MidlandCare, 20 Mei 1991.
Suatu pagi di akhir musim semi, di sebuah kamp pengungsi suku asli Mali yang berjarak seratus mil jauhnya dari pelabuhan Lancaster, Yorkshire Utara, sebuah kapal asing berlabuh di dermaga MidlandCare.
Para nelayan baru saja kembali dari melaut dan tengah mencuci pukat mereka di tepi pantai.
Melihat ada kapal besar yang datang mendekat mereka kemudian meninggalkan pekerjaan mereka dan pergi menghampiri kapal itu.
Kapal itu tidak memiliki bendera.
Pada anjungan serta layar-layarnya yang terkembang tertera lambang pohon quiver berwarna hitam.Terdapat berbagai peralatan berat di atas dek kapalnya, serta tumpukan tinggi peti-peti kemas yang masih tersegel.
Para nelayan itu bertanya-tanya siapa pemilik kapal asing tersebut?
Dan apa gerangan yang mereka inginkan?
Kemudian salah satu dari nelayan pemberani yang bernama Damares, pergi untuk berbicara dengan mereka.
Seorang pria turun dari kapal itu, dan memperkenalkan dirinya sebagai Trenton Hawthorne.
Ia datang bersama dengan ketiga rekannya, Bennet, Huckleberry dan Eckhart.Dengan menyebut diri mereka sebagai utusan dari Britannia Raya, mereka membawa sepucuk surat resmi dengan stempel majelis parlemen Yorkshire, Baron Dimitri Lurie.
Mereka membuka tambang baru di kota itu, tambang bijih uranium.
Yang berada dekat dengan lokasi kamp pengungsian berada.
Saat itu penduduk lokal serta para pengungsi menyambut mereka dengan baik.
Lalu para pendatang dari Britannia itu mulai merekrut semua laki-laki yang cukup umur untuk dipekerjakan di tambang mereka.Selama berbulan-bulan mereka mengambil sebanyak mungkin bijih uranium, siang dan malam.
Seolah-olah hendak membangun sesuatu yang besar.Sampai suatu malam, pada minggu pertama di musim dingin.
Pipa gas yang ada di tempat pengolahan di dekat tambang itu membeku karena cuaca dingin yang ekstrim.Lalu salah satu sambungan pipa itu mulai retak.
Dan retakan berubah menjadi lubang.Begitupula dengan sambungan pipa yang lain, satu persatu meledak karena tingginya tekanan gas yang bocor.
Dalam waktu singkat gas sulfur memenuhi seluruh area tambang, lalu meluas ke kamp pengungsian hingga mencapai setengah dari kota itu dan memicu arus pendek pada jaringan listrik yang mengaliri kota.
Seorang saksi mata yang selamat mengatakan bahwa dari kejauhan daerah itu tampak seperti diselubungi oleh kabut putih.
Ia tak akan pernah bisa melupakan suara gemuruh ledakan yang menyusul setelahnya, serta jeritan memilukan dari puluhan ribu orang yang masih terjebak di sana malam itu.
***
"Mengerikan sekali,"
Annemarie terbelalak."... memang."
Emily menghembuskan napas pendek seraya mencondongkan tubuh kearah cermin tinggi yang menempel pada dinding di hadapannya.Ia mendapat bantuan Annemarie untuk menyiapkan diri sebelum pergi ke acara makan malam yang diadakan oleh kolega Matthias.
Emily mengamati bayangan dirinya yang tampak begitu berbeda dalam balutan gaun buatan tangan berwarna keemasan.
Sejam yang lalu pegawai Matthias datang menjemputnya dari Emerald dan menyeretnya ke tempat yang dipenuhi baju-baju mahal ini.
Lalu orang-orang yang tak hentinya mengoceh mulai memakaikan ini dan itu kepadanya sebelum Emily sempat memprotes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Beast : "Dark Fortress"
RomansaSuatu pagi Baron Dimitri Lurie yang tengah diselidiki karena keterlibatannya atas bencana ledakan tambang yang meluluh lantakkan seluruh desa, ditemukan tewas bunuh diri di kamar tidurnya. Kematiannya membuat anak laki-lakinya, Matthias, menyimpan d...