Para tamu undangan memenuhi ruang jamuan makan Convention Hall.
Meja-meja panjang beralaskan kain damask berkualitas tinggi serta berbagai hidangan pembuka serta gelas kristal berisi anggur Chateu La'vie disajikan dengan tampilan yang mewah.
Symphony Orchestra yang didatangkan khusus dari London memainkan musik klasik modern mengiringi acara makan malam.Keluarga Lurie duduk di deretan meja terdepan bersama walikota Birmingham, Duke Beverly, komisaris polisi, Earl of Waterford, serta keluarga bangsawan yang lain.
Pengaturan meja membuat Emily duduk di meja yang sama."Kami sangat antusias dengan megaproyek New Borough," Nyonya Luton, istri walikota Birmingham berbicara.
"Ini akan menjadi ikonik."
Nyonya Luton melirik Matthias yang duduk di sebelahnya.
"Kau benar-benar jenius dengan menggandeng Newberg Ltd., sebagai rekanan, kudengar sangat sulit bekerja sama dengan mereka."Matthias tersenyum sopan.
"Kami hanya kebetulan memiliki visi yang cocok.""Itu terlalu merendah," Lady Rebbeca mengibaskan tangannya. "Putriku, Sia, bekerja di kantor pusat Newberg," ia menyentuh bahu seorang gadis cantik berambut cokelat di sebelahnya, "kau pernah bertemu dengannya di kantor cabang New York tempo hari,"
"Dia membaca proposalmu katanya itu rancangan yang brilian, iya kan sayang?"
Gadis itu memandang Matthias dengan tatapan malu-malu, kedua pipinya bersemu merah muda, ia mengangguk.Rusuk Matthias disikut pelan oleh Lady Clarice yang duduk di sampingnya.
Matthias mendesah dalam hati.
"Jadi kau di Newberg?" tanyanya sopan, "kuharap kita bisa bekerja sama ke depannya, Miss Talbot."Rona merah di wajah gadis itu makin terang.
"A-aku juga sangat menantikan kerja sama kita!" ia tergagap.
Astaga mereka akan menjadi pasangan yang sempurna, pikir Lady Becky girang.
"Kurasa kalian perlu berbincang lebih leluasa."
Lady Becky Talbott buru-buru berdiri dan menyuruh putrinya bergeser untuk duduk di sebelah Matthias.
Dan menit-menit berikutnya Matthias memasang wajah ramah dan berusaha menyimak setiap obrolan Sia Talbott di bawah pengawasan ibu gadis itu.***
"Apakah orang Amerika doyan foei grass—makanan khas Eropa dari hati angsa—" Lord James, putra Earl of Waterford, berkata kepada Emily.
"Kudengar mereka sangat gampang alergi?" tanya Lady Ann, putri Earl of Waterford.
Ia duduk di antara putra-putri sang Earl yang memperlakukannya seperti imigran Amerika yang sedang mencari suaka.
"Kami bisa memakannya," senyumnya.
"Tidak semua orang menderita alergi.""Well, itu sangat aneh memikirkan betapa rewelnya cara makan mereka."
"Kenapa begitu, apakah udara di sana memiliki semacam sanitasi yang buruk?" Lady Ann berkata dengan kening berkerut."Kurasa lingkungannya memang sudah seperti itu." kakak laki-lakinya menyahut.
Emily memutar bola mata secara mental.
Jika bukan demi kepentingan formalitas Hawthorne, ia pasti segera pergi setelah menemui Matthias tadi.
Berbincang dengan para bangsawan sama sekali tidak menyenangkan baginya.Emily melirik jauh ke ujung meja panjang dan melihat Matthias masih asyik berbincang dengan gadis cantik berambut coklat yang duduk terlalu dekat dengannya.
Senyum tidak pernah meninggalkan wajah pria itu selagi ia mendengar apapun yang diucapkan oleh si gadis.
Siapa namanya tadi?Talbott? Dari yang ia pelajari, Rebbeca Talbott, adalah keturunan bangsawan dari Northumberland dan merupakan salah satu investor besar di Newberg Ltd., karena itu dia bisa memasukkan putrinya ke perusahaan itu.
Gadis itu membisikkan sesuatu di dekat telinga Matthias yang membuat senyum Matthias makin lebar.
Emily merasakan tusukan aneh di ulu hatinya.
Tiba-tiba ia merasa konyol datang dengan tiara, perhiasan berlian yang berkilauan serta gaun yang tadinya dia pikir menakjubkan ini.
Sungguh menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Beast : "Dark Fortress"
RomanceSuatu pagi Baron Dimitri Lurie yang tengah diselidiki karena keterlibatannya atas bencana ledakan tambang yang meluluh lantakkan seluruh desa, ditemukan tewas bunuh diri di kamar tidurnya. Kematiannya membuat anak laki-lakinya, Matthias, menyimpan d...