"Ayahmu adalah Dimitri Lurie?"
Emily mengangkat bahu,
"Itulah yang dikatakan oleh pria yang menemuiku,"Jeff tersenyum padanya, lalu membuat isyarat yang berarti bangsawan.
Emily mendesah lalu menggeser duduknya lebih dekat pada lelaki itu,
"Iya, itu hal yang paling menakjubkan di hidupku, Jeff, aku sendiri nyaris menari-nari kegirangan waktu diberi tahu kalau ayahku adalah seorang Baron.""Tapi kau melewatkan intinya,"
Emily mencodongkan tubuh dan berbicara dengan suara direndahkan, "Apa kau masih ingat peristiwa MidlandCare, 1991?" tanyanya.
"Bloody Camp? Genosida di Yorkshire utara yang kita pelajari saat sekolah menegah? Puluhan ribu orang tewas dalam semalam, yang itu?" sahut Jeff dengan bahasa isyarat.
Emily mengangguk,
"... Dimitri Lurie disebut-sebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas peristiwa itu."Jeff menaikkan sebelah alis menatapnya.
"Jangan percaya semua yang ditulis di internet, Emily.""Aku tahu itu," erangnya.
Ia merebahkan dirinya ke karpet di belakangnya sembari menghembuskan napas berat."Aku tak ingat orang tuaku, dan selalu penasaran seperti apa mereka,"
"Namun kini hal itu sepertinya jadi rumit." Emily berkata seraya menatap langit-langit kamar.Ia menengok ketika Jeff menyenggol lututnya.
"Jadi kau akan pergi menemuinya atau tidak? Maksudku, orang yang mengaku sebagai kakak laki-lakimu?" tanya Jeff menggunakan bahasa isyarat.
"Mungkin..." Emily berkata lamat-lamat.
"Oh andai saja aku bisa tahu seperti apa dia," desahnya."Tak banyak artikel yang menceritakan tentang kehidupan pribadinya."
"Mereka hanya menulis bahwa Matthias Lurie menjalankan perusahaan holding yang dirintisnya sendiri sejak sepuluh tahun yang lalu,"
"Aku mencoba mencari, tapi tak ada foto dirinya, sama sekali."
"Mungkin dia hanya tak menyukai publisitas."
"Atau dia buruk rupa, jadi ia menyembunyikan wajahnya dari dunia," kelakar Emily.
Jeff menggeleng memperingatkannya ketika Emily menertawakan leluconnya sendiri.
"Lantas apa rencanamu sekarang?"
Sesuatu tiba-tiba muncul di benak Emily membuatnya sontak bangkit terduduk.
Ia memandang Jeff dengan mata berbinar-binar."Aku ada ide," ujarnya.
"Annemarie memberitahuku minggu ini dia mulai bekerja di hotel The Palm,"
"... menurutmu, dia akan senang bila kita mengunjunginya kesana?"****
"Kau yakin soal ini?"
Jeff memandangi Emily yang sedang dibantu oleh Annemarie mengenakan penutup kepala berenda.
'Yakin' adalah hal terjauh yang dipikirkan Emily sejak ia punya ide meminta pertolongan Annemarie untuk hal yang teramat penting baginya ini.
Memata-matai Matthias Lurie.
"Tentu Jeff, seribu persen." dustanya.
Ini berisiko, namun ia harus tahu seperti apa Matthias.
Sebelum dia bisa memutuskan pergi menemui pria itu malam ini.Sebab ada satu hal yang belum diceritakannya pada Jeff, yaitu mengapa ia merasa bahwa nama Lurie tidak asing baginya.
Itu karena Suster Kepala memberitahunya tentang identitas donatur yang membiayai pendidikannya selama ini.
Bukan Yayasan amal setempat, sama seperti anak-anak yang lain.
Melainkan nama Lurie tercantum dalam dokumen perwaliannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Beast : "Dark Fortress"
RomanceSuatu pagi Baron Dimitri Lurie yang tengah diselidiki karena keterlibatannya atas bencana ledakan tambang yang meluluh lantakkan seluruh desa, ditemukan tewas bunuh diri di kamar tidurnya. Kematiannya membuat anak laki-lakinya, Matthias, menyimpan d...