Episode 22 : Anastasia

153 53 2
                                    

"Bagaimana dia bisa ada di sini?"

Lady Clarice melihat dari balik pintu ruang kerja Matthias yang setengah tertutup pada Anastasia Beverly yang sedang duduk di sofa.

Setelah bertemu dengannya di jalur masuk di depan gerbang mansion,  Matthias membawa Anastasia ke rumah dan menanyainya.

Anastasia nekat kabur dari villa Huckleberry di kepulauan Luterhn dan kembali ke Birmingham seorang diri, tanpa membawa barang-barangnya selain pakaian yang melekat di badan, dan sedikit uang untuk ongkos perjalanannya.

"Anastasia bilang ia terpaksa menumpang kapal pengantar barang yang berlabuh di teluk Finlandia, demi menghindari pemeriksaan pegawai Huckleberry yang mencari dia."

"Astaga. Lantas sejak kapan dia tiba di Birmingham?"

"Pagi ini. Dia langsung kemari."

'Itu berarti yang kulihat tempo hari di kota bukan Anastasia, walau mereka benar-benar mirip.' Lady Clarice berpikir sementara mengamati postur wanita itu.

Lagipula jika Anastasia telah berada di sini selama waktu itu tentunya ia pasti sudah menghubungi Matthias.

"Apa kau sudah mengabari sang Duke kalau putrinya di sini?"

Matthias menampakkan raut serba salah.
"Anastasia memohon padaku untuk tidak melakukannya."

"Demi Tuhan, Matthias!"
Lady Clarice melirik cemas pada wanita itu lalu kembali menatapnya.
"Bayangkan betapa khawatirnya Leonard nanti saat dia mendengar dari Nicholas bahwa putrinya menghilang!"

"Aku tahu, ibu." Matthias memijat pelipisnya dengan muram.
"Merahasiakan keberadaan Anastasia dari paman Leonard bukanlah keinginanku."

Lady Clarice menggenggam tangan Matthias.
"Anastasia mungkin sedang kalut sejak Nicholas mengasingkannya ke tempat itu, tapi dia tidak bisa tinggal di sini, ini buruk."
"Pernikahannya sedang bermasalah. Orang-orang akan berpikir kalau kau ikut campur. Hal yang benar adalah mengantarnya ke Kingston."

Matthias menghembuskan napas berat.
"Baiklah, pertama-tama biarkan aku bicara dulu pada Anastasia lalu setelah itu kita akan memikirkan cara untuk membujuknya."

Lady Clarice meraih tangannya.
"Tolong berhati-hatilah menangani persoalan ini."

Matthias mengangguk lalu melepaskan genggaman ibunya sebelum masuk ke dalam ruang kerjanya.

Lady Clarice merengut menatap pintu yang tertutup.
Jika sampai terjadi skandal, semua hal yang telah mereka lakukan selama ini akan sia-sia.

Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Anastasia bisa tiba-tiba muncul di waktu seperti ini?

***

"Berapa banyak estat yang kau miliki sekarang?"

Matthias berjalan memasuki ruang kerja sambil mengamati Anastasia yang berdiri di depan jendela memunggunginya.
Wanita itu tengah menatap pemandangan hamparan luas berumput hijau dengan aliran sungai berkelok-kelok yang membentang jauh di bawah kaki bukit.

"Dua belas."

Anastasia memalingkan wajah kepadanya, tampak terkesima. "Itu luar biasa, Matthias."
"Aku selalu tahu kau akan berhasil melakukannya." ia tersenyum lembut.

Waktu tidak banyak merubah Anastasia.
Dia masih secantik terakhir kali Matthias melihatnya bertahun-tahun yang lalu.
Kecuali wanita itu tampak lebih dewasa dan ada sesuatu dalam sikapnya yang terkesan rapuh.

Tidak heran, pikir Matthias, bila seseorang mengalami situasi sepertinya, siapapun akan menjadi rentan.

'Nicholas akan membayar untuk apa yang telah dia lakukan!' pikirnya geram.

Beauty and The Beast : "Dark Fortress"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang