Episode 70 : Tinggallah Untuk Makan Malam

53 6 9
                                    

"Kau yang menulis surat pengakuan atas nama Dimitri?" ulang Emily tak percaya.

Jadi pria ini bukan hanya mencuri dari orang yang sudah menolongnya, tapi dia juga memfitnahnya!

"Apa kau sadar bahwa karena ulahmu nama Dimitri dilabeli sebagai monster yang menewaskan puluhan ribu orang?!"
"Dan keluarganya dikecam serta dikucilkan selama bertahun-tahun!"

"Saat itu aku tidak punya pilihan—"

"Omong kosong," potong Emily emosional, "bahkan setelah perbuatanmu pada Dimitri kau masih bekerja pada istri dan putranya untuk memata-matai mereka atas perintah Leonard Beverly, bagaimana kau bisa?!"
Emily menggelengkan kepalanya.
Ia merasa kesulitan memahami konsep berpikir Whitley.
Pria ini benar-benar oportunis yang keji.
Dia mencelakai Dimitri dan keluarganya lalu bermaksud menggunakan aib masa lalunya sebagai alasan untuk membela diri!

"Katakan padaku," ia berkata tajam, "apa Matthias tahu?"

***

Setelah memberikan keterangan ke kantor polisi serta menyerahkan hasil visum, Matthias kembali ke rumah sakit setelah Dorothy memberitahunya soal Trenton.

Bangsal ICU tempat Trenton dirawat terletak di sisi timur rumah sakit Metro General.

Ada keributan kecil di sekitar bangsal ruang rawat Trenton.
Matthias menghentikan salah seorang perawat yang mendorong troli yang lewat di dekatnya.
"Apa terjadi sesuatu?"

Perawat wanita itu tampak ragu menjawabnya.

"Aku datang untuk menjenguk Trenton atas rekomendasi Robert Hawthorne."
Itu tidak sepenuhnya berbohong.
Dia memang datang karena Robert menghubunginya.

Sang perawat mengangguk.
"Saat ini tuan Trenton belum bisa menerima kunjungan dari siapapun, kondisinya menurun lagi."

Kening Matthias berkerut mendengarnya.
"Apa Robert juga ada di dalam?"

"Tidak dia ada di lounge," perawat itu menunjuk ke sisi barat bangsal di mana terdapat pintu kaca buram satu arah bertuliskan 'Ruang Tunggu'.

"Dokter melarang siapapun masuk selagi ia memeriksa tuan Hawthorne, jadi tuan Robert menunggu di sana."

***

Robert mengenali Matthias dari kejauhan, ia memberi isyarat pada pria itu agar bergabung dengannya di deretan sofa yang ada di ujung lounge.

"Aku sudah peringatkan untuk menjauhkan Emily dari urusanmu, bukan?"
Ia berkata tajam saat Matthias sampai di depannya.

Matthias menelengkan kepala bingung, ia duduk di seberang Robert.
"Ya, seperti yang kau bilang aku melakukannya."

"Tidak."
Robert mencondongkan tubuhnya dan berbicara dengan suara rendah.
"Aku menyuruh Kelly mengikutinya dan ternyata Emily pergi ke penjara menemui Whitley."
Wajahnya tampak sangat kesal.
"Mengapa putriku menemui bedebah itu?"

"Aku tidak tahu." jawabnya.
Raut wajah Matthias tak terbaca.
"Aku tidak bicara pada putrimu setelah penembakan."
"Satu-satunya penghubung antara Emily dan Whitley adalah ayahmu."
"Apa dia bicara padanya sebelumnya?"

Robert memejamkan mata frustasi, tentu saja, ayahnya pasti mengatakan sesuatu.
Emily pergi setelah bertemu dengannya jadi itu sangat mungkin.
Namun tetap saja...
"Tapi jika dia mendatangi Whitley itu pasti berkaitan denganmu."

"Baiklah, apa yang kau ingin aku lakukan?"
Matthias membuka telapak tangannya seolah pasrah menerima perintah apapun yang Robert berikan.
Dia paham pria itu akan terus merongrongnya selama ia merasa Emily tidak aman.

Beauty and The Beast : "Dark Fortress"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang