Ruang makan Emerald Priory telah penuh sesak ketika Emily sampai di sana lima menit sebelum jam makan siang.
Anak-anak, sebagian besar dari mereka masih usia sekolah dasar, telah berdiri menanti dalam antrian panjang teratur, masing-masing dengan piring kosong di tangan mereka.
Menunggu jatah makan siang dibagikan oleh koki dari konter dapur di ujung ruangan.
Emily sebenarnya berencana melewatkan makan siang dan pergi ke kamar untuk mengecek emailnya.
Baru-baru ini beberapa perusahaan di mana ia pernah mengisi minat profesi, telah mengontaknya untuk wawancara pekerjaan.
Jadi Emily berpikir untuk menanggapi salah satunya.Namun setelah berita yang baru saja ia dengar hari ini, dia merasa perlu bicara pada Jeff.
Dan hanya di tempat inilah Emily akan menemukannya.
Karena Jeff tak pernah melewatkan setiap jadwal panti asuhan mereka.
Bahkan sejak mereka berdua masih kecil.Jeff tidak pernah membolos pelajaran.
Faktanya adalah, dia tak pernah melewatkan apapun.
Emily dulu selalu meledeknya, mengatai Jeff mirip sebuah mesin karena sikapnya yang begitu teratur.
Saat mereka berdua masih kecil, beberapa anak yang lebih besar sering mengganggu Jeff karena penampilannya yang berbeda, dan Emily akan membelanya.
Ia menakuti mereka, terkadang berkelahi dengan mereka.
Meskipun tubuh anak-anak tukang bully itu dua kali lebih besar darinya, namun Emily sama sekali tidak gentar.Itu aneh, tapi Emily selalu merasa ada semacam sisi pemberontak di dalam dirinya.
Seolah ia memang dilahirkan seperti itu.Jeff di sisi lain, selalu mengikuti aturan.
Tak seperti dirinya yang cenderung membangkang, Jeff selalu menjadi anak yang penurut.
Dahulu Emily sering tak habis pikir, dengan semua kualifikasi itu, mengapa tak ada satupun keluarga yang mau mengadopsi Jeff.
Ya, memang, Jeff punya kekurangan.
Tapi, bukankah semua orang juga begitu?
Emily menemukannya. Jeff duduk di dekat jendela yang menghadap ke pekarangan, meja favoritnya.
Emily melambaikan tangan padanya.
Jeff tidak terlalu tinggi.
Dia memiliki kulit kuning langsat, serta mata sipit yang ia dapat dari orang tuanya yang merupakan keturunan Asia.
Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh orang-orang.Karena Jeff tidak pernah mau membicarakan tentang keluarganya.
Seseorang pernah mengatakan bahwa ibu Jeff meninggalkannya begitu saja di depan pintu Emerald Priory saat ia masih balita.
Terdapat luka-luka di sekujur tubuhnya.
Lalu wanita itu kabur.Tanpa kata-kata, atau surat. Tak ada apapun.Bila semua cerita tentang keluarga Jeff benar, maka situasi mereka berdua sungguh berbeda.
Menurut Suster Kepala, Emily sendiri berada di Emerald Priory karena rumahnya kebakaran dan orang tuanya tidak selamat dalam musibah itu.
Karena tak ada kerabat yang bisa dihubungi maka ia ditinggalkan oleh petugas di panti asuhan.Itu artinya orang tua Emily telah tiada, namun Jeff, ia tidak diinginkan oleh keluarganya sendiri.
Jeff telah mengenali Emily dari kejauhan ketika gadis itu berjalan membelah kerumunan untuk menghampirinya.
"Kukira kau bilang tak ingin kesini?"
Jeff berkata padanya dengan bahasa isyarat.
"Ya, tapi sesuatu terjadi." balas Emily sembari menarik sebuah kursi di hadapan Jeff lalu duduk di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Beast : "Dark Fortress"
RomanceSuatu pagi Baron Dimitri Lurie yang tengah diselidiki karena keterlibatannya atas bencana ledakan tambang yang meluluh lantakkan seluruh desa, ditemukan tewas bunuh diri di kamar tidurnya. Kematiannya membuat anak laki-lakinya, Matthias, menyimpan d...