Ketika melihat laporan neraca keuangannya pagi ini, Trenton tahu dia perlu investor baru, secepatnya.
Dirinya belum pernah melihat defisit yang begitu besar dalam perusahaannya seperti yang terjadi pada laporan tahun ini.
Bisnis propertinya selalu memberikan jaminan keuntungan karena nama besar yang telah dibangunnya di tengah kalangan kelas atas Britannia.
Namun hal itu sepertinya mulai runtuh sedikit demi sedikit sejak anak laki-laki Dimitri kembali dari Amerika.Matthias Lurie, telah membuat perubahan signifikan dalam peta bisnisnya.
Baik di dalam atau di luar wilayah Britannia.
Dan sebagian besar klien potensial dan kolega terpercaya dari Hawthorne Co., telah berpaling kepada pria muda itu.Entah sejak kapan Matthias menjadi jauh lebih menjengkelkan, daripada ayahnya yang naif dan tidak berguna itu.
Trenton menghembuskan napas pendek seraya menjulurkan kakinya di bawah meja kerja.
Aku perlu melakukan sesuatu, batinnya.Jika tidak Matthias akan membuat usaha yang telah dia bangun dengan susah payah terlihat seperti lelucon.
Trenton menggosok dagunya yang bercambang dengan jari telunjuk.
Seperti biasa untuk menghancurkan seseorang ia hanya memerlukan satu hal. Kelemahannya.Untung saja setiap orang memilikinya. Bahkan dirinya sendiri.
Meskipun saat ini ia sedang berusaha membereskan masalah kecil tersebut, batinnya.
Ketukan pelan pada pintu ruang kerja menarik pikiran Trenton.
Sekretaris pribadinya, Pedro Lang memasuki ruangan dengan tumpukan berkas di kedua tangannya."Selamat pagi, Mr. Hawthorne." pria gemuk bertubuh tambun dengan wajah bulat kemerahan menunduk hormat padanya sebelum mengambil tempat di seberang meja Trenton.
"Ada berita apa?" tanyanya sembari menyingkirkan laporan yang dibacanya ke samping.
Pedro mengeluarkan sapu tangan untuk mengusap titik-titik keringat gugup yang di keningnya sebelum meletakkan tumpukan berkas yang dibawanya ke atas meja.
"Orang-orang yang kita sewa untuk mencari cucu anda mengabarkan penemuan terakhir mereka, tuan."
Trenton menyandarkan punggung ke kursi sambil menyimak informasi tersebut.
***
"Kita telah mencari jejak Robert selama dua puluh tahun." geraman rendah Trenton menyiratkan ancaman kemarahan yang menciutkan sang sekretaris.
"Dua puluh tahun, sialan!" bentaknya."Dan kau bilang kalau kalian masih belum bisa menemukan cucuku?!"
Pedro yang mengkerut di kursinya memberanikan diri untuk berbicara.
Ia berpikir lebih baik menjelaskan secara rinci detail tugas yang nyaris mustahil itu daripada membiarkan dirinya terus menjadi sasaran kemarahan pria menakutkan di hadapannya ini."Kami memulai pencarian dengan menelusuri kedatangan putra anda, tuan Robert dan istri Amerika-nya dua puluh tahun lalu, seperti yang saya pernah laporkan sebelumnya, itu tidak membuahkan hasil." ia memulai.
Trenton memandanginya dalam diam yang menusuk tapi tidak menyela, jadi Pedro pun melanjutkan."Tuan Robert tidak menggunakan identitas aslinya, dia sepenuhnya melenyapkan namanya. Itulah yang membuat pencarian kami sempat terhenti."
"Namun satu tahun setelahnya, kami menemukan kasus kebakaran aneh di distrik kecil sekitar Greenwich village."
"Ada seorang saksi mata yang bersumpah melihat seorang pria muda menggendong bayi berlari tak jauh dari rumah itu, menarik karena ia tampak seperti seseorang yang baru saja keluar dari kobaran api dengan baju hangus dan wajah penuh jelaga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Beast : "Dark Fortress"
RomanceSuatu pagi Baron Dimitri Lurie yang tengah diselidiki karena keterlibatannya atas bencana ledakan tambang yang meluluh lantakkan seluruh desa, ditemukan tewas bunuh diri di kamar tidurnya. Kematiannya membuat anak laki-lakinya, Matthias, menyimpan d...