    

Dentingan lonceng diatas pintu kafe terdengar menandakan seseorang memasuki ruangan. Suasana kafe sangat-sangat ramai dengan beberapa orang yang sibuk membersihkan ruangan tersebut.

Di sudut kiri, terlihat Silvestro dan Aprilia sedang bercanda gurau sambil mengelap kaca dengan beberapa para pekerja lainnya juga ikut meninbrung ucapan Silvestro. Nampaknya es didalam pria dingin itu sudah mencair.

Silvestro melemparkan senyuman kepada Ansley yang sedang menatapnya. Pria itu melambaikan tangannya dan dibalas oleh Ansley juga.

Teman-teman kerja Ansley juga sama halnya dengan Silvestro, sibuk membenarkan letak kursi-meja. Membersihkan debu, menyapu lantai, mengepel, menata bunga-bunga mawar di luar ruangan dan lain sebagainya.

Aktivitas di dapur juga tidak kalah ramainya, Pradista yang mulai sibuk dengan bahan-bahan kue pesanan. Kevin yang sedang membuang sampah dan Mr. Rossé yang duduk sambil memperhatikan kondisi dapur saat ini.

“Good morning, Mr. Rossé,” sapa Ansley.

Good morning too, Ansley.” Rossé balik menyapa.

“Untukmu, aku membuatnya semalam,” ucap Ansley sembari mendorong satu kotak berisi puding coklat pada Rossè.

Rossè menunduk membuka penutup kontener itu lalu tersenyum pada Ansley. “Ah, terima kasih. Kau baik sekali.”

“Kembali kasih, Mr. Rossè.”

Ansley balik tersenyum tipis sebelum berjalan ke ruang khusus pelayan wanita. Memakai celemek khas pelayan kafe kemudian keluar. Ruangan utama kafe masih ramai dengan obrolan teman-temannya.

Langkah kakinya menuju keluar bangunan, dan berdiri disamping Julio. “Mau kubantu?” tawarnya.

Julio menoleh kesamping dan mengangguk. “Tentu.” Sembari memberikan alat penyemprot air pada Ansley.

Ansley mulai menyemprot air ke tanaman bunga-bunga yang berjejer rapih. Tidak hanya Ansley dan Julio, disisi samping mereka pun nampak terlihat beberapa pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama.

“Oh ya, kenapa kafe belum buka juga? Padahal ini sudah jam sembilan,” tanya Ansley pada Julio disampingnya yang sedang menggunting daun-daun yang sudah rusak.

“Kau tidak tahu?” Julio balik bertanya, membuat Ansley menggeleng. “Astaga, Ansley. Hari ini kita akan rayakan anniversary kafe ini. Pemberitahuan sudah di share ke grup. Maka dari itu, Mrs Rossé mengumumkan agar mereka yang mendapatkan shift malam datang pagi hari agar bisa merayakannya bersama,” jelas Julio panjang lebar. “Dan juga hari ini bertepatan dengan ulang tahun Mrs. Rossé. Beliau ingin membuat pesta ulang tahun bersama para pekerjanya,” lanjutnya.

Ansley manggut-manggut, pantas saja ia melihat teman-temannya yang mendapatkan shift malam tadi sedang sibuk menghias ruang kafe.

“Hai, Ansley!” sapa seorang gadis membuat atensi Ansley teralihkan, menoleh kearah kiri.

“Oh, hai Hanna. Nice too meet you.”

Nice too meet you too, Ansley.” Hanna tersenyum tipis. Ia berdiri disamping Ansley, menatap gadis yang masih melakukan tugasnya itu. “Sudah lama sekali aku tidak melihatmu,” lanjutnya.

He's Psycopath✓ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang