selamat membaca, enjoy it!!
Naresha masuk dengan membawa tab dan beberapa berkas ditangannya ia berdiri di hadapan galih.
"ini pak berkas laporannya"
"ambil kursi, jelaskan semuanya kepada saya sudah sejauh mana persiapannya" titah galih
"baik pak" naresha mengambil kursi ia lalu duduk disamping galih
"jadi persiapannya untuk acara nanti sudah hampir lima puluh persen pak, tinggal besok saya pergi ke lokasi acaranya untuk meninjau semua persiapannya di lapangan, kemudian semua list undangan sudah saya isi semua tinggal pak galih melihat mungkin ada yang mau boss tambahkan, lalu untuk rincian pembiayaan sudah ada didalam berkas ini pak, tinggal bapak cek, dan untuk guest star diacara nanti saya udah pilihkan pak, menurut saya dia sangat cocok untuk menjadi guesy star di acara nanti" jelas naresha
Namun ketika naresha tengah menjelaskan persiapan acara nanti, galih malah memerhatikan wajah naresha, entah ia memerhatikan dengan serius atau tidak penjelasana naresha tadi. galih malah terus memandangi wajah naresha tanpa berkedip sedikitpun ia pun tersenyum sambil memandangi wajah naresha.
"jadi gimana pak, menurut bapak soal—" naresha menghentikan ucapannya ketika ia melihat galih yang memandanginya sambil tersenyum.
"pak" ucap naresha namun galih malah terus memandangi naresha
"saya pernah bilang kamu cantik gak sih?" ucap galih tidak sadar, ia seolah tersihir oleh wajah naresha
Naresha yang mendengarnya merasa salah tingkah "kamu cantik" ucap galih dengan nada lembutnya yang membuat naresha langsung memerah.
Tiba tiba galih menarik kursi naresha sehingga mendekat kepadanya, naresha mulai gugup detak jantungnya pun berpacu lebih cepat. Galih kemudian mendekatkan wajahnya kepada naresha, naresha pun kemudian menutup matanya seolah olah tau apa yang akan galih lakukan kepadanya.
Semakin dekat galih dengan wajah naresha hingga semakin mengikis jarak diantara keduanya. Naresha semakin gugup ia bisa merasakan nafas galih yang menerpa wajanya. Galih semakin dekat dengan wajah naresha.
Tiba tiba pintu ruangan galih terbuka dan yang membuka pintu adalah dika teman galih.
"galihh" teriaknya ketika membuka pintu ruangan galih
Naresha yang terkejut dengan suara dika yang tiba tiba masuk dengan segera membuka matanya dan langsung membalik kursi membelakangi galih. Sedangkan galih langsung berdiri dan mendorong kursinya kebelakang dengan spontan.
"ekhmm" dehem galih dengan keras dan memelototi dika dengan tajam
Dika yang tau ia datang diwaktu yang tidak tepat, langsung merapatkan mulutnya dan menatap galih dengan senyuman canggung.
"sorry" ucap dika kepada galih
Naresha yang merasa malu kepada dika dengan cepat mengumpulkan kepedeannya. Ia langsung berdiri. Menarik nafasnya panjang dan merapihkan pakaiannya yang memang tidak berantakan sama sekali.
Ia lalu berbalik ke arah dika namun sebelum berbalik ia sempat menatap galih dengan tatapan tajam dan marah. Galih yang ditatap seperti itu hanya menaikan satu alisnya, setelah menatap galih dengan tatapan tajam naresha langsung berjalan tegap meninggalkan galih.
"sorry ya sha gue ganggu loe sama galih" ucap dika kepada naresha yang ingin keluar dari ruangan galih
"nggak kok, pak dika gak ganggu lagian tadi saya sama pak galih cuma lagi diskusi masalah kerjaan aja" ucap naresha dengan ekspresi datar
"ohh lagi diskusi"
"saya permisi pak dika" naresha pamit keluar ruangan galih
"berarti gue gak ganggu ya lih, kan tadi kata naresha loe lagi diskusi masalah pekerjaan" ucap dika sambil duduk di sofa.
Galih langsung melemparkan kembali tatapan tajam kepada dika. Dan dika malah memberikan senyum lebar kepada galih dengan menunjukan gigi putihnya.
"sorry lih, guekan gak tau lo lagi mau ciuman sama naresha, lagian lo juga salah si, kalo mau ciuman gitu lo kunci dong ruangan lo, biar gak ke gep lagi kaya tadi"
"siapa yang ciuman si" elaknya
"terus tadi lo mau ngapain, nyosor nyosor ke naresha" goda dika
"siapa yang nyosor" kesal galih
"udahlah pokoknya lo yang salah, masuk ruangan orang bukannya ketuk pintu dulu malah nyelonong masuk aja" sambung galih dengan nada kesal
"yaudah sorry, lain kali gue ketuk dulu deh, tapi kalo lo mau ciuman sama naresha meningan lo langsung bawa dia kerumah loe atau gak ketempat yang romantis kek jangan dikantor entar ketauan OB kan malu lih" ucap dika yang membuat galih kembali memelototinya.
"siapa yang mau ciuman dika, ngada ngada aja loe"
"udahlah jangan gengsian sama gue, gue tuh udah kenal sama loe dari sma jadi gue tau kelakuan loe"
"sok tau lo"
"yeh gak percaya lo, eh tapi lo akhirnya jatuh cintakan sama naresha, lo sadarkan akhirnya kalo lo itu emang suka, emang cinta sama naresha"
"apaansi gak jelas lo, siapa juga yang jatuh cinta" galih sedikit salah tingkah
"kalo pun loe gak mengakui itu sama gue, tapi mata lo itu bicara dengan jelas kalo lo emang jatuh cinta sama naresha lih, udahlah jangan bohongin gue, jangan bohongin diri loe sendiri, loe harus jujur sama diri loe sendiri lih" ucap dika yang membuat galih diam saja
"lih gue dukung loe sama naresha, entah kenapa gue merasa kalian itu cocok, gue dukung kalian seratus persen lih, gue si yakin kalian berdua itu emang jodoh" sambung dika
"terserah lo"
Galih keluar dari ruangannya ia melihat ke arah meja kerja naresha, namun naresha tidak ada disana yang ada hanya naisa.
"ada yang bisa di bantu pak?" tanya naisa kepada galih
"enggak, e e kemana naresha?" tanya galih
"lagi ke ruang fotocopy pak, mau saya panggilin"
"gak usah" galih langsung pergi dari sana
Galih menuju rooftop kantornya ia ingin mencari udara sejuk, hari sudah malam namun semua pegawai belum pulang karena sibuk mempersiapkan acara pembukaan museum nanti.
Galih memejamkan matanya menghirup dalam dalam udara malam yang cukup sejuk. Tiba tiba pintu rooftop terbuka, galih langsung melihat ke sana dan menampilkan naresha, mereka bertemu pandang sejenak. Namun naresha segera membalik badannya.
"naresha" ucap galih yang menghentikan langkah naresha, ia pun berbalik badan lagi
"ada yang bisa saya bantu pak?"
"e e" kikuk galih
"kalo gak ada saya permisi" naresha akan membalik lagi badannya
"tunggu" lagi lagi galih menghentikan langkah naresha
Galih mendekat ke arah naresha "besok malam datang ke rumah saya, makan malam bersama saya, saya tunggu kamu dirumah" titah galih yang kemudian langsung meninggalkan naresha di rooftop
Naresha memasang muka kesal dan bete, ia juga menghela nafas kasar. "besok malam datang kerumah saya" ucapnya seperti meledek galih
"emangnya gue mau apa" sambung naresha kesal ia lalu turun dari rooftop menuju ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.
Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin🙏
Terimakasih sudah membaca, memvote, memberi komentar, dan selalu mendukung cerita ini.
Sampai jumpa lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Romance"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...