Kingston Hill, Yorkshire.
Tujuh tahun yang lalu.
~•~
Dengan perintah sederhana, satu decakan dari bibirnya, kuda Dapple Grey yang ditunggangi oleh Matthias langsung melesat melintasi padang rumput luas yang terbentang di sekitar lahan mansion Kingston Hill.
Matthias memacu kudanya hingga ke perbukitan yang ada di sisi lain tanah itu.
Ia merunduk rendah di atas pelana saat mereka melompati pagar putih.
Tanah seolah bergetar di bawah hentakannya ketika mereka mendarat.Matthias selalu suka berkuda, sama seperti ayahnya.
Dahulu mereka biasa melakukannya setiap pagi, sebelum Matthias dikirim untuk tinggal di asrama sekolah menegah Morningfield pada usia empat belas.Ia masing ingat nama kuda kesayangan ayahnya waktu itu, Khaled.
Kuda Arab yang seringkali memenangkan kompetisi tahunan di Yorkshire.Setelah ayahnya meninggal, kuda itu dijual oleh kerabat mereka kepada salah satu pemilik pertanian di wilayah Bromwich.
Namun orang-orang itu tidak tahu cara merawat kuda ras murni, dan mereka menggunakannya untuk menarik bajak di tanah pertanian mereka yang keras dan berbatu-batu setiap hari.
Khaled tidak sanggup bertahan.Dia mati karena peradangan parah yang tidak diobati.
Pada saat itu Matthias hanya berpikir, syukurlah ayahnya tidak ada di sana untuk menyaksikannya.
Namun kuda itu hanyalah salah satu dari peninggalan ayah Matthias yang telah dirampas darinya.
Matthias menarik tali kekang untuk menghentikan kudanya, ketika dia melihat sesosok perempuan tengah menunggang kuda menuju kearahnya.
Bibirnya melengkung membentuk senyuman saat ia mengenali gadis itu.
Anastasia, putri Duke of Kingston.
Angin membuat rambut merah gadis itu berkibar di sekeliling wajahnya.
Bagaikan nyala api.
Anastasia selalu kesal bila Matthias menyebutnya begitu.
Karena berusaha keras untuk bersikap seperti seorang lady yang tak boleh menunjukkan emosinya saja sudah cukup susah, tanpa harus diingatkan bahwa gadis berambut merah cenderung memiliki temperamen yang membara.
Layaknya kobaran api.Dan tepat seperti itulah seorang Anastasia Beverly.
"Kau akan meninggalkan Inggris!" seru Anastasia bahkan sebelum kudanya benar-benar berhenti di depan Matthias.
"Rupanya paman Leonard sudah memberitahumu." ujar Matthias.
Leonard Beverly, Duke of Kingston, adalah kawan lama ayah Matthias, sekaligus satu-satunya orang yang mau mengulurkan tangannya untuk menolong Matthias dan ibunya, pada saat mereka terpuruk setelah kematian ayah Matthias delapan tahun lalu.
Tanpa Leonard, segala yang dibangun Matthias mungkin tak akan bisa terwujud.
"Apa kau berencana pergi begitu saja tanpa memberitahuku?!" sergah Anastasia. Gadis itu menjalankan kudanya mengitari Matthias.
"Dengan resiko dimarahi olehmu?" Matthias pura-pura memasang wajah ngeri.
"Jangan mengalihkan pembicaraan, Matthias."
"Kenapa kau pergi ? Kau berjanji akan menetap kali ini—"
"Aku tidak bilang begitu," potong Matthias.
Anastasia menghembuskan napas pendek, "Ya tapi kau baru sampai dua hari yang lalu," rajuknya.
"Lagipula tak bakal ada yang tahu kau di sini, aku janji."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Beast : "Dark Fortress"
RomanceSuatu pagi Baron Dimitri Lurie yang tengah diselidiki karena keterlibatannya atas bencana ledakan tambang yang meluluh lantakkan seluruh desa, ditemukan tewas bunuh diri di kamar tidurnya. Kematiannya membuat anak laki-lakinya, Matthias, menyimpan d...