Episode 37: Dia keras kepala!

145 24 4
                                    

"Bukan tunai," koreksi Trenton.

"Aku menanamkannya dalam bentuk instrumen saham dan menyebarkannya ke berbagai negara untuk menghilangkan kecurigaan."

Emily mengerutkan keningnya.
"Mengapa kakek ingin menghindari kecurigaan?"

"Apa kakek mungkin terlibat dalam perbuatan ilegal dalam memperoleh dana itu?"

Trenton mendengus.
"Memangnya apa bedanya?"
"Bila kau tidak mengambilnya maka orang lain yang akan melakukannya."
"Kita harus berpikir cerdas, Emily."

'Apa, dia bahkan tidak repot-repot menyangkal?' batin Emily gusar.

"Bisnis adalah bisnis." Trenton berbicara kembali.
"Jangan pakai perasaan kalau kau ingin menang."

Emily menghembuskan napas dalam-dalam.
"... aku, akan mengingatnya."

Semakin lama ucapan kakeknya membuat Emily makin resah.
Ia tak ingin membayangkan apa yang akan dia temukan nanti saat telah menggali seluruh rekam jejak masa lalu Hawthorne.

Emily beranjak dari kursi bersiap kembali ke kamarnya.
"Mengenai dokumen tambahan kontrak akan segera kusiapkan," ujarnya, "sebelum minggu ini berakhir kupastikan kita sudah menjadi patner tunggal Lurie Corporation."

Ia berhenti melangkah ketika mendadak teringat sesuatu.
"Kakek, apakah Bennett, Eckhart atau Huckleberry tahu bila kita memiliki dana cadangan sepuluh milyar dolar?"
"Mereka tentunya akan merasa lega karena kakek sekarang bisa membantu, mengingat saat ini mereka tengah kesulitan dan butuh suntikan dana."

"Tidak." Trenton berkata dingin.
"Mereka tak pernah boleh tahu soal aset rahasia itu."

Emily mengerenyit. "Kenapa? Kupikir kalian adalah sekutu."

Raut wajah Trenton berubah gelap.
"Antara kami hanya ada konflik kepentingan, tapi sekarang semua sudah berakhir."

"Nicholas dan kawan-kawannya tidak berguna lagi bagiku."
"Mereka cuma beban."

***

Di Hawthorne Constructions

Suasana tegang di kantor utama terasa setelah rapat pengangkatan Emily sebagai CEO baru Hawthorne Constructions hari itu.

Para pegawai memandang Emily dengan berbeda karena status barunya sebagai ahli waris yang tidak diperhitungkan.

Perseteruan keluarga Lurie dan klan Hawthorne telah mengakar untuk waktu yang sangat lama sehingga bahkan para pekerja dari kedua belah pihak pun ikut-ikutan saling mewaspadai satu sama lain.

Meski sekarang Emily menjadi pimpinan mereka, tapi stigma Emily sebagai orang yang belum lama ini berupaya menjatuhkan Hawthorne masih segar dalam ingatan para pegawai.

Hal itu membuat beberapa pegawai yang masih kesal padanya terang-terangan menggosipkan Emily seusai rapat pelantikan.

"Jujur saja,"  seorang supervisor senior berkata, "aku tidak percaya pada orang yang secepat itu berpindah kubu, seperti kutu loncat."
Wanita itu memandang rekan-rekannya yang berkumpul di depannya.

"Tapi mau bagaimana lagi, soalnya dia punya ini," wanita itu menunjuk kulitnya, "darah yang sama dengan Hawthorne."
"Jadi andaikata pun Emily seorang pengkhianat tuan Trenton tak bakal menolaknya karena dia cucunya 'kan?"

Para pekerja itu mengangguk setuju.

"Menurutku Emily sama sekali tidak peduli pada Hawthorne Constructions." supervisor itu berkata kembali.

"Dia tidak tahu apapun soal Hawthorne sampai baru-baru ini, bagaimana bisa tonggak perusahaan yang sangat penting ini dipercayakan kepada anak kemarin sore yang tidak jelas begitu?"

Beauty and The Beast : "Dark Fortress"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang