selamat membaca, enjoy it!!
Malam ini naresha tengah memilih baju untuk datang ke rumah galih, sebenarnya ia ragu untuk datang ke rumah galih tapi tadi, lagi lagi galih menelpon naresha menyuruhnya untuk datang kerumah. Dan sekarang ia tengah mengubrak abrik lemarinya mencari baju yang pas untuk datang ke rumah galih.
"pake baju yang mana ya" ucapnya sambil memilih baju dilemarinya
"ini kenapa baju gue kaya gini semua ya, gak ada gitu dress buat makan malem, masa iya gue pake baju kerja" sambungnya, dilemarinya kebanyakan baju untuk naresha bekerja sedangkan ia perlu baju untuk makan malam.
"eh bentar kenapa gue repot repot pake baju bagus, ini kan cuma makan malam doang pake baju biasa aja bisa kali gak usah neko neko lah" ucap naresha
"arhg udahlah bodo amat mau pake baju tidur kek kaos kek terserah ah kan cuma makan malam, inget naresha ini cuma makan malam jangan mikir yang aneh aneh" sambungnya sambil menatap cermin di depannya.
Akhirnya naresha memutuskan untuk mengenakan jeans, kaos putih lengan pendek dan dibalut cardigan coklat. Naresha memoleskan sedikit bedak dan lipstik dibibirnya ia juga membiarkan rambutnya terurai.
Naresha kemudian mengambil sepatu sneakersnya lalu mengambil tasnya dan memesan sebuah taksi online. Naresha sampai didepan rumah galih ia menatap rumah galih, entah kenapa jantungnya berdebar kencang.
"huh apa gue balik lagi aja ya" ucapnya sambil menatap pintu rumah galih
Hp naresha berbunyi ia melihat siapa yang menelponnya dan ternyata itu dari galih. Naresha hanya melihat hpnya tanpa mengangkat panggilan dari galih. Panggilan dari galih berhenti lalu ia melihat pop up pesan dilayarnya yang ternyata dari galih, galih mengirimi pesan kepada naresha yang berisi perintah kepada naresha agar segera masuk kedalam rumahnya.
Naresha sedikit kaget ketika galih menyuruhnya untuk masuk, galih terus mengirimi naresha pesan untuk segera masuk kedalam rumahnya. Akhirnya naresha masuk kedalam rumah galih, ia berjalan masuk, namun tak menemukan galih.
"masuk juga kamu, saya kira kamu bakal balik lagi" ucap galih yang datang dari arah dapur, naresha sedikit terkejut.
"tadinya si mau balik lagi"
"terus kenapa malah masuk"
"yakan boss nyuruh saya masuk" kesalnya
"ouh gitu" ucap galih yang membuat naresha semakin kesal
"yaudahlah saya pulang aja" kesal naresha
"jangan"
"kenapa?"
Galih menarik tangan naresha membawanya menuju dapur tempat ia sedang memasak. Naresha terjengat kaget ketika galih menarik tangannya namun ia malah pasrah tak melawan dan diam saja mengikuti galih.
"duduk" ucap galih menyuruh naresha duduk di bar dapurnya kemudian galih masuk kedapurnya untuk memasak.
Galih yang memakai celana bahan hitam dan kemeja pun memulai memasaknya, tak lupa ia menggulung lengan kemejanya sampai siku. Galih mengambil bahan bahan masakannya dari kulkas, kali ini galih akan memasak masakan andalannya yakni steak. Ia pun memulai memasaknya.
Naresha diam tidak banyak bicara, ia hanya menonton galih yang tengah memasak dengan serius dan telaten. Naresha menelan ludahnya bulat bulat ketika melihat galih memasak, pikirannya entah dimana, yang ia lihat sekarang adalah galih yang terlihat seksi ketika tengah memasak.
Galih memotong bahan bahannya dengan cepat seperti seorang yang ahli dalam memasak. Ia juga sangat bersih dalam memasak tidak berantakan sama sekali.
Galih menatap naresha yang tengah memerhatikannya tanpa berkedip sedikit pun, ia lalu tersenyum ke arah naresha. Naresha yang tersadar ketika galih tersenyum kepadanya langsung mengalihkan pandangannya. Galih tersenyum lebar ia kembali melanjutkan memasaknya.
Detak jantung naresha tiba tiba berdebar kencang, ia lalu merasa berkeringat dan sedikit kepanasan. Naresha mengipas ngipas tangannya dan mengusap dahinya yang sedikit berkeringat.
"minum" ucap galih menyodorkan segelas air dingin kepada naresha
Naresha hanya diam, ketika galih kembali lagi memasak naresha langsung meminum habis air minum yang diberikan galih tadi.
Kini mereka tengah duduk di meja yang ada di dekat kolam renang galih, galih telah selesai memasak dan menata makanan di meja itu. Ia juga telah menuangkan wine di gelas naresha dan gelasnya.
"selamat makan" ucap galih
"hah e" naresha lalu tersenyum kaku kepada galih
Galih mengangkat gelasnya lalu meminta zhafira untuk cheers dengannya 'ting' bunyi gelas yang beradu pelan. Naresha meminum sedikit wine itu. Kemudian naresha pun memakan steak buatan galih begitu juga dengan galih.
"enak" tanya galih
"hah e enak pak" galih tersenyum puas melihat naresha menikmati makanan buatannya
Setelah selesai makan galih membawa piring kotornya kedapur, naresha pun ikut membantu galih membereskan piring kotornya kedapur.
"biar saya aja kamu duduk aja di depan" titah galih
"gak enak pak, kan saya udah makan masa gak bantu pak galih cuci piring"
"saya bisa sendiri kok"
"gak papa biar saya bantu" naresha lalu mengambil sarung tangan cuci piring dan mulai mencuci piring tadi sedangkan galih hanya tersenyum ia lalu membantu mengelap piring yang naresha cuci.
"naresha" ucap galih
"iya boss"
"maaf soal kejadian dikantor kemarin" ucap galih dan naresha langsung teringat kembali kejadian dikantor galih, ia kini merasa malu dan kesal.
"saya kemarin itu—"
"ekhmm ekhm" dehem naresha dengan kencang
"kamu gak papa"
"hah e sa saya keselek pak"
"sebentar saya ambilkan minum" galih lalu mengambilkan minum untuk naresha
"ini minum dulu" ucap galih lalu naresha melepas sarung cuci tangannya dan meminumnya
"makasih boss"
"iya, e soal yang kejadian dikantor, saya sebenernya—"
"boss gak usah dibahas lagi saya udah lupa" potong naresha
"kan kejadiannya baru—"
"bisa gak bahas itu boss" ucap naresha sedikit pelan lalu galih tersenyum kepada naresha dan menatap naresha lama
"boss" ucap naresha karena galih malah menatapnya
"hmm"
Galih lalu memegang pundak naresha dan menghadapkan naresha ke arahnya. Galih mendekat ke arah naresha ia lalu memegang rambut naresha dan menyelipkan beberapa helai rambut naresha ke belakang kupingnya. Naresha mulai merasakan jantungnya yang kembali berdebar kencang.
Galih kemudian memegang pipi naresha dan mengelus pipi naresha. Naresha semakin gugup jantungnya pun berdebar sangat kencang. Galih lalu menarik pinggang naresha agar lebih mendekat kepadanya, ia kemudian mendekatkan wajahnya kepada wajah naresha. Kali ini galih sangat yakin ingin melakukannya.
Terimakasih sudah membaca, memvote dan selalu mensuport cerita ini.
maaf kemarin sempet lama uploadnya karena lumayan susah bagi waktunya,
Sampai jumpa lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Romance"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...